Harga Beras di Lombok Tengah Melambung Tinggi

SUARALOMBOKNEWS.com – Lombok Tengah | Harga beras di Kabupaten Lombok Tengah ditingkat Konsumen baik dibeli dipasar Tradisional atau Pasar Ritel, sejak Bulan Desember 2017 lalu, hingga minggu kedua Bulan Januari 2018 ini terus mengalami kenaikan.

Harga Beras yang terus melambung tinggi itu, membuat masyarakat Bumi Tatas Tuhu Trasna merasa tercekik, untuk itu masyarakat meminta Pemerintah Daerah, Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk melakukan upaya Pengendalian Harga Beras.”Naiknya sudah dari Bulan Desember 2017 lalu, tetapi sampai sekarang tidak terlihat ada upaya pemerintah untuk menurunkan harga Beras. Kami selaku masyarakat kurang mampu merasa sangat terbebani, karena Beras itu kebutuhan pokok utama,” keluh Ibu Uyun, salah seorang Pedagang Nasi Emperan di Kota Praya, Lombok Tengah, Kamis (11/1/2018).

Uyun mengungkapkan, sebelum mengalami kenaikan, harga Beras kualitas Medium Rp. 8 ribu per kilo gram (Kg), sedangkan untuk kualitas Premium Rp. 10 ribu per Kg.

Dan saat ini harga Beras kualitas Medium naik menjadi Rp. 10 ribu per Kg, dan Beras kualitas Premium naik menjadi Rp. 12 ribu per Kg.” Kenaikannya Rp. 2 ribu per Kg. Tetapi yang jadi persoalan, beras Kualitas Medium dijadikan beras Kualitas Premium,” ungkapnya.

Untuk itu masyarakat meminta kepada Pemerintah dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lombok Tengah untuk segera mengambil langkah – langkah nyata untuk mengendalikan harga Beras, salah satunya dengan Operasi Pasar.

Selain untuk membantu masyarakat dan menstabilkan harga Beras, Operasi Pasar juga untuk mencegah para tengkulat mempermainkan harga dan kualitas beras.

Data dari Dinas Perindag Lombok Tengah, pada minggu kedua Bulan Januari 2018 ini, harga beras kualitas Premium dijual Rp. 10 ribu per Kg, sedangkan untuk beras kualitas Medium dijual Rp. 9.500 per Kg.” Data itu harga Beras pada Minggu kedua Bulan Januari ini. Dan kami melakukan pendataan harga kebutuhan pokok termasuk beras dua kali seminggu yakni hari Senin dan Kamis,” sambung Kepala Disperindag Lombok Tengah H. Saman.

Saman mengaku, pihaknya tidak bisa mengendalikan atau menstabilkan harga Beras, karena tidak memiliki Gudang penyimpanan Sembako termasuk Beras.

Untuk itu jika harga Beras terus mengalami kenaikkan, pihaknya berkoordinasi dan meminta kepada Perum Bulog melalui Dinas Perdagangan Provinsi NTB untuk dilakukan Operasi Pasar.” Masalahnya kita belum punya Gudang Sembako. Karena untuk menjaga stabilitas harga Sembako termasuk beras, harus ada Gudang. Contohnya dulu kita punya Lumbung untuk menyimpan Padi, untuk memenuhi kebutuhan Keluarga disaat musim paceklik. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, tentu kita harus memiliki Gudang. Untuk itu nanti kami lihat, kalau harga Beras ini terus naik, kami akan berkoordinasi dengan pihak Bulog melalui Dinas Perdangan Provinsi untuk dilakukan Operasi Pasar,” ucap H. Saman.

Selain itu kata H. Saman, Disperindag Lombok Tengah juga akan menerjunkan Tim kelapangan untuk memantau harga Sembako dan ketersediaan Stok beras di Pasar. Hasil kerja Tim dilapangan itu nantinya juga akan dijadikan acuan, perlu atau tidaknya dilakukan Operasi Pasar.” Nanti kita terjunkan Tim kelapangan. Hasil Tim itu juga nanti kita jadikan dasar apakah perlu dilakukan Operasi pasar atau tidak,” katanya.

Untuk mencegah para tengkulak memainkan harga dan kualitas Beras, dalam waktu dekat ini, Diperindag Lombok Tengah juga akan menggelar Sidag ke pasar – pasar tradisional hingga ke gudang para Tengkulak.

Jika terbukti ada tengkulak yang sengaja mempermainkan harga dan kualitas beras, Disperindag Lombok Tengah akan memberikan sanksi tegas, dan akan mendorong persoalan itu ke ranah hukum.” Kalau ada tengkulak yang main – main, akan langsung kita tindak tegas, kita dorong untuk diproses sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.” tegas H. Saman. (slNews.com – rul).