Tolak Perubahan Nama Bandara BIL, Suhaili Rela Dipecat
SUARALOMBOKNEWS.COM – Lombok Tengah |
Bupati Lombok Tengah HM. Suhaili FT, SH mengaku merasa direndahkan dan dilecehkan oleh Pemprov. Nusa Tenggara Barat (NTB) terkait dengan Pergantian nama Bandara Internasional Lombok (BIL) yang ada di Desa Tanak Awu, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB menjadi Bandar Udara Zainuddin Abdul Madjid (ZAM).
HM. Suhaili mengaku tidak pernah diinformasikan maupun diajak musyawarah terkait dengan penerbitan SK Kemenhub RI tentang Perubahan Nama BIL menjadi ZAM.”Jangan kami dilecehkan, direndahkan, paling tidak ada pemberitahuan,”kesal HM. Suhaili FT pada acara Istighosah Penolakan perubahan nama BIL menjadi ZAM di Bundaran Baypas BIL di Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, NTB, Jumat pagi, (7/9/2018).
HM. Suhaili menegaskan, siap menerima sanksi dari Gubernur NTB, TGB. Zainul Madji, jika aksi penolakan pergantian nama BIL menjadi ZAM , dirinya bersama masyarakat Lombok Tengah dianggap tidak sesuai dengan keinginan Gubernur NTB.”Kalau (TGB -red) mau lapor ke pak Jokowi (Presiden RI) silakan saja. Kalau gara – gara ini, saya diberhentikan, saya akan berhenti,” tegasnya.
HM. Suhaili menilai, sebagai Gubernur NTB, TGB. Zainul Madji telah bertindak semaunya, tanpa melalui proses dan prosedur yang berlaku terkait dengan pergantian nama Bandar Udara BIL.
HM. Suhaili juga menduga, pergantian nama BIL sangat erat kaitannya dengan kepentingan Politik kelompok tertentu.”Meskipun punya wewenang, punya kekuasaan, jangan semaunya. Bangunan ini (Bandara BIL) merupakan karunia Allah kepada masyarakat, kalau Allah tidak berkehendak maka bangunan ini tidak akan pernah ada. Sekarang kalau sudah jadi, semua mau dipercepat, perubahan nama juga mau dipercepat. Perubahan nama BIL Ini sangat erat untuk dipolitisisasi kelompok tertentu, itu harus kita jaga,”ungkapnya.
Dengan nada kesal, HM. Suhaili tidak terlalu berharap tuntutan masyarakat yang menolak pergantian nama BIL menjadi ZAM didengar oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).”Mau didengar atau tidak sama Pak Jokowi silakan saja, tidak apa – apa. Apalagi sekarang masyarakat sedang dilanda Musibah Gempa Bumi, tiba – tiba keluar SK Menhub RI, jangan mentang – mengang (TGB. Zainul Madji) dengan Menteri terus bertindak semau – maunya. Apa lagi sekarang mendekati Pileg dan Pilpres, lalu semua mau dipercepat,” keluhnya.
Untuk yang sekian kalinya, HM. Suhaili kembali menegaskan, nama bandar udara BIL harga mati dan tidak bisa diganti dengan nama lain.
Bahkan HM. Suhaili menyerukan, jika nama BIL diganti dengan nama lain untuk di rusak dan disobek.”Nama BIL harga mati, kalau pemerintah pusat mengganti nama BIL, besok dirusak, diganti Sobek lagi. Inilah ungkapan seorang Suhaili, tidak ada tendensi Politik apapun, karena Bandara ini kebanggaan masyarakat Lombok khusus, NTB umumnya bahkan dunia,”ujarnya.
Menurut HM. Suhaili, dilaksanakannya acara Istighosah sebagai tempat masyarakat Berdoa memohon kepada Allah untuk diberikan keselamatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah Gempa Bumi yang menimpa masyarakat Pulau Lombok dan Sumbawa, NTB.
Diakhir acara Istighosah itu HM. Suhaili menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk membubuhkan tanda tangan dengan darah diatas kain putih sebagai bentuk penolakan pergantian nama BIL menjadi ZAM.
Acara Istighosah itu diakhiri dengan membubuhkan tanda tangan darah di atas kain putih yang di pimpin langsung Bupati Lombok Tengah HM. Suhaili FT, dan Wakil Bupati Lombok Tengah H. Lalu Pathul Bahri, S.Ip dan diikuti oleh Sekda Lombok Tengah HM. Nursiah, para kepala SKPD Lingkup Pemkab. Lombok Tengah dan ribuan masyarakat serta para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lombok Tengah. [ slNews.com – rul].
Tinggalkan Balasan