Festival Pranata Adat Untuk Perdamaian Digelar di Lombok Tengah
SUARALOMBOKNEWS.COM – LOMBOK TENGAH | Direktorat Penanganan Daerah Pasca Konflik dan Dirjen Pembangunan Daerah Tertentu Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar Festival Pranata Adat Untuk Perdamian, Sabtu malam (13/7/2019).
Kegiatan Festival Pranata Adat yang dipusatkan di Bencingah Adi Guna Alun – alun Tastura Praya, Lombok Tengah itu dibuka oleh Sekda Lombok Tengah HM. Nursiah dan dihadiri Sekretaris Dirjen Pembangunan Daerah Tertentu, Sugito dan Direktur Penanganan Daerah Tertentu Pasca Koplik Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Asrul Edyar, Ketua DPRD Lombok Tengah, H. Achmad Fuaddi, jajaran Forkompinda, para Staf Ahli Bupati Lombok Tengah, kepala OPD, Ketua MUI, Ketua DPD KNPI Lombok Tengah, Murakip Usman Khotib, dan para tokoh agama, Masyarakat, Pemuda serta para Tokoh Adat dan Budaya.
Dalam sambutannya, Sekda Lombok Tengah, HM. Nursiah menyampaikan, Pemkab Lombok Tengah menyambut baik dan mendukung kegiatan Festival Pranata Adat untuk perdamaian, terlebih lagi dalam kegiatan Festival Pranata Adat kali ini juga dipentaskan Seni dan Budaya Masyarakat Lombok Tengah.” Melalui pentas seni dan budaya merupakan cara kita mendekatkan diri kepada Kearifan Lokal yang kita yakinkan sebagai Modal penting bagi kehidupan kita, karena budaya merupakan hasil karya cipta ,rasa dan karsa yang lahir ditengah – tengah masyarakat,”ungkapnya
Adat, Budaya dan Kesenian kata HM. Nursiah, menjadi perekat dan pemersatu masyarakat.”Maka Pastilah budaya menjadi perekat kebersamaan. Sejarah telah mencatat bahwa dengan kebersamaan itulah kita bisa raih kemerdekaan yang kita nikmati hari ini. Sejarah juga mencatat bahwa para pendahulu kita adalah orang – yang memiliki imajinasi luas melampaui ruang dan waktu sehingga lahirlah bangsa Indonesia yang tertuang dalam budaya yang beraneka ragam, namun dalam satu bingkai kesatuan Bhineka Tunggal Ika,”ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dirjen Pembangunan Daerah Tertentu Kemendes PDTT, Sugito mengatakan, festival pranata adat ini digelar dalam rangka perdamaian desa. Adat istiadat di nusantara memiliki semacam kekuatan untuk melakukan semacam kohesi sosial.“Yakni bagaimana menemukan suatu formula sendiri, ketika ada konflik terjadi di tengah masyarakat,”ucapnya
Menurut Sugito, rangkaian kegiatan di berbagai wilayah ini sudah digelar oleh Kemendesa PDTT sejak 2015 silam.“Kegiatan ini untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan perdamaian di Indonesia yang berbasiskan pada nilai-nilai keragaman bangsa dan budaya setempat. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial,” ujarnya.
Festival Pranata Budaya dibuka di ditutup dengan berbagai kegiatan pertunjukan seni dan budaya, tari penyambutan, tembang sasak, Atraksi budaya Gamelan, Tari Gandrung, Tari Rudat, dan tari Rue Rase. [slNEWS – rul]
Tinggalkan Balasan