Pasca Lombok di Guncang Gempa 7, 0 SR, HM. Suhaili Perintahkan SKPD Dampingi Masyarakat
SUARALOMBOKNEWS.COM – LOMBOK TENGAH |Bupati Lombok Tengah HM.Suhaili, FT, SH, Senin pagi (6/8/2018) mengumpulkan seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) termasuk Camat, Pasca Gempa 7, 0 SR yang mengguncang Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada Minggu, (5/8/2018) pukul 18:46:35 WIB. Berdasarkan informasi dari BMKG, pusat gempa bumi utama berada pada koordinat 8,37° LS dan 116,48° BT, dengan magnitudo 7,0 SR pada kedalaman 15 Km, berjarak 27 Km timur laut Lombok Utara.
HM. Suhaili mengumpulkan dan memerintahkan langsung para Kepala SKPD dan Camat untuk turun langsung ke seluruh wilayah Kabupaten Lombok Tengah melihat kondisi masyarakat Lombok Tengah pasca Gempa 7, 0 SR dan langkah – langkah antisifasi pasca Gempa.”Tadi seluruh SKPD dan Camat dikumpulkan dan di perintahkan turun langsung ke lapangan untuk melihat wilayah yang terdampak Gempa, termasuk untuk langkah antisifasi Pasca Gempa dan mendata berapa jumlah masyarakat Lombok Tengah yang terdampak Gempa,” ungkap Kabag Humas dan Protokol Setda Lombok Tengah H. Lalu Herdan kepada www.suaralomboknews.com, via handphone, Senin, (6/8/2018).
Saat ini kata Lalu Herdan, Bupati Lombok Tengah bersama sejumlah jajaran SKPD, dan Camat tengah meninjau wilayah Kecamatan Batukliang dan Batukliang Utara, Lombok Tengah yang terkena cukup parah dampak Gempa 7, 0 SR.”Saat ini Pak Bupati sedang meninjau wilayah Batukliang dan Batukliang Utara. Di wilayah Kecamatan itu banyak rumah warga yang rusak akibat Gempa. Untuk Korban meninggal dunia dua orang, satu di Kecamatan Batukliang dan satu di Desa Pengadang, Kecamatan Praya Tengah. Mudah – mudahan tidak ada lagi masyarakat Lombok Tengah yang menjadi korban,” ungkap H. Lalu Herdan.
Sementara itu pantauan www.suaralomboknews.com, sampai saat ini sebagian besar warga di Lombok Tengah masih trauma dan tidak berani berada di dalam rumah. Terlebih dengan adanya gempa susulan jam 10 pagi tadi menambah kekhawatiran warga.
Kepanikan juga terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya. Pasca gempa, sebagian besar pasien dirawat di tenda-tenda darurat yang didirikan di halaman RSUD. Bahkan beberapa jadwal operasi terpaksa ditunda, karena penanganan harus dilakukan di dalam ruangan. Dirut RSUD Praya, dr.Muzakir Langkir mengatakan, penanganan darurat akan dilakukan sampai kondisi benar-benar kondusif. “Selama pasien masih trauma, pelayanan tetap di luar ruangan,” ujarnya.
Data terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) warga Meninggal dunia berjumlah 86 orang.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD NTB Agung Pramuja melalui keterangan tertulis pada Senin (6/8/2018) dini hari, menyatakan, korban meninggal dunia di Kabupaten Lombok Utara sebanyak 65 orang.
Sementara di Kabupaten Lombok Barat sembilan orang, Lombok Tengah dua orang, Lombok Timur tiga orang, dan Kota Mataram empat orang.”Untuk sementara itu laporan yang kami terima dari kabupaten atau kota hingga pukul 04.00 Wita,” ujar Agung.
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi bermagnitudo 7 pada Minggu (5/8/2018) berpusat di lereng Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Gempa bumi tersebut merupakan gempa bumi utama (main shock) dari rangkaian gempa terdahulu. Artinya, gempa dengan magnitudo 6,4 pada 29 Juli lalu merupakan gempa awalan (fore shock).
Pusat gempa terletak pada 8.3 lintang selatan, 116.48 bujur timur Kabupaten Lombok Utara dengan kedalaman 15 kilometer. [slNews.com – rul].
Tinggalkan Balasan