SHOPPING CART

close

Ini Alasan Warga Desa Jago Tolak Ajaran Salafi

( Ketua BKD Jago H. Sahir / (kopiah haji, dua dari kanan)

Lombok Tengah, suaralombokNEWS.com | Warga dari empat Dusun di Desa Jago, Kecamatan Praya, Lombok Tengah (Loteng) menolak keras ajaran Salafi yang dianut Mastur 28 Warga Dusun Bun Salak, Desa Jago.

Pasalnya,  ajaran Salafi yang dianut oleh Mastur yang juga merupakan pendidiri dari Yayasan RA Ansorus Sunnah Bun Salak itu telah membuat warga dari empat Dusun dan sekitarnya Resah.

Keresahan warga bermula dari, meninggalnya salah seorang warga yang merupakan Paman dari Mastur.

Namun oleh Mastur yang merupakan pengikut  ajaran Salafi,   Pemakaman Pamannya itu diduga tidak dilaksanakan sesuai dengan kebiasaan Masyarakat  setempat, seperti tidak membaca Talqin, tidak melaksanakan Tahlilan atau  Zikir selama 9 malam berturut – turut, dan menola Beras Pelangar dari Pelayat.” Dia (Mastur) kami tahu ikut Salafi, setelah Pamannya meninggal dunia. Pas Pemakaman tidak ada pembacaan Talqin, mereka (Mastur bersama 10 orang pengikut ajaran Salafi) hannya berdiri saja, mengajak Zikir tiga malam dan menolak beras Pelangar,” cerita Ketua Badan Keamanan Desa (BKD) Jago H. Sahir, Selasa, (4/7/2017) malam.

Keanehan lain kata H. Sahir, pada pertengahan Bulan Suci Ramadhan 1438 H/2017 M, salah seorang anak dari Mastur mengalami musibah Kecelakaan Lalu Lintas yang mengakibatkan anaknya meninggal dunia.

Namun oleh Mastur, selaku orang tua, justru tidak merasa keberatan terhadap peritiwa Lakalantas yang merenggut Nyawa anaknya tersebut, malah merasa iklas dan mengatakan Anaknya sudah di Surga.” Anaknya meningal ditabrak Mobil, tetapi dia tidak keberatan, di kasih uang juga ditolak alasanya Anaknya sudah di Surga. Itulah yang membuat Masyarakat Resah,” kata H. Sahir.

Tidak itu saja lanjut, H. Sahir, siswa RA yang menuntup ilmu di Yayasan RA Ansorus Sunnah, diduga tidak diajarkan atau diharuskan bersalaman dengan Guru atau orang yang lebih tua. Bahkan dari cerita yang berkebang ditengah –  tengah masyarakat Desa Jago, pengikut ajaran Salafi bila bersalaman dengan istrinya dalam keadaan sudah berwudhu, tidak membatalkan Wudhu, tetapi  bersalaman dengan ibu kandung sendiri membatalkan Wudhu.

Atas dasar itulah juga,  warga dari empat Dusun meminta kepada aparat penegak hukum untuk menutup aktivitas pendidikan di Yayasan RA Ansorus Sunnah dan meminta kepada Mastur untuk tidak mengajak warga lain masuk ajaran Salafi atau menyebar luaskan ajaran Salafi.” Katanya salaman dengan istri Wudhu tidak batal, tetapi bersalaman dengan ibu sendiri membatalkan Wudhu. Jangan sampai kita mengukir diatas air, berikanlah pendidikan kepada anak cucu kita sesuai dengan ajaran agama islam, taat kepada agama, kepada orang tua dan berguna bagi bangsa dan negara,” ujar H. Sahir. (slNEWS.com – rul)

Tags:

0 thoughts on “Ini Alasan Warga Desa Jago Tolak Ajaran Salafi

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

KATEGORI

Juli 2017
M S S R K J S
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031  

STATISTIK