Menko Puan Tinjau Ruang Kelas Sementara SMPN 4 Praya, dan Pastikan Recovery Berjalan Lancar
SUARALOMBOKNEWS.COM – Lombok Tengah | Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan mengunjungi Ruang Kelas Sementara di SMP Negeri 4 Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, NTB, Rabu, (21/11/2018).
Tujuan kunjungan Menko Puan, untuk meninjau langsung bantuan ruang kelas sementara di SMPN 4 Praya. Serta mengecek progress pembangunan bantuan ruang kelas yang saat ini sedang dikerjakan. Guna memastikan kebutuhan siswa terutama untuk kegaitan belajar mengajar terpenuhi. Selain melakukan peninjauan, Menko Puan juga melakukan diskusi dengan siswa sekolah setempat. Menko Puan berkesempatan untuk berdiskusi dengan siswa yang menjadi korban gempa.
Dalam kesempatan tersebut Menko Puan memberikan motivasi dan support kepada siswa untuk terus belajar. Meskipun dengan kondisi yang yang kurang mendukung seperti saat ini. Dengan harapan ruang kelas sementara ini bisa dimanfaatkan siswa untuk kegiatan belajar mengajar.
Menko Puan juga memberikan sumbangan berupa perlengkapan kebutuhan sekolah serta Al Quran kepada siswa secara simbolis.
Kunjungan singkatnya di SMPN 4 Praya tersebut dilanjutkan dengan foto-foto bersama siswa dan guru dan melanjutkan perjalanan. Dalam kunjungannya tersebut, Puan didampingi Bupati Lombok Tengah, H Moh Suhaili FT, Wakil Bupati Lombok Tengah, HL Pathul Bahri Wildan, Sekda Provinsi, H Rosiadi Sayuti, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, HM Suruji, Forkompinda NTB dan Forkompinda Lombok Tengah.
Usai kunjungan Kerja Menko Puan, Kepala Dinas Pendidikan Lombok Tengah, H Sumum mengungkapkan, kunjungan Menko Puan untuk memberikan dorongan semangat agar semua pihak yang terlibat tidak main-main dalam melakukan pengerjaan. Karena harus segera disikapi. Proses recovery pascabencana gempa bumi ini harus segera diselesaikan. Pihaknya sangat mengapresiasi kunjungan tersebut yang mana bisa menjadi semangat baru bagi dunia pendidikan Lombok Tengah pascabencana gempa bumi yang terjadi pada Bulan Juli – Agustus 2018 lalu.“Buk Menteri tegaskan jangan sampai ada pihak-pihak yang menghambat proses percepatan langkah recovery tersebut,”ungkapnya.
Sunum menjelaskan, untuk bantuan ruang kelas sementara setidaknya ada empat sekolah yang mendapat bantuan tersebut. Namun baru satu sekolah untuk SMP yang sudah dikerjakan, sisanya masih dalam proses. Sedangkan untuk SD masih dalam proses pengerjaan, yakni di SDN Gelogor Kecamatan Batukliang, SDN Bare Eleh Desa Aik Bual Kecamatan Kopang dan beberapa SD lainnya. “Ruang kelas sementara itu untuk memenuhi kebutuhan selama proses perbaikan ruang kelas. Jangan sampai karena tidak ada ruangan, siswa tidak belajar,” jelasnya.
Sementara bantuan rehabilitasi untuk jenjang SMP ada 72 sekolah yang terkena dampak. Dan jumlah tersebut sudah mendapat penanganan dari Kemendikbud dan PUPR. Untuk SD jumlah yang terkenda dampak sebanyak 153 sekolah. Dari keseluruhan jumlah tersebut, yang ditangani Kemendikbud hanya 93 sekolah sisanya oleh PUPR.“Yang ditangani Kemendikbud itu yang kategori rusak rinagn dan sedang, sementara rusak berat oleh PUPR,”tutur Sumum.
Meski demikian, ada juga lima SD yang dibangunkan ruang kelas sementara oleh Kemendikbud. Sementara untuk sekolah yang rusak sedang itu ada 30 sekolah yang diberikan bantuan paket tenda darurat. Salah satunya di SDN Rangkep, SDN Selak Aik, SDN Reban Burung, SDN 2 Selebung, SDN 2 Peseng dan lainnya. “Diharapkan dengan adanya penanganan serius dari pemerintah pusat ini, bisa membangkitkan kembali proses belajar mengajar di sekolah,”ujar Sumum. [slNews.com – rul].
Tinggalkan Balasan