Tuduh Sekda Lombok Tengah Kerahkan Masa ASN, Fihir Ditantang Bersumpah Dibawah Al Qur’an
SUARALOMBOKNEWS.com – LOMBOK TENGAH | Pernyataan Direktur Lombok Global Institute (Logis) Muhammad Fihiruddin disalah satu media online SuaraRenjani.co.id dengan judul “Diduga Ajak Demo, Logis Akan Laporkan Sekda dan Kadis se – Loteng ke Kemendagri” yang ditayangkan pada Minggu (17/11/2019) mendapat tanggapan pedas dari Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).”Pihir (Muhammad Fihiruddin), kalau ngomong pakai data dong. Jangan pakai anasir-anasir gak jelas dan menyesatkan,” tulis Staf Ahli Bupati Lombok Tengah Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan, Murdi AP. M.SI dalam Rilis resminya yang dikirim ke Redaksi suaralomboknews.com, Minggu (17/11/2019).
Dalam pernyataannya di media online tersebut, Muhammad Fihiruddin, menyayangkan rencana pengerahan Aparatur Sipil Negara (ASN) oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah untuk turun ke jalan dan melakukan aksi unjuk rasa menolak perubahan nama Bandara Internasional Lombok (BIL) menjadi Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM).
Selain menyayangkan aksi tersebut, Muhammad Fihiruddin, juga akan melaporkan Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Tengah, HM Nursiah dan seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB) jika terbukti mengajak ASN untuk berunjuk rasa pada, Senin besok (18/11) ke Kantor Gubernur dan DPRD Provinsi NTB.”Bagaimana mungkin Sekda mengerahkan massa, sementara malam sabtu dan malam minggu, siang malam saya bersama beliau (Sekda) melayani tamu Pemda dalam rangka seminar nasional strategi perencanaan dan penganggaran dalam peningkatan IPM di Kabupaten Lombok Tengah yang bertempat di D’max hotel untuk memikirkan nasib Lombok Tengah ke depan. Dalam acara seminar itu kami mendatangkan 7 orang pakar dari Jakarta, 3 orang proffesor dan 4 orang Doktor,” bantah Murdi AP
Untuk itu, Murdi AP meminta kepada Direktur Logis Muhammad Fihiruddin, untuk tidak memperkeruh suasana dan tidak membuat Fitnah terkait dengan pergantian nama BIL menjadi BIZAM.”Jangan buat dan terbar fitnah deh fihir. Dan saya menantang Fihir untuk bersumpah dibawah Al Qur’an untuk membuktikan benar dan tidaknya Pak Sekda ikut mengerahkan massa demo penolakan pergantian nama BIL menjadi BIZAM,”tantangnya.
Sementara itu, Korlap Gerakan Rakyat Menolak (GERAM) perubahan nama BIL menjadi BIZAM, Slamet Riadi mengaku, tidak pernah mengajak apalagi melibatkan ASN dalam aksi demo menolak pergantian nama BIL menjadi BIZAM yang akan digelar pada Senin besok (18/11) di Gubernuran dan DPRD Provinsi NTB.” Bahwa saya selaku Korlap GERAM tidak pernah melibatkan ASN dalam gerakan Penolakan, karena ini murni gerakan rakyat dan mahasiswa Lombok Tengah yang dimana gerakan ini sudah yang ketiga kali disebabkan dalam pengusulan perubahan nama bandara tidak melibatkan Pemkab Lombok Tengah dan DPRD Lombok Tengah serta tokoh masyarakat di Lombok Tengah,”ucapnya
Pria yang akrab disapa Rebe itu menegaskan, aksi demo penolakan pergantian nama BIL menjadi BIZAM tidak ada kaitan dan sangkut pautnya dengan Pemkab Lombok Tengah maupun DPRD Lombok Tengah.”Silakan dilihat langsung besok (Senin) pelayanan publik di Lombok Tengah akan berjalan seperti biasa serta ketika ada ASN ikut sebagai massa aksi yang merasa instansinya di lecehkan karena tidak dilibatkan dalam perubahan nama bandara kami mempersilakan karena murni itu keinginan sendiri,”tegasnya
Rebe menilai, komentar Muhammad Fihiruddin di media online tersebut sebagai fitnah.”Kami dari GERAM menjamin bahwa itu adalah fitnah dan tuduhan tidak benar kepada Sekda dan Kadis se-Lombok Tengah,”ujarnya. [slNEWS – rul]
Tinggalkan Balasan