SHOPPING CART

close

Alumni ITB 80 Siagakan Alat Air Minum Bagi Warga Korban Gempa Lombok

SUARALOMBOKNEWS.COM – Lombok Timur | Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 80, sejak sepekan lalu melaksanakan Bhakti Sosial (Baksos) peduli kemanusiaan dengan menerjunkan alat Pengolahan  air minum, untuk warga  pengungsi korban Gempa Lombok. Baik pengungsi di Kecamatan Sambelia Lombok Timur mau pun pengungsi di Kabupaten Lombok Utara. Penerjunan alat pengolahan air minum ini, agar para pengungsi tetap sehat.
Khusus Kecamatan Sambelia, mesin ini dioperasikan dilapangan umum Desa Sugian, dengan memanfaatkan air sumur Masjid setempat.
Ketua Operasi Lapangan Bidang Air Bersih ITB angkatan 80, Agus Wardhana, di Selong, Lombok Timur kemarin mengatakan, Baksos dengan menerjunkan mesin air minum langsung galon berteknologi mutakhir ini, dikenal sebabagai teknologi Rivers Osmosis (RO). RO yang memiliki pori-pori filter, berdiameter rambut dibelah setengah juta itu, mampu menghasilkan air minum, yang dikenal demineralisasi (H20) murni, yang menyehatkan.
Bagaiaman pun, dalam sehari tubuh mampu menyerap an organik mulai dari 1 miligram (MG), hingga 120 Mg, meski pun itu berasal dari air mineral dipasaran. An organik ini, menurutnya sangat mempengaruhi kebugaran tubuh masyarakat khususnya masyarakat pengungsi korban Gempa Lombok.“Air ini, cukup baik dan cukup sehat, untuk mendetoks tubuh masyarakat, yang penuh dengan mineral atau an oranik,”jelas Agus Wardhana.
Tujuan mesin yang diberi nama tipe An Han ini diterjunkan dalam Baksos lanjut Dhana, mampu mengolah air laut, air payau, air keruh sekali pun menjadi air minum. Bahkan, air hasil mesin ini, bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan Mandi Cuci dan Kakus (MCK). Karena mesin ini, selain diciptakan untuk memenuhi kebutuhan air minum, juga memenuhi kebutuhan air bersih guna keperluan MCK masyarakat.
Kapasitas mesin ini mampu memproduksi air minum, satu jam bisa menghasilkan 20 galon. Artinya, jika dioperasikan dalam satu hari, mesin bisa memproduksi air minum  400 galon. Sedangkan untuk sekadar memenuhi kebutuhan air bersih keperluan MCK, bisa menghasilkan 1000 liter per jam. Sejauh ini, keberadaan mesin itu masih sekadar memenuhi kebutuhan air minum masyarakat pengungsi. Penyeberannya, sudah dilakukan secara menyeluruh, dengan menyentuh masyarakat yang jarang terjangkau bantuan air minum. “Dengan kondisi fisik yang lemah dan stress. Penting sekali masyarakat mengkonsumsi air murni yang memiliki energy tinggi,”ungkap Dhana
“Umumnya asumsi standar kami, Satu KK berisi lima keluarga bisa mengkonsumsi satu galon selama dua hari. Kalau setiap harinya satu kelompok pengungsi 4 sampai 5 galon, maka pemenuhan air minumnya bisa terpenuhi setiap hari,”tambah Dhana.
Dhana yang juga menjadi penemu mesin An Han itu merencanakan akan pengoperasioan mesin ini  hingga 12 September mendatang. Waktu pengoperasian bisa diperpanjang, bila ada donasi dari para pihak, untuk menambah biaya operasioanl. Sebab, mesin itu membutuhkan biaya operasional tinggi, seperti biaya operasional Sumber Daya Manusia (SDM), dan alat cadangan dari mesin tersebut. Apalagi, pihaknya dalam mengoperasikan mesin yang diciptakan dua tahu lalu itu, menerjunkan semua engineering (teknisi) yang dimilikinya.“Insya Allah, pekan depan akan datang lagi mesin dengan kemampuan produksi 1000 liter per jam, atau sekitar 800 galon per hari. Kami yakin, kebutuhan air minum semua desa di Kecamatan Sambelia, dan Lombok Utara, akan bisa terkaper,”tegasnya.
Pada kesempatan itu, Dhana berharap keberadaan mesin itu, bisa menarik perhatian pemerintah atau perusahaan, untuk bisa menghibahkannya pada pihak terkait, guna memenuhi kebutuhan air minum masyarakat yang menyehatkan.“Niat kami, ingin mentraining sukarelawan yang bersedia belajar mesin ini,”punkasnya. [slNews.com – aji]

Tags:

0 thoughts on “Alumni ITB 80 Siagakan Alat Air Minum Bagi Warga Korban Gempa Lombok

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

KATEGORI

September 2018
M S S R K J S
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30  

STATISTIK