Jurnalis Membangun Desa, Sekda Lombok Tengah di Wawancara Perangkat Desa
LOMBOK TENGAH | Forum Wartawan Lombok Tengah (FWLT) memberikan pembekalan dan pemahaman kepada Perangkat Desa tentang Jurnalistik dan pengelolaan Website dengan tema “ Jurnalis Membangun Desa”, Rabu, (2/11/2022).
Kegiatan yang berlangsung di Iliralite Hotel itu dibuka oleh Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri, S.Ip yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Lombok Tengah, Lalu Firman Wijaya.
Pemateri kegiatan pembekalan dan pemahaman kepada perangkat desa tentang Jurnalistik dan pengelolaan Website yakni, dari H Rudy Hidayat dari Jaringan Media Siber Indonesia, HM Syukur, S.H dari Persatuan Wartawan Indonesia, Nusa Tenggara Barat (PWI NTB) dan Roby Sukmana, S.Kom dari Dinas Kominfo Kabupaten Lombok Tengah.
Melalui kegiatan itu, Pemkab Lombok Tengah meminta kepada para perangkat desa untuk memanfaatkan teknologi digital dalam rangka mengembangkan potensi yang ada di desa mereka. Terlebih di era saat ini saat ini, informasi itu bisa menembus semua batas dan mampu menembus semua segmen.
Dalam sambutannya, Sekda Lombok Tengah, Lalu Firman Wijaya menegaskan pelatihan dasar jurnalistik yang dilakukan oleh Forum Wartawan Lombok Tengah (FWLT) ini merupakan sarana peningkatan sumber daya aparatur pemerintah desa di bidang pengelolaan informasi pembangunan desa dengan beragam program, kegiatan dan potensi desa yang dimiliki. “Selaku aparatur perangkat desa, sudah seharusnya memiliki kemampuan dalam mengelola informasi publik untuk menyokong jalannya sistem pemerintahan desa yang transparan, akuntabel, baik dan bersih,” ungkap Lalu Firman Wijaya.
Dunia sekarang sudah tidak sama lagi dengan sepuluh tahun yang lalu. Sebab saat ini informasi itu bisa menembus semua batas dan mampu menembus semua segmen. Untuk itu, penguasaan media digital menjadi sebuah keharusan, sehingga apapun potensi, perkembangan, kegiatan dan dinamika kehidupan di desa dapat dipublikasikan secara luas. “Dari segi biaya, dengan menggunakan platform digital, kita dapat mempromosikan produk ataupun potensi di desa dengan biaya murah dan bahkan bisa dilakukan secara gratis. Maka kita harus bisa memaksimalkan penggunaan akun media sosial sebagai sarana yang efektif dan efisien dalam menyampaikan program, kegiatan dan anggaran pemerintah desa, sehingga pelaksanaan pemerintahan desa bisa berlangsung secara transparan,”tambah Lalu Firman
Lalu Firman berpesan kepada perangkat desa untuk membangun kemitraan strategis dengan para jurnalis. Hal ini dapat menjadi sarana dalam rangka ikhtiar memperluas penyebaran informasi pembangunan desa. Ia juga mengingatkan dengan semakin meningkatnya jumlah media massa hari ini, tidak jarang juga dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu yang mengatasnamakan dirinya sebagai wartawan maupun LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) melakukan hal-hal yang tidak terpuji, seperti melakukan tekanan hingga pada upaya pemerasan.“Jika menemukan ada oknum yang melakukan tindakan serupa, laporkan langsung ke Aparat Penegak Hukum (APH). Informasikan juga kepada rekan-rekan jurnalis yang sudah kita kenal. Dengan begitu, kita dapat menghindari adanya tekanan ataupun intervensi dari oknum-oknum yang berniat jahat kepada kita,”jelasnya.
Diakui jika peran pers terhadap pembangunan sangat besar, karena selain sebagai pilar demokrasi, pers sangat berpengaruh bagi terbentuknya citra suatu pemerintahan maupun daerah. Lombok Tengah dapat berkembang pesat saat ini, tidak lepas dari peran pers yang senantiasa mengajarkan kebaikan tentang daerah itu. Kabar-kabar baik tersebut menjadikan Lombok Tengah semakin ramai dikunjungi. “Di sisi yang lain, kita juga harus menyadari kebebasan pers hari ini, diiringi juga dengan pertumbuhan perusahaan pers. Jumlah media masa terutama media online saat ini terus bertambah. Hal ini tentu positif sebagai sebuah tanda kehidupan yang demokratis. Namun, tidak sedikit pula yang memanfaatkan kondisi ini untuk kepentingan-kepentingan pribadi ataupun kelompok tertentu,”terangnya
Oknum-oknum tersebut, mengatasnamakan dirinya wartawan akan tetapi perilaku mereka jauh dari cara-cara kerja seorang jurnalis. Kerja-kerja jurnalis itu kerja-kerja yang dilindungi oleh undang-undang pers dan dibekali oleh kode etik jurnalistik. Aturan ini wajib dipenuhi oleh seorang jurnalis sehingga mereka bekerja secara sungguh-sungguh sebagai pembawa kabar, bukan pembawa berita bohong apalagi berita dengan muatan adu domba. “Oknum seperti ini harus dilawan oleh rekan-rekan jurnalis, sehingga nama baik dan wibawa profesi kewartawanan tetap terjaga. Kita tidak inginkan karena ulah satu dua orang oknum yang mengaku wartawan, merusak nama baik seluruh wartawan di Lombok Tengah. Padahal wartawan di Lombok Tengah memiliki peran yang sangat besar bagi perkembangan daerah ini,”jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak semua insan pers menjaga nama baik profesi wartawan. Pihaknya juga tentu berharap perusahaan pers dan wartawan yang melakukan aktivitas jurnalistik di Lombok Tengah, sudah atau dalam proses terverifikasi oleh dewan pers, dan wartawannya mengikuti uji kompetensi wartawan. Hal tersebut tentu akan menjadi nilai tambah dan sangat baik di dalam melaksanakan pekerjaan jurnalistik. “Melalui kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan jurnalistik dasar bagi perangkat desa sehingga nantinya mampu mengelola informasi, publikasi serta dokumentasi program dan kegiatan di desa masing-masing.Kepada Pemdes juga diharapkan agar membuat akun resmi media sosial Pemdes masing-masing, baik berupa facebook, instagram, maupun tiktok,”ujar Lalu Firman.
Dalam kegiatan yang berlangsung selama 1 hari itu, para peserta dari perangkat desa langsung mempraktekkan dasar – dasar Jurnalis, yakni wawancara atau bertanya langsung kepada Sekda Lombok Tengah dengan membawa, buku catatan, Camera, dan Handphone untuk merekam.
Hasil wawancara dengan Sekda Lombok Tengah itu dituangkan dalam bentuk karya Jurnalis.
Setelah memahami dasar – dasar Jurnalistik, para perangkat desa diberikan materi tentang pengelolaan Website. [slnews – rul].
Tinggalkan Balasan