Wisata Kuliner Batu Kijuk Butuh Sentuhan
SUARALOMBOKNEWS.COM – LOMBOK BARAT | Lokasi Wisata Batu Kijuk, di Desa Sekotong Barat, Kabupaten Lombok Barat kian memikat wisatawan Lokal dalam maupun luar negeri.
Selain memiliki keindahan, dilokasi Wisata Batu Kijuk, wisatawan juga bisa menikmati Makanan Khas Wisata Batu Kijuk yakni Ikan Bawal Bakar yang dijual di lapak – lapak Pedagang yang memadati kawasan Wisata Batu Kijuk.” Pengunjung yang datang dari berbagai daerah per harinya bisa mencapai 20 orang lebih. Kalau dihari libur bisa mencapai 50 orang lebih. Itu baru pengunjung saja, belum lagi yang hannya sekedar lewat untuk membeli Ikan,” kata Penggiat Wisata Batu Kijuk Sahnil, Minggu (18/3).
Sahnil berharap, kawasan ini bisa ditata lebih cantik lagi. Sehingga bisa tampil beda dari kawasan wisata lainnya yang ada di wilayah Lombok Barat, dan wisatawan yang datang berkunjung ke Batu Kijuk merasa nyaman, betah sembari menikmati makanan khas Batu Kijuk dan indahnya Pantai.” Artinya kuliner yang disiapkan harus dijamin dari kesehatan, sertifikasi halal dan standar dari BPOM. Hal ini penting untuk pengunjung merasa aman jika konsumsi ikan di Wisata Batu Kijuk,” harapnya.
Rata – rata per hari kata Sahnil, pedagang Kuliner Batu Kijuk bisa menjual Ikan jenis Bawal hingga 5 kwintal. Ikan Bawal itu sendiri dibeli dari Nelayan sekitar dan dari Budidaya Ikan Bawal Sekotong.” Pendapataan per hari kalau kondisi ramai, para pedagang mendapatkan hasil jualan kuliner Rp 2-3 juta khusus pada hari libur. Kalau hari biasa berkisar Rp 500-600 sampai 1 juta. Artinya dengan usaha ini mampu mengangkat perekonomian masyarakat, sebab satu warung bisa mempekerjakan empat kepala keluarga khususnya para ibu rumah tangga. Namun kendala yang dihadapi selama ini, lapak jualan yang tidak sesuai standar, dari sisi kenyamanan kurang mendukung. Pemda perlu menyiapkan lapak jualan yang bagus agar tidak terkesan kumuh seperti saat ini. Disamping itu, toilet khusus untuk pendukung kurang bagus sebab masih belum refresentatif. Untuk itu perlu dibangun WC untuk penggunjung yang memadai bila perlu bertaraf internasional, karena kawasan Wisata ini ramai dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri,” tuturnya.
Selain itu lanjut Sahnil, lahan warung kebanyakan milik orang lain. Sehingga perlu dipikirkan oleh Pemda bagaimana agar lahan ini dibebaskan sebagai lokasi jualan khusus pedagang kuliner. “Perlu dibebaskan lahan untuk mereka jualan, biar tertata,”ujarnya. (slNews – Miq)
Tinggalkan Balasan