Alumni UNRAM Turun Gunung Kawal Bansos Kedelai
SUARALOMBOKNEWS.COM – Lombok Tengah | Mahasiswa Alumni Fakultas Pertanian Universitas Negeri Mataram (UNRAM) ditununjuk sebagai pendamping untuk mengawal program Bantuan Sosial (Bansos) Kedelai Tahun 2017.” Kita dapat tenaga Pendamping untuk mengawal program Bansos Kedelai dari Alumni Fakultas Pertanian UNRAM,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Lombok Tengah Ir. Lalu Iskandar, Senin (9/10/2017).
Di tahun 2017 ini, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah menerima bantuan bibit Kedelai dari Program Bansos, dengan nilai anggaran mencapai Rp. 9 miliar yang bersumbar dari DAK Tahun 2017.” Jumlahnya 400 ton benih Kedelai, dengan nilai anggaran kurang lebih Rp. 9 miliar,” ucap Lalu Iskandar.
Lalu Iskandar menjelaskan, 400 ton Bibit Kedelai dari Program Bansos itu akan di tanam dan di budidaya dengan sistem tunggal, dan tidak ditanam di areal persawahan melainkan di ladang atau areal perkebunan, dengan areal tanam mencapai 8 ribu hektar yang tersebar di lima kecamatan yakni, Praya Barat, Praya Barat Daya, Pujut, Praya Timur dan Kecamatan Janapria.” Budidayanya bukan sitem tebar melainkan sistem tunggal, dan pudidayanya bukan di areal persawaan melainkan di Ladang atau kebun,” jelasnya.
Program Bansos Kedelai itu lanjut Lalu Iskandar, akan mulai dibagikan kepada Kelompok Tani dan mulai ditanam pada akhir bulan Oktober 2017. Saat ini kelompok Tani penerima Program Bansos Kedelai yang terebar di lima Kecamatan itu tengah mempersiapan persyaratan administrasi pencairan dana program Bansos Kedelai.” Akan ditanam pada musim hujan Tahun ini. Sekarang prosesnya masih dalam tahap persiapan lahan dan persiapan Administrasi, seperti membuka Rekening Bank, karena dana Program Bansos Kedelai itu langsung diterima kelompok tani melalui rekening bank masing – masing. Jadi dinas hannya mengawasi dan mengawal saja,” tuturnya.
Kecamatan paling banyak yang memperoleh Program Bansos Kedelai yakni Kecamatan Pujut dengan luas areal tanam mencapai 3 ribu hektar lebih, sedangkan untuk kecamatan yang paling rendah luas areal tanamnnya yakni Kecamatan Praya Timur dengan luas areal tanam hannya 97 hektar.” Paling luas areal tanamannya Kecamatan Pujut dengan luas 3 ribu hektar, disusul Praya Barat dan Praya Barat Daya, untuk Kecamatan Janapria memiliki 200 hektar, sedang kecamatan Praya Timur areal tanamnnya paling rendah yakni hannya 97 hektar,” papar Lalu Iskandar.
Selain menerima Program Bansos Kedelai, hasil panen Kedelai petani tahun ini juga akan di serap langsung oleh Perum Bulog dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp. 8.500 per kilo.” Jadi yang bertanggungjawab membeli hasil produk Kedelai Petani Tahun ini Perum Bulog, dengan HET Rp. 8.500 per kilo,” ujar Lalu Iskandar. (slNews.com – rul)
Tinggalkan Balasan