Ini Identitas 7 Siswa MI Tertimpa Atap Sekolah Yang Roboh di Lombok Tengah
SUARALOMBOKNews – Lombok Tengah | Atap dua ruang kelas belajar di Madrasah Ibtidaiyah Ponpes Raudatul Ulum di Desa Batu Jangkih, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) tiba – tiba roboh pada saat jam belajar mengajar tengah berlangsung, Sabtu (23/3/2019).
Akibat peritiwa robohnya atap sekolah yang terjadi sekitar Pukul 10.30 Wita itu, 7 siswa kelas IV dan V MI Raudatul Ulum mengalami luka sobek dan lecek di kepala, ditangan, Kaki dan mengalami shok atau trauma.
Ketujuh siswa MI Raudatul Ulum yang menjadi korban robohnya atap sekolah itu yakni, Hairur Rozy Kelas IV, mengalami luka lecet ditangan. Andini Noviantari, kelas V, mengalami luka lecet di tangan dan kaki. Fuadi , Kelas V, mengalami luka lecet di kaki. Evan Ivadi, Kelas V, mengalami luka di pundak dan kaki. Gilang Pratama, Kelas V, mengalami luka benjol di kepala. Badrun, kelas V, mengalami luka benjol dikepala. Dan Muhadi kelas V, mengalami Shok.”Setelah menjalani tindakan medis di Puskesmas Batu Jangkih, ketujuh siswa yang tertipa atap sekolah yang roboh itu di perbolehkan pulang, karena dari hasil pemeriksaan Medis menyatakan tidak ada luka yang serius,”ungkap Kapolsek Praya Barat Daya, Ipda Halid, Sabtu (23/3/2019).
Sebelum atap dua ruang kelas belajar (RKB) MI Raudatul Ulum roboh, salah seorang Guru kelas V yang tengah mengajar melihat Plapon RKB bergetar. Guru kelas V itu pun langsung menyuruh siswa Kelas V yang berjumlah sekitar 15 siswa untuk keluar dari dalam kelas, sembari berteriak ada Gempa.Para siswa kelas V dan IV pun langsung berhamburan keluar kelas untuk menyelamatkan diri.” Ada 1 siswa yang tidak keluar kelas, dan pada saat atap sekolah roboh, siswa atas nama Muhadi kelas V, berlindung dibawah meja. Sedangkan 6 siswa terluka akibat tertimpa serpihan material Atap sekolah yang roboh pada saat menyelamatkan diri,”cerita Ipda Halid.
Dari hasil pemeriksaan sementara dan keterangan dari pihak Yayasan Ponpes Raudatul Ulum robohnya atap ruang kelas V dan robohnya Plapon ruang kelas IV MI Raudatul Umum itu bukan disebabkan Gempa Bumi, melainkan karena kondisi atap sekolah yang sudah lapuk dimakan usia.”Kondisi atap ruang kelas V hancur, sedangkan ruang kelas V mengalami kerusakan pada bagian Plapon. Untuk penyebab robohnya atap kelas V bukan berasal dari Gempa, melainkan karena usia atap ruangan kelas berbahan bambu yang sudah lapuk,” ujar Ipda Halid. [slNews – rul]
Tinggalkan Balasan