TNI-Polri Dan Damkar Lombok Tengah Bantu Warga Bongkar Saluran Mampet di Ruko Diduga Tak Berizin
LOMBOK TENGAH | Dengan berseragam lengkap, puluhan Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Kodim 1620/Lombok Tengah bersama puluhan Anggota Polri dari Polres Lombok Tengah dan dari petugas Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Damkar BPBD) Lombok Tengah turun tangan membantu warga Lingkungan Perumnas Tampar – ampar, Kelurahan Jontlak, Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) membersihkan lapangan Perumnas dan gorong – gorong Saluran yang tersumbat sampah didepan Rumah dan Toko (Ruko) depan Komplek Perumnas Tampar – Ampar, Kamis, (24/11/2022).
Dengan membawa Linggis, Cangkul, Sekop, Sabit, Mesin Pemotong Besi, Pemotong Rumput dan Kayu, TNI – Polri menggali dan membongkar beton setebal 10 cm yang dibangun pemilik Ruko yang diduga tidak mengantongi izin.
Setelah dibongkar, penyebab mampetnya gorong – gorong yang menjadi saluran utama air buangan dari Lingkungan Perumnas Tampar – ampar menuju Sungai Eyat Surak itu karena tersumbat sampah dan tertutup bongkahan dinding gorong – gorong yang ambruk. Akibatnya setiap musim penghujan, Lingkungan Perumnas Tampar – ampar terendam Banjir. “ Ada banyak sampah bercampur Lumpur, ada potongan kayu dan bongkahan material yang menutupi saluran. Jadi harus dibongkar, sampahnya diangkat, baru air bisa ngalir,” ucap salah seorang Prajurit TNI Kodim 1620 / Lombok Tengah setelah keluar dari dalam Gorong – Gorong Mampet.
Aksi TNI-Polri yang turun tangan langsung membantu warga membersihkan gorong – gorong mampet dan membersihkan serta menata Lapangan Perumnas Tampar – ampar itu mendapat apresiasi dan ucapan terimakasih dari warga Lingkungan Perumnas Tampar – ampar.” Atas nama warga, hanya bisa mengatakan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada TNI-Polri,” ucap Kepala Lingkungan Perumnas Tampar – ampar, Lalu Ishak.
Saat musim hujan, Lingkungan Perumnas – tampar ampar selalu terendam Banjir. Meskipun Banjir tidak berlangsung lama, namun air meluap ke dalam rumah warga, karena air buangan menuju Sungai Eyat Surak tidak bisa mengalir, karena terhalang gorong – gorong beton yang didalamnya penuh sampah bercampur Lumpur. “ Kalau hujan turun, jalan pintu masuk sebelah timur tergenang Banjir setinggi paha orang dewasa. Karena saluran mampet, air tidak bisa mengalir ke Sungai dan meluap ke dalam rumah warga. Untuk itu kami meminta kepada Pemerintah Daerah untuk melihat kondisi warga, pejabatnya jangan hanya melintas dan hanya melihat dari dalam Mobil Dinas saja. Kami juga meminta kepada Pemda untuk menertibkan bangunan yang tidak sesuai dengan aturan dan menata gorong – gorong atau saluran. Pemda jangan hanya bisa menghimbau menjaga kebersihan lingkungan saja, tapi tidak ada perhatian dan kegiatan nyata kepada warga,” ujarnya. [slnews – rul]
Tinggalkan Balasan