Pemkab. Lobar dan Karang Asem Bahas Isu Sara
SUARALOMBOKNews.com – Lombok Barat | Bupati Karang Asem, Provinsi Bali I Gusti Ayu Mas Sumatri, S.Sos bersama Forkompinda Kabupaten Karang Asem menggelar Kunjungan Kerja (Kunker) ke Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Prov. NTB, Jum’at (2/3/2018).
Kedatangan Bupati Karang Asem beserta rombongan diterima lansung Pjs. Bupati Lobar H. Lalu Saswandi, Sekda Lobar H. Moh. Taufiq, anggota Forkopimda Lobar serta sejumlah OPD terkait, di Ruang Rapat Jayengrana Kantor Bupati Lobar.
Dalam kata perkenalannya, Bupati Karang Asem I Gusti Ayu Mas Sumatri memaparkan masud dan tujuan kedatanganya bersama rombongan ke Pemkab. Lobar.“Tujuan kami datang ke Lombok Barat untuk Silaturahmi yang diisi dengan sinkronisasi masalah keamanan dan ketertiban,” ungkapnya
Bupati Karang Asem dua periode itu menjelaskan, Kabupaten Karang Asem terdiri dari 8 kecamatan, 78 desa dengan jumlah penduduk 410.800 jiwa. Namun masalah konflik sosial dan isu suku, agama dan ras (SARA) belum pernah terjadi.”Meskipun begitu, kami bersama tim Forkopimda perlu melakukan silaturahmi dan mensingkronisasikan penanganan masalah konflik sosial dan isu SARA ini,” ujar I Gusti Ayu Mas Sumatri.
Di tempat yang sama, Pjs Bupati Lobar H.L.Saswadi memaparkan data kriminalitas yang ada di Lobar. Mantan Sekwan Lobar ini merinci, kasus kriminalitas yang mendominasi di Lobar, seperti kasus penipuan, yang jumlahnya mencapai 105 kasus, menyusul kasus penganiayaan sebanyak 95 kasus. “Kasus-kasus lain hanya pada hitungan belasan kali. Sedangkan kasus yang belum terjadi adalah kasus kepemilikan senjata api (senpi), menyusul kasus pemerkosaan/pencabulan hanya terjadi 4 kali,” jelasnya.
Di Kabupaten Lobar, kata Saswadi, saat ini sedang menggelar Pilkada. Dikaitkan dengan situasi keamanan dan ketertiban, setelah dievaluasi oleh provinsi NTB, ternyata yang teraman di NTB adalah Lobar. Namun masalah penipuan dan lainnya bukan menjadi isu terbesar. “Yang menjadi isu besar itu adalah Sara, namun tidak pernah terjadi,” tegasnya.
Senada dengan Lalu Saswadi, Sekda Lobar HM.Taufiq pun menyatakan hal yang sama. Dikatakannya, isu Sara di Lobar memang tidak pernah terjadi berkat koordinasi dan kedekatan anggota Forkopimda Lobar yang sangat baik dengan Forkopimda Provinsi maupun kabupaten/kota. “Kalau ada masalah sedikit kita langsung kumpul dan kita kompak, kemana-mana kita bareng keliling,” ujar sekda.
Saat ini Pemkab Lobar gencar mengkampanyekan himbauan bertajuk “Pilkada Damai”. Beberapa waktu lalu Pjs Bupati didampingi jajaran bersama Forkopimda bersilaturahmi ke seluruh pasangan calon Bupati Lobar yang akan bertarung di Pilkada. Selain itu Pemkab Lobar juga roadshow ke seluruh kecamatan dan bertemu dengan seluruh Kepala Desa guna mengkampanyekan pesan Pilkada Damai.
Komunikasi intensif semacam itu yang membuat Forkopimda Karang Asem ingin membuat semacam kerja sama dalam rangka penanganan kasus-kasus sosial di daerah masing-masing.
Taufiq juga menyinggung keberadaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Lobar. Diakuinya, FKUB sangat berperan dalam rangka menjaga konflik yang kemungkinan akan memicu munculnya masalah. “Biasanya itu kita rangkul dan menggelar diskusi bersama sebelum masalah itu membias,” ujarnya. (slNews – Miq)
Tinggalkan Balasan