SHOPPING CART

close

Dewan Dengarkan Pidato LKPJ Bupati Lombok Tengah Akhir TA 2023

DPRD Lombok Tengah
Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri menyampaikan pidato pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban ( LKPJ)
Bupati Lombok Tengah tahun 2023, dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Lombok Tengah, NTB, Rabu, (27/3/2024).

LOMBOK TENGAH | Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), menggelar Rapat Paripurna dalam rangka penyampaian nota pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban LKPJ kepala daerah akhir Tahun Anggaran (TA) 2023 kepada DPRD Kabupaten Lombok Tengah, Rabu, (27/3/2024).

Rapat Paripurna itu dipimpin dan dibuka oleh Ketua DPRD Lombok Tengah, M. Tauhid dan dihadiri oleh Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri.

Pidato LKPJ kepala daerah akhir tahun anggaran 2023 disampaikan langsung oleh Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri.

Dalam pidatonya, Lalu Pathul menyampaikan, dengan mempertimbangkan hasil evaluasi serta capaian kinerja pembangunan tahun  sebelumnya, isu-isu strategis, prioritas pembangunan nasional maupun prioritas pembangunan Provinsi NTB, sasaran pokok dan arahan pembangunan RPJMD Kabupaten Lombok Tengah tahun 2011-2031 serta penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD Kabupaten Lombok Tengah, maka tema pembangunan dalam RKPD tahun 2023 adalah: “rurung lempek gumi paer untuk pemulihan ekonomi” yang dijabarkan ke dalam  tujuh prioritas pembangunan, yaitu, Lalan dan irigasi kondisi baik. Produk UMKM berkualitas. Desa wisata bertaraf internasional. Integrasi pelayanan publik. Ketahanan pangan melalui penguatan komoditas unggulan. Pembangunan sumber daya manusia dan layanan dasar dan Akhlakul karimah dan penanaman nilai budaya dengan demikian diharapkan ada kesinambungan program–program pembangunan dari tingkat pusat hingga daerah. 

Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi NTB itu memaparkan, perekonomian Kabupaten Lombok Tengah pada tahun 2023 tetap bergerak secara positif, sejalan dengan semakin meningkatnya roda perekonomian masyarakat, dan ditopang oleh terbangunnya proyek-proyek strategis di Kabupaten Lombok Tengah dan terselenggaranya berbagai event internasional. “Kinerja perekonomian ditunjukan dengan angka produk domestik regional bruto atas dasar harga berlaku (PDRB ADHB) tahun 2023 sebesar Rp 21,25 triliun, meningkat sebesar Rp 2,01 triliun dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar Rp 19,24 triliun. Produk domestik regional bruto perkapita Kabupaten Lombok Tengah atas dasar harga berlaku tahun 2023 juga mengalami peningkatan angka sebesar Rp 19,50 juta, dan pertumbuhan ekonomi tahun 2023 tumbuh secara positif pada angka 5,77 persen. Kondisi ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2022 yang sebesar 3,55 persen dan menjadi yang tertinggi di NTB. Kesempatan masyarakat untuk mengakses pelayanan khususnya pelayanan kesehatan, pendidikan dan daya beli ditunjukkan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang semakin baik, di mana pada tahun 2023 meningkat menjadi sebesar 70,41 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 67,57 persen. Demikian pula berbagai upaya untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penurunan kemiskinan terus dilakukan secara simultan, terpadu dan terintegrasi yang melibatkan perangkat daerah dan stakeholders terkait. Persentase angka kemiskinan di Kabupaten  Lombok Tengah berada di urutan ke 4 dari 10 kabupaten/kota di provinsi NTB, yaitu sebesar 12,93 persen,” papar Lalu Pathul.

Dalam kesempatan tersebut, Lalu Pathul juga memaparkan terkait dengan pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Lombok Tengah tahun 2023. Pendapatan daerah ditargetkan  sebesar Rp. 2.379.733.150.308,00,- dan terealisasi  sebesar Rp. 2.278.034.645.741,39 atau 95,73 persen, yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) ditargetkan sebesar Rp. 367.199.446.978,00,- dan terealisasi sebesar Rp. 274.070.631.536,39 atau 74,64 persen. Pendapatan transfer ditargetkan sebesar Rp. 1.981.312.476.985,00,- dan terealisasi sebesar Rp. 1.972.976.082.091,00,- atau 99,58 persen. Pendapatan transfer ini terdiri dari Pendapatan transfer pemerintah pusat yang terdiri dari dana perimbangan, dana insentif daerah dan dana desa, yang di targetkan sebesar Rp. 1.848.973.313.867,00,- dan terealisasi Rp. 1.853.774.800.135,00,- atau 99,25 persen. Belanja daerah ditargetkan sebesar Rp. 2.401.692.492.280,00,-  dan terealisasi sebesar Rp. 2.261.203.510.926,43,- atau 93,73 persen. “Untuk melihat sampai sejauh mana kinerja dan capaian hasil pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2023 akan kami sampaikan secara garis besar berdasarkan capaian indikator kinerja utama Kabupaten Lombok Tengah tahun 2023. Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Adapun tujuannya adalah untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja sedangkan LKPJ dimaknai sebagai proses pencapaian kinerja dalam mewujudkan visi dan misi pemerintah daerah sebagaimana ditetapkan dalam (RPJMD),” paparnya.

Lalu Pathul juga menyampaikan capaian indikator kinerja utama Kabupaten Lombok Tengah pada tahun 2023 selain indikator IPM, tingkat kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi. Indeks toleransi adalah indikator  yang mengukur tentang kerukunan umat  beragama. Capain indikator ini pada tahun 2023 sebesar 3,70 persen, meningkat 0,02 persen dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar 3,68 persen. Artinya toleransi hidup beragama di Kabupaten Lombok Tengah tergolong dalam kategori  tinggi. Indikator persentase penurunan konflik berlatar belakang agama. capaian indikator ini pada tahun 2023 sama dengan tahun sebelumnya yaitu  tidak pernah terjadi konflik yang berlatar belakang agama. Dengan demikian kerukunan umat beragama di Kabupaten Lombok Tengah tetap terpelihara dengan baik. Indikator indeks reformasi birokrasi. pada tahun 2023 capaian indikator ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu predikat BB dibandingkan dengan tahun sebelumnya mendapatkan predikat CC. Indikator laju pertumbuhan ekonomi. pada tahun 2023 indikator ini mencapai 5,77 persen dan mengalami peningkatan sebesar 2,22 persen dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar 3,55 persen. Indikator indeks gini. pada tahun 2023 indikator ini mencapai 0,349 poin mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar 0,313 poin. Indikator tingkat pengangguran terbuka. pada tahun 2023 indikator ini sebesar 2,78 persen kondisi ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar  3,02 persen. Indikator indeks infrastruktur wilayah. indikator ini pada tahun 2023 sebesar 65,45 persen mengalami peningkatan sebesar 1,78 persen dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar 63,67 persen. Indikator persentase pelanggaran diselesaikan melalui krame adat. pada tahun 2023 indikator ini sebesar 100 persen dan kondisi ini sama dengan tahun 2022. Indikator laju pertumbuhan pdrb sektor akomodasi dan makan minum. pada tahun 2023 capaian indikator ini sebesar 8,62 persen yaitu melampaui dari target sebesar 2,75 persen akan tetapi menurun dibandingkan dengan capaian tahun 2022 yang sebesar 30,92 persen. Indikator persentase penurunan penyakit masyarakat. capaian indikator ini pada tahun 2023 sebesar 100 persen dan kondisi ini masih sama dengan tahun 2022. Indikator indeks pendidikan. pada tahun 2023 capaian indikator ini sebesar 0,607 persen dan meningkat sebesar 0,07 persen dibandingkan dengan capaian tahun 2022 yang sebesar 0,600  persen. Dengan demikian angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah mengalami peningkatan. Indikator indeks kesehatan. pada tahun 2023 indikator ini mencapai 0,792 persen dan mengalami peningkatan sebesar 0,073 persen dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar 0,719 persen, atau dengan kategori baik. Indikator nilai sakip. pada tahun 2023 predikat sakip yang ditetapkan oleh Menpan-RB mendapatkan predikat B masih stagnan dengan tahun sebelumnya (2022). Indikator persentase perangkat daerah dengan predikat indeks kepuasan masyarakat baik. pada tahun 2023 indikator ini masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu memperoleh kategori baik. Indikator rata-rata pengeluaran perkapita. pada tahun 2023 sebanyak Rp 10,95 triliun kondisi ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar Rp. 10,47 triliun. Indikator laju pertumbuhan pdrb sektor industri pengolahan. pada tahun 2023 indikator ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu sebesar sebesar 2,03 persen dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar 1,62 persen. Indikator laju pertumbuhan PDRB sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. indikator ini pada tahun 2023 mengalami peningkatan yaitu sebesar 2,23 persen dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar 1,67 persen. Indikator indeks konektivitas. indikator ini pada tahun 2023 sebesar 72,8 poin mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar 85,2 poin. Indikator indeks kinerja sistem irigasi. indikator ini mengalami penurunan  sebesar 14,16, pada tahun 2023 sebesar 53,54 poin dibandingkan tahun 2022 sebesar 67,7 poin. Indikator cakupan layanan air minum. indikator ini pada tahun 2023 sebesar 83,77 persen mengalami peningkatan sebesar 3,4 persen, dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar 80,37 persen. Indikator luasan penanganan kawasan kumuh. indikator ini pada tahun 2023 sebesar 744,36 ha. mengalami penurunan dibandingkan dengan dengan tahun 2022 sebesar 754,37 ha. Indikator indeks kualitas lingkungan hidup. indikator ini pada tahun 2023 sebesar 67,18 poin mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar 63,17 poin. Indikator cakupan layanan persampahan. indikator ini pada tahun 2023 sebesar 31,15 persen kondisi ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar 29,43 persen. Indikator persentase krama adat aktif. indikator ini pada tahun 2023 sebesar 75 persen kondisi ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar 76 persen.”Demikian pengantar LKPJ ini kami sampaikan. untuk selengkapnya disampaikan pula buku LKPJ Bupati Lombok Tengah tahun 2023 yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pidato pengantar ini. Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan Kabupaten Lombok Tengah. untuk itu, pandangan dan evaluasi dari pimpinan dan anggota dewan yang terhormat, akan kami jadikan sebagai bahan kajian di masa mendatang,” tutup H. Lalu Pathul Bahri. [slnews – rul].

Tags:

0 thoughts on “Dewan Dengarkan Pidato LKPJ Bupati Lombok Tengah Akhir TA 2023

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

KATEGORI

Maret 2024
M S S R K J S
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
31  

STATISTIK