Pemkab Lombok Tengah Resmikan TPS 3R Bhakti Desa Puyung

SUARALOMBOKNEWS.com – Lombok Tengah | Pemkab Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meresmikan Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuce Recycle (TPS 3R) dan Ipal Komunal, Senin (29/1/2018).

TPS 3R dan Ipal Komunal yang berlokasi di Desa Puyung, Kecamatan Jonggat Lombok Tengah itu, diresmikan Wakil Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri, S.Ip.

Dengan telah diresmikannya TPS 3R itu bisa mengatasi persoalan sampah di wilayah tersebut.

Dalam sambutannya Wakil Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri mengatakan, pembangunan TPS 3R sebagai solusi  untuk mengurai persoalan sampah di tengah – tengah masyarakat Lombok Tengah.

Untuk meningkatkan sarana dan prasarana di TPS 3R yang merupakan program dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR RI itu, Pemkab. Lombok Tengah telah menguncurkan dana yang nilainya mencapai Rp. 65 juta lebih.“Dengan keberadaan TPS 3R, kita harapkan permasalahan sampah bisa terurai dengan baik,” kata L Pathul Bahri.

Saat ini kata Lalu Pathul Bahri, pembangunan di sektor pariwisata di Bumi Tatas Tuhu Trasna kian maju dan berkembang, terlebih lagi dengan dibangunnya sejumlah Hotel berkelas Internasional di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Kuta dan sekitarnya.” Banyak wisatawan yang datang berkunjung ke daerah kita tercinta ini. Untuk itu mari kita jaga daerah kita ini, tidak hannya dibidang Kamtibmas saja, tetapi juga di bidang kebersihan. Karena semakin banyak orang yang datang, maka akan semakin banyak pula sampah. Untuk itu mari kita  menjaga keindahan dan kebersihan, dengan memanfaatkan teknologi, bagaimana mengelola kembali sampah itu agar nantinya bisa bermamfaat bagi masyarakat,” ujar Lalu Pathul Bahri.

Ditempat yang sama, Satker Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan dan Permukiman (PSPLP) PU-PR NTB Baiq Uni Tilawati menjelaskan, dengan diresmikanya TPS 3 R itu maka nantinya bisa menggunakan kembali dan mengolah sampah menjadi dua kelompok yang sangat bermamfaat bagi masyarakat.

“Nantinya TPS 3R ini akan dikelola oleh warga setempat untuk sampah organik dan anorganik. Dimana dari sampah-sampah tumbuhan bisa diolah menjadi pupuk,” tuturnya.

Sedangkan untuk sampah anorganik lanjut Baiq Uni, bisa dibuat menjadi kerajinan tangan yang nantinya bisa dijadikan sebagai oleh-oleh bagi para wisatawan yang datang ke Lombok. Sehingga pengelola TPS itu menjadi penerima mamfaat, terlebih lagi di TPS itu nantinya akan mampu mengelola sampah milik warga  hingga 200 kepala keluarga (KK).“Keberadaan TPS ini diharapkan masyarakat bisa membuat pupuk sendiri dan lainnya dari sampah yang ada,” ujar Baiq Uni Tilawati. (slNews.com – rul).