GPAN Mulai Bergerak Basmi Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba di Lombok Tengah
LOMBOK TENGAH | Gerakan Peduli Anti Narkotika (GPAN), Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Yayasan Peduli Lombok Bersinar (YPLB) Lombok Tengah menggelar sosialisasi tentang Bahaya Narkoba dengan sasaran anak usia sekolah.
Sosialisasi tentang bahaya Narkoba itu dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Jonggat di Desa Jelantik, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, pada Sabtu, (28/1/2023).
Sosialisasi yang diikuti oleh siswa – siswi SMKN 1 Jonggat dan dihadiri oleh Asisten I Setda Lombok Tengah, H. Lalu Wireningsun, jajaran pengurus GPAN Lombok Tengah, Kepala Sekolah dan Guru SMKN 1 Jonggat, Kepala Puskesmas Puyung dan Polsek Jonggat serta sejumlah tokoh agama dan agama setempat.
Kegiatan Sosialisasi itu juga menghadirkan narasumber dari sejumlah mantan pengguna Narkoba yang telah lepas dari jeratan Narkoba.
Ditemui suaralomboknews.com usai kegiatan Sosialisasi, Ketua GPN Lombok Tengah, Lalu Subadri mengatakan, kegiatan sosialisasi dengan sasaran anak usia sekolah juga bertujuan untuk mendukung program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). “ Sesuai dengan Visi kami, berperan aktif dan mendukung penuh program P4GN. Selain memberikan sosialisasi kepada anak usia sekolah tentang bahaya dan dampak peredaran dan penyalahgunaan Narkoba, GPAN juga telah mulai membuka layanan rehabilitasi Napza berupa konseling, pendampingan, rawat inap dan rawat jalan, Advokasi dan pencegahan. Misi kami, menggerakkan, memberdayakan, mendorong dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat tanpa Narkoba,” katanya
Lalu Badri mengungkapkan, melalui sosialisasi, anak usia sekolah bisa mengenal dan mengetahui dampak buruk dan bahaya Narkoba, dan dengan memberikan sosialisasi tentang bahaya dan dampak Narkoba, anak usia dini terhindar dari penyalahgunaan Narkoba. “ Mari kita mulai berbenah dan menyongsong masa depan yang lebih baik tanpa Narkoba. Dan semakin maraknya peredaran dan penyalahgunaan Narkotika di NTB, khususnya di Lombok Tengah membuat kami selaku penggiat sosial harus memulai untuk melawan penyalahgunaan narkotika dan peredaran gelap Narkoba, sehingga generasi penerus kita tidak terpapar barang haram itu (Narkoba),” ucapnya
Lalu Badri juga mengungkapkan, berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional (BNN), penyalahgunaan narkotika di Indonesia mengalami peningkatan.“ Pada tahun 2019 tercatat 3,6 Juta jiwa pengguna narkoba jenis ganja. Dari 3,6 juta jiwa diantaranya adalah masyarakat usia produktif yakni 15-60 tahun. Untuk itu, kita harus mulai bersama – sama membasmi peredaran dan penyalahgunaan Narkoba, kalau kita tidak mulai dari sekarang kapan lagi..?,” tegasnya
Pria asal Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah itu berharap, kegiatan serupa tidak hanya dilaksanakan di tingkat anak usia sekolah. Namun juga bisa dilaksanakan di masing – masing Desa/Kelurahan dengan sasaran masyarakat yang ada di Desa/Kelurahan. “ Kami berharap program ini tidak berhenti hanya di sekolah sekolah. Semoga pemerintah daerah Lombok Tengah mendukung dan memfasilitasi niat mulia dari kawan – kawan GPAN dan YPLB Lombok Tengah,” harap Lalu Subadri. [slnews – rul]
Tinggalkan Balasan