Soal Dana UTD, RSUD dan Dinas Kesehatan Loteng Saling Lempar Tanggungjawab
Lombok Tengah, SuaraLombokNews.com, – Dinas Kesehatan Lombok Tengah (Loteng) mengaku tidak tahu menahu terkait dengan penyerahan dana Unit Transfusi Daerah (UTD) sebesar Rp. 170 juta dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya Loteng kepada Dinas Kesehatan Loteng.” Saya tidak tahu dana itu dimana,” terang Kasubag Perencanaan Dinas Kesehatan Loteng Putrawangsa, Mph, Senin, (13/3/2017).
Putrawangsa mengungkapkan, sebelumnya dana UTD ada di RSUD Praya Loteng, namun dari hasil Rapat Koordinasi dana UTD itu diserahkan ke Dinas Kesehatan Loteng, tetapi sampai dengan saat ini dirinya selaku Kasubag Perencanaan tidak pernah menerima atau melihat DPA Dana UTD tersebut.” Saya tidak pernah melihat DPAnya, untuk lebih jelasnya tunggu pak Sekretaris, karena kemarin hasil rapat UTD akan di gabung,” ungkapnya.
Di tahun anggaran 2017 ini, UPT Laboratorium Dinas Kesehatan Loteng hannya memiliki angaran sebesar Rp. 50 juta, dan selama ini UPT Laboratorum Dinas Kesehatan tidak pernah mengurus dan mengelola dana UTD.” Anggaran di Laboratorium hannya Rp. 50 juta, dan tidak pernah mengurus Daerah,” sambung KUPTD Laboratorium Dinas Kesehatan Loteng Ketut.
Sebelumnya, Direktur RSUD Praya Loteng dr. Muzakir Langkir mengaku kebingungan terkait dengan penggunaan atau pemanfaatan Dana UTD Tahun 2017 senilai Rp. 170 juta yang bersumber dari APBD Loteng Tahun 2017.” UTD sekarang harus dibawah Dinas Kesehatan (Dikes), sementara kita memakai Bank Daerah,” keluh Dr. Muzakir Lankir.
Muzakir mengungkapkan, saat ini pelayanan Transfusi darah telah berlangsung, namun RSUD Praya Loteng tidak memiliki anggaran Operasional untuk UTD tersebut, karena saat ini angaran UTD senilai Rp. 170 juta itu berada di UPT. Laboratorium Dikes Loteng.” Sekarang proses pelayanan berlangsung, sedangkan UTD kita tidak punya dana untuk Operasional. Dana UTD sendiri berada di UPT Laboratorium Dinas Kesehatan,” ungkapnya.
Dari total angaran UTD tersebut, kata Muzakir, RSUD hannya menerima dana untuk Alat Kesehatan (Alkes) saja, sedangkan terkait dengan Transfusi Daerah ada di UPT Laboratorium Dinas Kesehatan Loteng.” Dananya ada di Dikes, tetapi hannya untuk Alkesnya saja, sedangkan untuk Operasinalnya tidak ada, sementara operasionalnya harus tetap berlanjut. Lalu dimana kami mau dapatkan dana untuk operasional,” katanya.
Muzakir menjelaskan, RSUD Praya Loteng sangat membutuhkan dana Operasional UTD, seperti dana untuk Trasnpor petugas pencari Darah, makan minum petugas dan pendonor darah.” Ini sedang saya konsultasikan ke pak Sekda. Rumah Sakit membutuhkan dana Operasional, contohnya dana Transport orang untuk mencari darah, makan minum petugas termasuk yang didonor, karena itu semua perlu dana,” jelasnya.
Per sekali jalan lanjut Muzakir, petugas UTD mampu mengumpulkan 10 – 11 Kantong Daerah . Namun Angaran UTD yang diberikan setiap tahunnya sebesar Rp. 170 juta itu tidak mencukupi untuk operasional petugas UTD, dan atas dasar itulah RSUD Praya Loteng menyerahkan dana UTD itu kepada UPT Laboratorium Dikes Loteng.” Sekali jalan ada yang dapat 10 – 11 Kantong darah. Dana operasinalnya yang banyak makanya kita tidak mampu mengelola sendri, makanya kita serahkan ke Dikes untuk berdiri sendiri, inilah yang sedang kami konsultasuikan ke Pak Sekda,” ujar Muzakir. (slnews.com – rul)
Tinggalkan Balasan