Kapolres Lombok Tengah Dalami Hilangnya 40 Ton Beras Didalam Gudang Bulog Sengkol
SUARALOMBOKNEWS.COM – Lombok Tengah | Kapolres Lombok Tengah AKBP. Budi Santosa menegaskan akan menindak lanjuti dan mendalami hilangnya 40 ton Beras di dalam Gudang Bulog Sengkol di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat (NTB).” Nanti saya dalami persoalan beras yang hilang di dalam Gudang Bulog itu,” tegas AKBP. Budi Santosa, usai menggelar Konferensi Pers Operasi Antik Gatarin 2018, di halaman Mapolres Lombok Tengah, Kamis, (6/12/2018).
AKBP. Budi mengaku, belum menerima laporan secara resmi terkait dengan hilangnya 40 Ton Beras di dalam Gudang Bulog Sengkol tersebut.” Laporannya belum masuk ke saya,” ujarnya.
Sekitar 40 Ton Beras yang disimpan di Gudang Bulog Sengkol dikabarkan hilang karena Dicuri.
Dari informasi yang berhasil di himpun SuaraLombokNews.com, 40 ton Beras di dalam Gudang Bulog Sengkol yang diisukan hilang karena dicuri sekitar bulan September, Oktober dan November 2018 lalu, bukan hilang karena dicuri, melainkan diduga belum diadakan oleh pihak Gudang Bulog Sengkol atau belum dimasukan kedalam Gudang Bulog Sengkol.
Informasi lain yang juga berhasil dihimpun SuaraLombokNews.com, pihak dari Gudang Bulog Sengkol, diduga sempat meminta bantuan kepada salah satu Kontraktor Beras berinisial HJ yang berada di wilayah Semparu, Kecamatan Kopang, Lombok Tengah, untuk menutup kekurangan 40 Ton Beras di Gudang Bulog Sengkol. Namun pihak Kontraktor yang dimintai bantuan tersebut menolak permintaan dari pihak Gudang Bulog Sengkol.
Ditemui SuaraLombokNews.com di Gudang Bulog Ubung, di Desa Ubung, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, Selasa, (4/12/2018), Agung, Humas Divisi Regional (Divre) Bulog NTB membantah kabar terkait dengan hilangnya 40 Ton Beras di dalam Gudang Bulog Sengkol karena di Curi.” Bukan hilang dicuri. Pada saat Stocknam pertengahan Oktober 2018, Tim Turun, dan pada saat Tim turun terdapat selisih 18 Ton,” bantahnya.
Agung mengaku, kondisi Beras di Gudang Sengkol Amburadur, terlebih lagi pada saat terjadi musibah Gempa yang mengguncang Lombok – Sumbawa pada bulan Agustus 2018 lalu.” Digudang Sengkol paling Amburadur. Waktu Gempa banyak tumpukan beras didalam Gudang roboh, dan masih banyak Beras yang tercecer. Begitu disaluran kurang, estimasinya sekitar 18 Ton,” ucapnya.
Agung juga mengakui, pada saat Divre Bulog NTB melaksanakan Rekon di Gudang Bulog Sengkol, didapati beberapa pengeluaran yang tidak diadministrasikan.” Hasil Rekon didapati, beberapa pengeluaran yang belum di Administrasikan. Jadi beras itu tidak hilang,” ungkapnya.
Hasil temuan di Gudang Bulog Sengkol itu, lanjut Agung, telah disampaikan kepada Tim Bulog Pusat.
Saat ini Tim dari Kantor Bulog Pusat telah berada di NTB untuk mendalami persoalan yang terjadi di Gudang Bulog Sengkol tersebut.” Kita telah sampaikan ke Pusat. Hari minggu kemarin Tim Pusat turun untuk melakukan pendalaman stok beras yang kurang. Tim Pusat melakukan pendalaman selama dua minggu. Harapan kami semua Stok ada,” ujar Agung. [slNews.com – rul]
Tinggalkan Balasan