Mentan RI Apresiasi Pertanian Jagung Hibrida Berbasis Korporasi di Lombok Tengah
SUARALOMBOKNEWS.com – LOMBOK TENGAH | Menteri Pertanian (Mentan) RI melalui Staf Khusus (Stafsus) Prof. Imam Mujahidin mengapresiasi kerja keras para Petani Jagung di Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat (NTB) yang telah berhasil mengembangkan pertanian Jagung Hibrida berbasis Korporasi dengan cukup Bagus.
Hal itu diungkapkan Prof. Imam Mujahidin saat menggelar kunjungan lapangan di areal pertanian Jagung Hibrida di Kelompok Tani Patuh Angen di Desa Selong Belanak, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, Minggu (02/08/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Imam Mujahidin meminta kepada Perusahaan Mitra yaki PT. Benindo untuk terus melakukan pembinaan dan edukasi secara intensif kepada Petani, sehingga benih Jagung Hibrida yang dihasilkan berkualitas dan bermutu.”Sehingga Petani dapat memproduksi benih Jagung Hibrida secara Insitu dengan baik untuk memenuhi kebutuhan Benih Jagung di sekitarnya,”ucapnya
“Hasil produksi benih Jagung Hibrida berbasis Korporasi nantinya dapat menjadi benih Jagung untuk ditanam pada Musim tanam berikutnya,”pesan Prof. Imam Mujahidin.
Dihadapan Stafsus Mentan RI, Ketua Kelompok Tani Patuh Angen, Rajab menyampaikan keluhan terkait dengan kendala yang digadapi dalam penanam Jagung Berbasis Korporasi, salah satunya keterlambatan Benih Jagung.”Sehingga dari 3 kelompok, dua kelompok tani lebih memilih menanam Jagung secara swadaya. Kesulitan berikutnya yang dihadapi oleh kelompok adalah kurangnya alat mengolah tanah seperti hand traktor yang sangat terbatas, sehingga petani menanam jagung dengan cara tanpa olah tanah. Untuk itu kami berharap agar pemerintah dapat memberikan bantuan kepada kelompok berupa traktor roda dua maupun roda empat serta mesin pompa air,”pintany
Menurut Rajab, keuntungan menanam jagung hibrida berbasis korporasi yakni pemasaran yang terjamin.”Sudah pasti dibeli oleh perusahaan mitra sesuai kesepakatan harga yang tertuang dalam surat perjanjian kerjasama. Jagung calon benih akan dibeli bersama tongkolnya, hal inilah yang dapat memberikan keuntungan lebih besar bagi petani jika dibandingkan dengan menanam jagung secara swadaya yang menjual jagung produksinya dalam bentuk pipilan,”sebutnya
Kunjungan lapangan Stafsus Mentan RI disambut oleh para penyuluh Pertanian, para Petani Jagung dan didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, kepala Dinas Pertanian Lombok Tengah, Lalu Iskandar, Kepala BPTP, Kepala BPSB dan kepala Balai Karantina NTB.
Kepala Dinas Pertanian Lombok Tengah, Lalu Iskandar menjelasjan, Program pertanian Jagung Hibrida berbasis Korporasi dilaksanakan di tiga Kelompok Tani dengan luas tanaman Jagung Hibrida Berbasis Korporasi sebanyak 100 hektar.”InsyaAllah dengan memproduksi Benih Jagung Hibrida berbasis Korporasi di lahan Kering, Petani Jagung lebih sejahtera,”ujarnya. [slNews – rul]
Tinggalkan Balasan