Festival Pesona Bau Nyale 2017 Sedot Puluhan Ribuan Pengunjung
Lombok Tengah, SuaraLombokNews.com, – Festival Pesona Bau Nyale 2017 berhasil menyedot puluhan ribu masyarakat Lombok Tengah (Loteng), bahkan dari luar daerah, termasuk sejumlah wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman). Acara puncak tradisi menangkap cacing laut itu berlangsung di Pantai Seger Desa Kuta Kecamatan Pujut Loteng, pada Kamis dan Jum’at kemarin (16-17/2/2017).
Pembukaan acara Malam Puncak Festival Pesona Bau Nyale 2017 di hadiri Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata RI Esthy Reko Astuti, Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad, Perwakilan dari Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi RI, Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, Wakil Bupati Loteng Lalu Pathul Bahri, Forkompinda Prov. NTB, Loteng dan sejumlah tamu undanga lainnya, dari unsur BUMN serta tamu undangan dari dalam maupun luar negeri.
Dalam sambutannya Wakil Bupati Loteng Lalu Pathul Bahri menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Pusat dan Provinsi NTB yang telah mendukung penuh pelaksanaan acara Budaya dan Tradisi Masyarakat Bumi Tatas Tuhu Trasna yakni Festival Pesona Bau Nyale 2017.” Atas nama Pemerintah dan Masyarakat Loteng, saya menyampaikan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada Pemerintah Pusat dan Provinsi NTB yang telah mendukung penuh pelaksanaan Festival Pesona Bau Nyale Tahun 2017 ini,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Politilsi Partai Gerindra itu memaparkan sejumlah kegiatan penataan dan pembangunan yang tengah dilaksanakan PT. ITDC selaku perusahaan BUMN yang dipercayakan pemerintah pusat untuk mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Loteng.” ITDC sudah mulai menunjukkan beberapa hal di KEK Mandalika, mulai dari pembangunan Masjid Mandalika dengan luas lahan 5 Ha dengan anggaran sebesar Rp. 37 miliar lebih, Penatan Pantai Kuta dengan anggaran seesar Rp. 40 miliar, Pengelolaan Air Bersih, Inprastruktur jalan di KEK Mandalika, dan pembangunan sejumlah Hotel oleh Investor,” papar Lalu Pathul.
Tidak itu saja Lalu Pathul Bahri juga menginformasikan kepada seluruh tamu undangan dan masyarakat terkait dengan akan mulainya pembangunan Sekolah Pariwisata yang menyedor anggaran sebesar Rp. 300 miliar.” Sekolah Pariwisata ini ada dua di Indonesia, salah satunya akan di bangun di Loteng, lokasinya di depan IPDN Kampus NTB, dengan nilai anggaran sebesar Rp. 300 miliar,” ucapnya.
Bau Nyale kata Lalu Pathul merupakann Budaya dan Tradisi masyarakat Loteng.
Selain menjadi Budaya dan Tradisi, acara Bau Nyale juga sebagai ajang Silaturahim Masyarakat Loteng, dan acara Bau Nyale juga sudah menjadi daya tarik Wisatawan dalam maupun luar negeri.” Berhasil dan tidaknya pariwisata sangat tergantung dari dukungan dan target pembanguanan di sektor pariwisata. Malam ini paling ditunggu tunggu masyarakat, karena Bau nyale merupakan budaya dan tradisi masyarakat Loteng , Bau Nyale juga sebagai ajang silaturahim, dan Bau Nyale sudah menjadi daya tarik masyarakat dan wisatawan. Selain sebagai hiburan rakyat juga sebagai salah satu untuk menumbuhkan nilai nilai kecintaan tradisi dan Budaya,” ujar Lalu Pathul.
Pelaksanaan Festival Pesona Bau Nyale mengalami kemajuan dari Tahun – ketahun, dan pada pelaksanaan Festival Pesona Bau Nyale Tahun 2017 ini diharapkan mampu menyedot atau mendatangkan 4 ribu wisatawan ke Loteng khususnya dan NTB pada umumnya.”Bau Nyale merupakan Tradisi dan Budaya Masyarakat Loteng, untuk itu bersyukur kepada Masyarakat Loteng terhadap potensi Pariwisata yang dimiliki. Dan Pemerintah Pusat sangat mengapresiasi kegiatan Bau Nyale ini. Diharapkan Festival Pesona Bau Nyale 2017 ini bisa memenuhi target 4 ribu wisatawan,” sambung Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata RI Esthy Reko Astuti.
Ditempat yang sama Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin mengatakan, Industri Pariwisata telah terbukti mampu mengangkat harkat dan martabat perekonomian masyarakat Loteng. Melalui kegiatan Festival Pesona Bau Nyale 2017 ini diharapkan mampu memenuhi target kunjungan wisatawan 2017 sebanyak 4 ribu wisatawan.” Targtet tahun ini 4 ribu wisatawan harus dicapai, pelaku pariwisata dan masyarakat harus memberikan kenyamanan kepada wisatawan. Pariwisata sudah mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat NTB, mampu mengetaskan kemiskinan, dan meningkatakan kesejahteraan masyarakat. Dan Sektor Pariwisata ini harus menjadi perhatian pemerintah pusat,” ujar H.Muh. Amin.
Acara dilanjutkan dengan pentas seni budaya, drama kolosal Puteri Mandalika, dan pengumuman pemenang pemilihan Puteri Mandalika 2017.
Di Pantai Seger, masyarakat yang menunggu waktu turun ke laut dihibur dengan pagelaran Kesenian. Bersamaan dengan selesainya pertunjukan Pentas Seni dan Budaya tersebut pada pukul 03.00 Wita, puluhan ribu masyarakat berbondong-bondong tanpa dikomando langsung turun ke pinggiran Pantai Seger. Mereka siap-siap berburu Nyale di laut Selatan itu.
Teriakan senang pun terdengar, ketika ada warga yang berhasil menangkap kumpulan Nyale dengan menggunakan alat penjaring tradisonal setempat yang bernama sorok. Warna nyale-nya ada yang coklat, merah, hujau, kuning, dan jingga, dan biru. Panjangnya bisa sampai dua meter. Tapi karena terkena hempasan ombak, banyak nyale sudah tak utuh alias terputus-putus.
Biasanya Nyale yang ditangkap berlebih, dijual kepada para pengepul. Selanjutnya pengepul itu menjualnya kembali kepada para pengunjung di pinggiran jalan menuju Pantai Kuta, dan di sejumlah Pasar Tradisional yang ada di Kecamatan Pujut Loteng.
Setelah matahari muncul, sekitar pukul 6.00 wita , masyarakat pun beranjak dari pantai kembali ke rumah masing-masing. Bagi yang berhasil menangkap nyale dalam jumah besar, segera diolah untuk dijadikan Pepes Nyale baru kemudian dimasak menjadi makanan berkuah Daun Nyale Kelak Santan. (slnews.com – rul)
Tinggalkan Balasan