Wabup Lombok Tengah Pimpin Apel HKBN 2017
Apel Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2017 di halaman SMA Negeri 1 Praya Tengah Kecamatan Praya Tengah, Rabu, (26/4/2017).
Lombok Tengah, SuaraLombokNews.com | Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah menggelar Apel Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2017 di halaman SMA Negeri 1 Praya Tengah Kecamatan Praya Tengah, Rabu, (26/4/2017).
Apel HKBN yang digelar secara serentak di seluruh Indonesia itu dipimpin langsung Wakil Bupati (Wabup) Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri, S.Ip
Pada Apel HKBN 2017 ini, melibatkan Relawan Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBBM), 550 orang siswa/siswi SMA Negeri 1 Praya Tengah, termasuk Tim Reaksi Cepat (TRC) SMA Negeri 1 Praya Tengah.
Hadir dalam apel HKBN 2017 itu, jajaran Muspika Praya Tengah, Kepala SKPD Lingkup Pemkab. Lombok Tengah, tokoh agama, masyarakat dan pemuda.
Dalam sambutannya, Wabup Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri mengatakan, pelaksanaan Apel HKBN 2017 dilatarbelakangi 10 tahun ditetapkannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penangulangan Bencana yang jatuh pada 26 April 2017.
Dimana Undang-undang ini sangat penting karena telah melahirkan berbagai legislasi, kebijakan dan program pemerintah yang mendukung kegiatan mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap bencana. Sebagai titik awal perubahan paradigma dan mengubah cara pandang menyikapi bencana yang semula respon menuju paradigma pengurangan risiko bencana. “Upaya pengurangan risiko bencana melalui latihan kesiapsiagaan, mitigasi struktural dan non struktural harus diperhitungkan sebagai investasi untuk keberlanjutan usaha dan pembangunan,”kata Lalu Pathul.
Semua orang, lanjut Lalu Pathul, mempunyai risiko terhadap potensi bencana tersebut, sehingga penanganan bencana merupakan urusan semua pihak (Everybody’s business). Oleh sebab itu perlu dilakukan berbagi peran dan tanggung jawab (Shared responsibility) dalam peningkatan kesiapsiagaan disemua tingkatan baik untuk anak, remaja, dan dewasa. Seperti yang telah dilakukan di Jepang untuk menumbuhkan kesadaran kesiapsiagaan bencana.
Politisi Partai Gerindra NTB itu juga memaparkan, terkait tren bencana kedepan terus cenderung meningkat, diantaranya 92% adalah bencana hidrometeorologi. Peningkatan bencana disebabkan oleh faktor alam dan antropogenik. Faktor alam meliputi dampak perubahan iklim global dimana frekuensi hujan ekstrim makin meningkat dan kerentanan lingkungan. Sedangkan, pengaruh antropogenik meliputi tingginya degradasi lingkungan, permukiman di daerah rawan bencana, DAS kritis, urbanisasi, dan lainnya.”Selain dapat kita ketahui rekapitulasi kejadian dan dampak bencana tahun 2016 dimana terjadi 2,384 bencana yang mengakibatkan 521 jiwa meninggal dunia dan hilang, 3,164 juta jiwa menderita dan mengungsi,” ungkap Lalu Pathul.
Kerusakan dan kerugian akibat bencana tertinggi masih didominasi oleh gempa bumi dan diikuti oleh bencana banjir dengan rata-rata kerugian setiap tahun akibat bencana sekitar 30 trilyun rupiah.
Berdasarkan hasil kajian risiko bencana tahun 2015 yang disusun oleh BNPB, potensi jumlah jiwa terpapar risiko bencana, jumlah kerugian fisik, ekonomi, dan lingkungan, berkategori sedang-tinggi yang tersebar di 34 provinsi, per jenis ancaman bencana adalah sebagai berikut, Lima jenis bencana jiwa terpapar tertinggi adalah: Puting Beliung sebanyak 244 juta jiwa, diikuti dengan kekeringan sebanyak 228 juta jiwa, dan banjir sebanyak 100 juta jiwa, lalu gempa bumi sebanyak 86 juta jiwa, dan bencana tanah longsor sebesar 14 juta jiwa. Sedangkan untuk potensi kerugian fisik tertinggi untuk ancaman gempa bumi sebesar 467 milyar, dan banjir sebesar 176 milyar, tanah longsor sebesar 78 milyar.”Untuk potensi dampak ekonomi tertinggi adalah kekeringan sebesar 192 milyar, diikuti dengan bencana gempa bumi sebesar 182 milyar, dan bencana banjir sebesar 140 milyar,” ujar Lalu Pathul Bahri.
Apel HKBN 2017 diakhiri dengan penekanan tombol uji sirine peringatan dini oleh Wabup Lombok Tengah, dan disertai dengan suara sirine Pemadam Kebakaran dan Ambulance. (slnews.com – rul)
Tinggalkan Balasan