Disdik Loteng Tak Tahu Asal Usul Sumber Dana Rehap SMP 6 Satap Bangket Bolo
(Kepala Dinas Pendidikan Loteng H. Sumum)
SUARALOMBOKNEWS.COM – Lombok Tengah | Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Lombok Tengah (Loteng) H. Sumum, mengaku tidak mengetahui secara pasti dari mana asal usul atau sumber anggaran senilai Rp. 200 juta untuk Rehab dua ruang kelas SMP 6 Satu Atap (Satap) Bangket Bolo, Desa Mekar Sari, Kecamatan Praya Barat, Loteng, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).” Tidak tahu dari mana, karena banyak jenisnya, jadi tidak hapal satu per satu,” ucap Kadisdik Loteng H. Sumum, usai peringatan Tahun Baru Islam di Bencingah Adi Guna Alun – alun Tastura Praya, Loteng, Rabu, (20/9/2017) malam.
Jika ada dugaan tindak pidana Korupsi pada kegiatan Rehab dua lokal ruang kelas SMP 6 Satap Bangket Bolo itu, kata H. Sumum, bukan menjadi ranah Disdik Loteng, melainkan Ranah Inspektorat Loteng untuk dilakukan Audit.” Nani Inspektorat yang mengecek, seperti apa hasilnya, nanti Inspektorat yang menjelaskan. Silakan tanyakan langsung ke Inspektorat,” tuturnya.
Sebelumnya, Penggunaan dana senilai Rp. 200 juta, yang bersumber dari Kementerian Pendidikan RI Tahun 2017, unuk renovasi dua ruang kelas SMP 6 Satap Bangket Bolo, dipertanyakan warga.
Pasalnya, dana senilai Rp. 200 juta itu diduga oleh pihak SMP 6 Satap Bangket Bolo, hannya digunakan untuk mengecet Genteng, Cat Tembok untuk dua lokal ruang kelas, pemasangan plapon ruang kelas, pemasangan keramik lantai, dan untuk mengganti sebagian daun pintu ruang kelas.” Genteng tidak diganti, hannya di Cat saja, Tembok tidak dibangun ulang, hannya di Cat saja, tulang plapon tidak diganti, hannya memasang daun plapon saja, kusen, daun pintu dan jendela tidak semuanya diganti, dan hannya pemasangan keramik lantai saja yang dikerjakan penuh,” keluh Kepala Dusun (Kadus) Bangket Bolo Jumase.
Tidak hannya persoalan penggunaan annggaran sebesar Rp. 200 juta, warga sekitar lingungan SMP 6 Satap Bangket Bolo, juga mempertanyakan sikap pihak Sekolah yang tidak terbuka dan tidak transparan terkait dengan penggunaan anggaran senilai Rp. 200 juta, untuk renovasi dua ruang kelas tersebut.” Nama saya masuk dalam pengurus panitia, tetapi tidak pernah dillibatkan, berapa dana dan apa yang akan dibangun tidak pernah diinformasikan, tahu – tahu sudah dikerjakan, hasilnya ya… silakan lihat sendiri,” kesal Jumase sembari menunjukkan kualitas dua ruang kelas yang direnovasi dengan anggaran sebesar Rp. 200 juta tersebut.
Jumase menceritakan, Renovasi dua ruang kelas SMP 6 Satap Bangket Bolo itu, juga tidak melibatkan masyarakat sekitar, melainkan diduga dikerjakan oleh keluarga Kepala SMP 6 Satap Bangket Bolo.” Tidak ada satupun masyarakat yang dilibatkan, melainkan dikerjakan oleh keluarga Kepala Sekolah. Penggunaan anggaranya tidak jelas, dan dikerajan acak – acakan,” ucapnya.
Untuk itu masyarakat meminta kepada Dinas Pendidikan Loteng dan kepada aparat Penegak Hukum untuk mengusut tuntas dugaan penyimpangan anggaran Renovasi dua ruang kelas SMP 6 Satap Bangket Bolo, yang lokasinya berada di daeah terpencil tersebut.”Banyak warga datang melapor, mereka mengeluhkan sikap pihak sekolah. Saya selaku masyarakat dan Kepala Desa (Kades) meminta Dinas Pendidikan untuk mengambil sikap tegas, dan kepada Jaksa dan Polisi saya minta untuk segera mengusut tuntas persoalan ini. Kalau dilihat dari hasil pekerjaan, rehab dua ruang kelas itu paling menghabiskan anggaran sekitar Rp . 50 – 60 juta saja,” sambung Kades Mekar Sari Azhar.
Sampai dengan berita ini di muat di SuaraLombokNews.com, tidak ada pihak dari SMP 6 Satap Bangket Bolo yang bisa dimintai keterangan.” Pak Kepala Sekolah masih menunaikan Ibadah Haji, Plt. Kepala SMP tidak masuk. saya tidak memiliki kewenagan untuk memberikan jawaban, untuk lebih jelasnya pak Kepsek atau Pak Plt Kepsek yang bisa menjawab,” ujar Plt. Kepala SD 6 Satap Bangket Bolo, Lalu Damad. (slNews.com – rul).
Tinggalkan Balasan