Diduga, Anggaran Rehab Gedung SMP Negeri 4 Pujut di Korupsi
SUARALOMBOKNEWS. COM – LOMBOK TENGAH | Pada tahun 2017 lalu SMP Negeri 4 Pujut di Desa Pengembur, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapat kucuran dana sebesar Rp. 1 milyar lebih dari Pemerintah Pusat melalui program Rehab Gedung Sekolah 2017.
Namun dalam pelaksanaannya, diduga pengerjaan Rehab 19 ruang kelas SMP Negeri 4 Pujut itu dikerjakan asal jadi, tanpa pemperhitungkan mutu atau kualitas hasil pekerjaan.
Selain itu, pengadaan barang dan jasa Rehab Ruang Kelas melalui metode Swakelola itu diduga tidak sesuai dengan standar harga barang dan jasa. Seperti pembelian Genteng, Kayu, dan Pasir tidak sesuai dengan kualitas dan harga sebenarnya.” Contohnya, harga bahan bangunan Rp. 50 ribu dinaikkan menjadi Rp. 200 ribu,” ungkap salah seorang sumber terpercaya yang enggan menyebutkan identitasnya kepada SuaraLombokNews.com, Senin (19/3/2018).
Tidak itu saja, kualitas bahan bangunan yang digunakan seperti Genteng, Kayu dan Cat Tembok diduga menggunakan bahan lama.” Lihat saja warna Cat Temboknya, apa iya dananya Rp. 1 Milyar, tetapi hasinya seperti itu, kayak sekolah tidak pernah di rehab, Genteng dan Kayunya juga tidak semuanya diganti, terlebih lagi tembok bangunan tidak dibangun ulang, hannya di Cat saja, tanpa diplamir terlebih dahulu,” tuturnya.
Terpisah, Sekretaris Pembangunan Rehab Ruang Kelas SMP Negeri 4 Pujut, Sinarde, dengan santai membantah pengerjaan Rehab Ruang Kelas SMP Negeri 4 Pujut itu dikerjakan asal – asalan, dan membantah pembelian atau pengadaan barang dan jasa tidak sesuai dengan standar harga dan aturan.” Itu tidak benar, harga bahan sesuai dengan harga yang sebenarnya, contohnya harga Cat Rp. 50 ribu, yang kita tulis Rp. 50 ribu juga, tidak bisa dinaikkan harganya,” bantanya.
Sinarde mengaku, anggaran sebesar Rp. 1 milyar itu tidak mencukupi untuk merehab seluruh Gedung termasuk halaman SMP Negeri 4 Pujut.” Kalau dilihat dari anggaran Rp. 1 milyar itu sangat sedikit, karena semuanya di Rehab, mulai dari Lantai, Atap, Plapon dan pengecetan, diluar Penembokan. Dan tenaga yang kita gunakan juga dari warga sekitar,” ujarnya. (slNews – rul).
Tinggalkan Balasan