Tak Mendapat Perhatian, Warga Korban Gempa di Lombok Tengah Akan Terbang ke Jakarta
SUARALOMBOKNEWS.COM – Lombok Tengah | Masyarakat Korban Gempa Lombok di Kecamatan Batukliang dan Batukling Utara, Lombok Tengah Nusa Tengara Barat (NTB) yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Korban Gempa, pada hari Senin, (17/12/2018) depan, akan terbang ke Jakarta untuk bertemu langsung dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).” Hari Senin, kami akan berangkat ke Jakarta untuk menemui Kepala BNPB,” kata Kepala Desa Selebung, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, Agus Kusumahadi, Selasa, (11/12/2018).
Menurut Agus, masyarakat korban Gempa terpaksa harus menemui Kepala BNPB, karena tidak direspon dan kurang diperhatikan oleh Pemerintah Daerah terkait dengan proses pembangunan RISHA, RIKO dan RIKA bagi ribuan masyarakat yang rumahnya rusak parah akibat diguncang Gempa pada Bulan Juli – Agusutus 2018 lalu.” Di Desa Selebung ada 1.272 rumah warga rusak parah. Tahap awal yang sudah direalisasi 183, namun yang sudah terbangun baru 17 unit RISHA saja dan sampai dengan saat ini belum bisa ditempati. Untuk itu kami akan sampaikan usulan kepada BNPB, pembangunan Risha, Riko maupun Rika bisa dipihak ketigakan, tentu dengan teknis dan standar pembangunan dari PUPR. Karena sistem pembangunan saat ini sangat lamban, satu unit Risha, Riko atau Rika membutuhkan waktu berbulan – bulan, kalau 1.272 unit bisa 10 tahun baru selesai dibangun. Dan usulan ini sudah kami sampaikan ke Pemda dan BPBD, tapi jawabannya tidak memberikan solusi apapun,”keluhnya.
Dengan dipihak ketigakan, lanjut Agus, proses pembangunan Risha, Riko maupun Rika lebih cepat selesai, sehingga kerja Kelompok Masyarakat (Pokmas) fokus pada proses pencairan dana bantuan.”Pihak ketiga itu bisa saja dari warga didalam desa maupun dari luar desa, asalkan mampu dan memiliki modal kerja. Dengan begitu Pokmas kerjanya fokus di proses pencairan dana bantuan,”ucapnya.
Untuk mempercepat prosea pembuatan Panel Risha, kata Agus, Pemdes Selebung telah memberikan bantuan tenaga atau tukang yang bertugas merangkai tulang besi beton Panel Risha.”Meskipun dalam keadaan sudah tidak berdaya, kami masih bisa membatu proses pembuatan Panel Risha,”ujarnya. [slNews.com – rul]
Tinggalkan Balasan