Bupati Lombok Tengah Sebut Pernyataan Gubernur NTB Tidak Benar
SUARALOMBOKNEWS.com – LOMBOK TENGAH | Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Zulkieflimansyah menanggapi adanya rencana demo yang akan dilakukan kelompok massa dari Kabupaten Lombok Tengah untuk menolak perubahan nama Bandara Internasional Lombok di Kabupaten Lombok Tengah menjadi Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM).
Dalam akun media sosial pribadinya, Gubernur Dr. Zulkieflimansyah menyatakan telah diberitahukan oleh banyak teman-temannya melalui pesan WhatsApp (WA) tentang rencana aksi yang akan dilakukan kelompok massa ke Kantor Gubernuran Senin besok.
Dalam postingan itu, kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menanggapi santai rencana aksi kelompok massa tersebut, sebagai bentuk kebebasan berekspresi yang disebutnya sebagai freedom of expression.
Namun, kata Gubernur, dalam konteks perubahan nama Bandara, masyarakat mestinya bisa jernih dan tak perlu mengekspresikan perasaan dan kemauan dengan melakukan unjukrasa.“Ini semua demi daerah kita yg harus kondusif utk parawisata dan investasi.. Kalau sedikit2 Demo dan ekspresinya harus dijalanan kita akan menggapai kesejahteraan dengan jalan yg lebih berliku, mendaki dan terjal!,” tulis Dr. Zulkieflimansyah dalam postingan di akun Facebook pribadinya
Perubahan nama Bandara, menurut Dr. Zulkieflimansyah, adalah keputusan pemerintah pusat, bukan keputusan Gubernur atau Bupati. Dan Keputusan mengganti nama bandara dengan nama Maulana Syeh (sebutan TGKHM Zainuddin Abdul Madjid) bukan karena sebagai pendiri organisasi NW semata, tapi karena penghargaan pemerintah pusat kepadanya yang telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.“Beliau milik kita semua bangsa Indonesia. Beliau bukan milik kelompok atau daerah tertentu. Beliau kebanggaan kita semua. Dan dimana2 lazim nama Bandara kebanggaan diambil dari nama Pahlawan Nasional yang berasal dari daerah tersebut,” kata Gubernur.
Di akun Facebooknya, Dr. Zulkieflimansyah juga menulis dirinya pernah sowan ke Bupati Lombok Tengah H.Moh Suhaili FT dan meminta pendapat tentang pergantian nama Bandara Lombok.“Beliau setuju dan sudah nggak ada masalah apa2. Permintaan beliau kalau berkenan katanya, dieksekusi setelah Pilpres saja agar daerah kita aman dan kondusif… Saya setuju dan saya kira ada benarnya….,”ungkapnya
Karenanya, Dr. Zulkieflimansyah meminta, kalau masih ada yang mengganjal terkait perubahan nama Bandara Internasional Lombok, tidak perlu ada demo-demo.“Kami pemerintah provinsi bisa ditemui kapan saja atau kami yang datang menemui…Bila perlu kalau dirasa belum cukup, kami siap menemani Pak Bupati Loteng atau perwakilan masyarakat untuk bertemu dengan pemerintah pusat… Mari dengan kerendahan hati, kita bangun daerah kita ini agar aman, nyaman dan membahagiakan kita semua…,” tutupnya
Postingan Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah di akun Facebook pribadinya itu langsung ditanggapi oleh Bupati Lombok Tengah, H. Moh Suhaili FT, SH.
Dalam tulisannya disalah satu Grup WA, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi NTB itu membantah tulisan Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah di akun Facebook yang mengaku Bupati Lombok Tengah setuju dengan perubahan nama Bandara.”Sangat tidak benar…..,”tegas H. Moh. Suhaili FT dalam tulisannya di Grup WA
Bupati Lombok Tengah dua periode itu juga menegaskan, nama Bandara Internasional Lombok adalah harga mati dan tidak bisa ganti.”Dan saya tetap istiqomah dan tetap tunduk kepada kehendak dan perintah masyarakat. BIL adalah harga mati !!,”tegas H. Moh. Suhaili FT
Sementara itu, di Grup WA yang sama, salah seorang Pengacara Muda Lombok Tengah, Muhanan, SH berpesan kepada masyarakat yang akan menggelar aksi demo untuk tidak mundur dan terlena dengan komentar Gubernur NTB di akun Facebook pribadinya tersebut.”Jangn penyebb2seperti komentar gub (Gubernur NTB) itu kita mundur,,khawatirnya kita terlena dengan bahasa gub yg seperti itu ,bisa dibayangkan hari senin besok ini .sek dewan prov akan membacakan surat masuk ttang perubahan nama bandara,,,bagemana kalu fraksi fraksi DPR Prov lalai dalam hal ini,,,pasti kita salah langkah,,,”pesannya
Muhanan mengungkapkan, adapaun Bandara di Indonesia yang namnya diambil dari nama Pahlawan Nasional dikarenakan, pengusulan nama bandara sebelum bandara mulai dibangun, dan penamahan bandara tersebut bukan diusulkan setelah Bandara beroperasi.”Berikut bandra yg atas nama pahlawan di beberapa temapt itu ,semenjak pertama di usul/sebelum di bangun. (bukan setelah bandra beroprasi). Bukan kita tdk menghargai pahlawn, kita ttap takzim dan mahabbah,,,tapi BIL satu satu nya Bandra yg punya sejarah tentang segala galanya termasuk APBD dua di pos kan utk pembangunan di maksud (buka babat hal9),”ungkapnya
Muhanan menilai surat permohonan dukungan perubahan nama BIL menjadi BIZAM yang dilayangkan Gubernur NTB ke DPRD Provinsi NTB sebagai Bola Panas yang dilembar Gubernur NTB.”Berikut kenapa gub melempar bola panas ke DPR , sdah tau SK Menhub sdh keluar bebrapa waktu yg lalu, kenapa tdk mereka saja yg exsekusi,,itu artinya lempar batu sembunyi tangan,,,tapi kadang saya befikir mudah mudahan DPR prov sdh mengkaji lebih mendalam,, kalu DPR menolak surat itu ndk apa apa,,,tapi di trima dan akan di bahas lebih lanjut,menurut info..maka ketika suara masyarakat Loteng besok Senen ke DPR Prov beramai ramai penting di beri dukungan,,utk apa mereka datang berialaog ke pemprov ,gub juga sdh tau loteng sdah aman ,kenapa membangunkan macan (masyarakat)yg sdng tidur,,’,,walupun segelintir orang,,,tapi perlu juga di hargai/ di dengarkan pendapatnya,,,merka berpendapat ,,BIL tetap LIA harga mati,,,”tutup Muhanan, SH. [slNEWS – rul]
Tinggalkan Balasan