Temu Alumni Prakerja Digelar di NTB, LPKN Mataram Siap Berikan Pelatihan Yang Berkualitas
MATARAM | Lembaga Pelatihan dan Kompetensi Nasional (LPKN) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menggelar Temu Alumni Prakerja, Sabtu, (2/9/2023).
Temu Alumni Prakerja Gelombang ke 60 Tahun 2023 yang digelar di Ballroom Hotel Grand Legi Mataram dihadiri 300 lebih Alumni Prakerja yang berasal dari Kabupaten/Kota se – NTB.
Temu Alumni Prakerja yang juga dihadiri 100 lebih lembaga pelatihan kerja itu dihadiri langsung Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, Gubernur NTB yang diwakili Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ( Kadis Nakertrans) Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, Kadis Nakertrans Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur dan perwakilan perbankkan, BRI, BNI dan Bank NTB Syariah.
Para peserta Temu Alumni selaku penerima manfaat Program Kartu Prakerja akan mendapatkan Beasiswa Pelatihan. Selain itu, Program Prakerja menyediakan pelatihan dan pengembangan keterampilan yang dapat membantu peserta meningkatkan kompetensi dan memperluas wawasan mereka dan penerima Kartu Prakerja mendapat kesempatan lebih besar di dunia kerja.
Usai pembukaan Temu Alumni Prakerja, Direktur LPKN Mataram Naktika Sari Dewi menyampaikan, LPKN Mataram selaku penyelenggara pelatihan Prakerja menyiapkan berbagai macam upaya untuk bisa menyelenggarakan pelatihan Prakerja yang berkualitas baik secara online maupun offline. “Yang pertama kita lakukan adalah pemilihan instruktur, peningkatan kualitas instruktur dan kita perbanyak instruktur yang berasal dari dunia usaha dan dunia industri, sehingga pelatihan yang nanti disampaikan hasilnya relevan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Yang kedua, karena NTB juga merupakan sasaran untuk menyelenggarakan pelatihan offline maka kita juga fokus untuk meningkatkan sarana dan prasarana pelatihan supaya sarana prasarana itu relevan dengan kenyataan di industri, alat-alat yang digunakan mendekati alat-alat yang digunakan di industri,” ucapnya
Selain Itu kata Naktika, LPKN Mataram menggandeng dan memberikan edukasi kepada Lembaga Pelatihan untuk menyelenggarakan program pelatihan Prakerja. ” Kami juga menyusun kesiapan manajemen LPKN agar bisa menyelenggarakan pelatihan program Prakerja yang berkualitas. Kita di NTB juga mulai menggandeng lembaga pelatihan lain dan mengedukasi lembaga pelatihan lain agar bisa merapat ikut menyelenggarakan program pelatihan Prakerja ini,” katanya.
Menjawab persoalan terhambatnya pelaksanaan program pelatihan Prakerja dengan sistem Online di sejumlah wilayah di NTB, karena tidak tersentuh oleh Sinyal Komunikasi dan sinyal internet, Kadis Nakertrans Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi mengatakan, penyebab tidak tersentuhnya sejumlah wilayah, khususnya di Pulau Sumbawa oleh jaringan internet, karena faktor geografis.” Blank Spot di sejumlah wilayah di Pulau Sumbawa, karena faktor Geografis, dan ini menjadi PR kita, kami berharap tidak ada lagi wilayah yang Blank Spot, sehingga pelatihan secara Online dapat berjalan dengan baik,” katanya
Pemprov NTB kata Aryadi, menyambut baik dan merasa bersyukur acara Temu Alumni Prakerja yang diinisiasi LPKN Mataram dilaksanakan di Provinsi NTB.
Aryadi berharap, Kuota program Kartu Prakerja untuk Calon Tenaga Migran Indonesia (CPMI), lebih banyak, sehingga PMI yang menjadi pahlawan Devisa Negara memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pemberi kerja di luar negeri. “ Kita ingin CPMI yang diberangkatkan bekerja ke luar Negeri adalah PMI yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja di luar Negeri,” ucapnya
Aryadi berharap, durasi pelatihan CPMI melalui program kartu Prakerja lebih lama dan pelatihannya dilaksanakan secara Offline. “ Peminat warga menjadi CPMI di NTB cukup tinggi, dan mereka mendaftar melalui Aplikasi, sudah di ribuan yang diberangkatkan, dan sisanya perlu kita siapkan skillnya melalui pelatihan program kartu Prakerja ini,” harapnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari mengungkapkan, dari Tahun 2022 lalu, program kartu Prakerja telah memberikan prioritas kepada para CPMI yang memenuhi persyaratan penerima program Kartu Prakerja. “ Kalau memenuhi persyaratan Prakerja, pasti para CPMI akan mendapatkan prioritas untuk mendapatkan program kartu Prakerja dan dibebaskan mengambil pelatihan online maupun offline yang ada di Prakerja dan itu sudah kita laksanakan sejak Tahun 2022,” ungkapnya
Pelatihan yang diberikan kepada CPMI melalui Program Kartu Prakerja kata Denni, disesuaikan dengan bidang kerja yang diminati dan sesuai dengan kebutuhan pemberi kerja di luar negeri. “Sesuai dengan arahan bapak Presiden, agar CPMI mendapat penanganan lebih, kita diminta untuk memberikan pelatihan yang cocok khusus untuk CPMI berdasarkan bidang kerja mereka dan juga negara tujuan mereka. Kemungkinannya nantinya program kartu Prakerja tidak hanya satu tipe yang sama nilai beasiswanya, tetapi bisa berbeda untuk menampung kebutuhan CPMI kita, pelatihannya mungkin lebih cenderung offline dan mungkin durasinya akan jauh lebih panjang yang itu tentu saja biayanya bisa lebih tinggi daripada beasiswa pelatihan Prakerja yang ada sekarang,” katanya.
Pelaksana Program Kartu Prakerja telah melayangkan surat kepada sejumlah Provinsi di Indonesia yang menjadi provinsi pengirim PMI terbesar. “ Untuk pelatihan-pelatihan offline itu juga sudah saya informasikan kepada enam Kadisnaker Provinsi yang menjadi kantong PMI yang terbesar yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, NTB, NTT dan Sumatera,” ujarnya.
Ditempat yang sama, salah seorang Alumni Prakerja, Lalu Moh. Imron Tohri yang merupakan lulusan S1 memaparkan manfaat Program Kartu Prakerja yang telah ia terima.
Lalu Tohri menceritakan, setelah lulus S1, dirinya sempat berulang kali mendaftar menjadi penerima manfaat Program Kartu Prakerja dan setelah diterima, dirinya mengambil pelatihan Desain Grafis dan kini Lalu Tohri telah sukses menjadi wirausaha dibidang Desain Grafis. “ Alhamdulillah setelah mengikuti pelatihan, saya bisa membuka usaha dan mendapatkan penghasilan dari usaha Desain Grafis,” pungkasnya.
Di akhir acara, para peserta Prakerja mendapatkan pemaparan dan materi – materi yang berkaitan dengan akses permodalan usaha dan pengembangan usaha dari para narasumber dari pihak perbankkan. [slnews – rul].
Tinggalkan Balasan