Tak Ada Yang Dibebani Ongkos Kirim Bantuan POMI, Petani di Lombok Tengah Diminta Tak Sebar Isu Sesat
LOMBOK TENGAH | Dinas Pertanian, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), meminta kepada para petani yang menjadi sasaran program Kegiatan Prasarana dan Sarana Pertanian Saprodi Peningkatan Produksi Tanaman Pangan APBN Tahun 2023, untuk tidak berlebihan menyampaikan informasi terkait dengan ongkos kirim penyaluran bantuan Pupuk Hayati Cair Merek POMI.” Cek dulu kebenaranya, jangan hanya lempar isu sesat. Dan dalam penyaluran bantuan Pupuk Hayati Cair itu, kami dari Dinas ikut turun langsung ke lapangan, dan tidak ada satupun petani yang diminta ongkos kirim. Dokumen Invoice ongkos kirim itu dari perusahaan ekspedisi, bukan dari perusahaan penyedia pupuk hayati cair. Petani hanya menandatangani Invoice itu saja, sedangkan ongkos kirim sudah dibayar lunas oleh perusahaan yang menyediakan bantuan Pupuk Hayati Cair,” tegas Kabid Produksi Pertanian, Dinas Pertanian Lombok Tengah, Zainal Arifin, Minggu, (17/9/2023).
Zainal juga meminta kepada petani yang menjadi sasaran bantuan Pupuk Hayati Cair untuk memahami persoalan, dan meneliti dokumen dengan baik saat mengambil paket bantuan Pupuk Hayati Cair dari Kementerian Pertanian tersebut. “ Tidak ada satupun petani yang diminta ongkos kirim. Barang diantar oleh perusahaan ekspedisi sudah lengkap dengan ongkos kirim. Petani tinggal tanda tangan saja, sebagai bukti bahwa barang sudah sampai dan diterima. Jadi dipelajari dan diteliti dokumen dengan baik, jangan hanya pakai asumsi – asumsi dan menyebarkan isu yang tidak benar,” ucapnya
Zainal Arifin mengatakan, bantuan pupuk hayati cair tersebut merupakan program dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian RI.” Sedangkan kita hanya mengusulkan saja, dan sebagai penerima manfaat, selebihnya pengadaan dan distribusi termasuk PPKnya dari pusat. Dan Dinas hanya sebagai tim teknis saja,” katanya
Zainal mengungkapkan, Pada awal tahun 2023, Dinas Pertanian Lombok Tengah mengusulkan 25 ribu hektar lahan pertanian sebagai sasaran bantuan pupuk hayati cair.” Yang kita usulkan 25 ribu hektar, tetapi yang terealisasi lebih banyak yakni 29.620 hektar,” ungkapnya
Zainal menjelaskan, pengadaan termasuk biaya ongkos kirim bantuan pupuk hayati cair tersebut menggunakan sistem e-Katalog. “ harga dan biaya ongkos kirim sudah sesuai dengan e-Katalog,” ujarnya. [slnews – rul]
Tinggalkan Balasan