Diduga, Gara – Gara Lahan KEK Mandalika, Situasi Warga Dua Desa di Kecamatan Pujut Memanas

Personil Kepolisian Polres Loteng disiagakan untuk meredam ketegangan antara warga Desa Rembitan dengan warga Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Loteng, pasca dugaan pemukulan terhadap salah seorang warga Desa Rembitan yang diduga dilakukan oleh Kades Sengkol, Minggu, (21/5/2017).

Lombok Tengah,suaralombokNEWS.com | Diduga karena persoalahan lahan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Kuta, Titik 07 Bukit Meresek, Desa Sengkol, Kecamatan Pujut Lombok Tengah (Loteng), Situasi Kamtibmas di Dua wilayah Desa di Kecamatan Pujut, Loteng yakni Desa Rembitan dan  Desa Sengkol  mencekam, Minggu, (21/5/2017).

Warga di Dua Desa itu nyaris saling serang, pasca salah seorang warga Dusun Teluk Bulan , Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Loteng berinisial ZUL, diduga dipukul Kepala Desa Sengkol Lalu Tanawuri, S.IP.

Informasi yang dihimpun www.suaralomboknews.com dari sejumlah sumber, kejadian dugaan pemukulan oleh Kades Sengkol terhadap warga Desa Rembitan itu terjadi sekitar Pukul 19.00 Wita atau Bakda Sholat Magrib di Rumah Kades Sengkol, Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Loteng.

Dugaan pemukulan itu berawal dari, pertemuan antara warga Desa Rembitan yang mengklaim sebagai pemilik sah lahan di Titik 07 Bukit Meresek,  dengan Kades Sengkol Lalu Tanawuri.

Dalam pertemuan tersebut, warga Desa Rembitan yang berjumlah sekitar 4 orang, meminta kepada 14 orang warga yang akan menerima Dana Kerohiman dari PT. ITDC, untuk menunjukkan letak atau lokasi lahan miliknya yang ada di Titik 07 Bukit Meresek.

Tidak itu saja, perwakilan warga dari Desa Rembitan itu juga mengajak Kades Sengkol, termasuk 14 orang warga yang akan menerima Dana Kerohiman dari PT. ITDC itu untuk turun langsung ke lokasi lahan KEK Mandalika Kuta, Titik 07 Bukit Meresek.

Karena tidak ada kata   sefakat,  perwakilan warga dari Desa Rembitan pun langsung meninggalkan rumah Kades Sengkol, dan pada saat itulah diduga  terjadi cekcok antara  perwakilan dari warga Desa Rembitan dengan Kades Sengkol, dan terjadi dugaan pemukulan yang diduga dilakukan Kades Sengkol yang mengakibatkan  salah seorang warga Desa Rembitan berinisial ZUL mengalami luka sobek dan memar di bagian wajah sebelah kiri.

Tidak lama setelah kejadian dugaan pemukulan itu, beredar informasi di tengah – tengah masyarakat Desa Rembitan, bahwa ada salah seorang warga Desa Rembitan yang diduga dipukul oleh Kades Sengkol.

Tidak terima dengan dugaan pemukulan itu, sejumlah warga Desa Rembitan pun langsung berkumpul dan ingin mendatangi rumah Kades Sengkol.

Beruntung, situasi dapat di redam, setelah aparat Kepolisian dari Polsek Pujut  dan dari Polres Loteng turun langsung ke tengah – tengah masyarakat  dua Desa tersebut.

Saat ini, puluhan personil Kepolisian dari Polsek Pujut dan dari Polres Loteng masih disiagakan di wilayah Dua Desa tersebut.

Sementara itu Kades Sengkol bersama Putranya, termasuk ZUL yang diduga korban pemukulan dan sejumlah saksi dari warga Desa Rembitan masih di menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polres Loteng.

Ditemui www.suaralomboknews.com  di Satreskrim Polres Loteng, Kades Sengkol Lalu Tanawuri mengaku  persoalan yang dibawa warga Desa Rembitan itu merupakan hasil Produk dari Kedes Sengkol terdahulu.” Itu hasil Produk Kades terdahulu,”ucapnya.

Lalu Tanawuri juga menyebutkan, jumlah warga yang datang kerumahnya saat itu mencapai 30 orang.” ya heran saja, kok saya dikatakan ngeroyok,” ujarnya.

Sementara itu, pantauan www.suaralomboknews.com , ZUL diduga korban pemukulan , termasuk sejumlah saksi terlihat masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik Satreskrim Polres Loteng.

Sampai dengan berita ini di muat di www.suaralomboknews.com,  Kasat Reskrim Polres Loteng AKP. Rafles Girsang, yang di hubungi www.suaralomboknews.com  via Handphone belum bisa di konfirmasi terkait dengan dugaan pemukulan oleh Kades Sengkol terhadap salah seorang warga Desa Rembitan tersebut. (slNEWS.com – rul)