SHOPPING CART

close

Ibu Pemilik Tanah di Lancing Lombok Tengah Ngaku Diancam Akan Ditembak Oleh Kontraktor

Pemilik Lahan di Lombok Tengah Diancam Akan Ditembak
Inaq Dewi saat dimintai keterangan oleh penyidik Unit Reskrim Polsek Praya Barat di rumahnya di Dusun Lancing, Desa Mekar Sari, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, NTB, Senin, (3/2/2025).

SUARALOMBOKNEWS | Video oknum Kontraktor yang mengancam akan menembak salah seorang perempuan pemilik lahan di Dusun Lancing, Desa Mekar Sari, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang viral di media sosial (Medos), akhirnya terkuak ke Publik.

Perempuan yang ada dalam video yang Viral tersebut diketahui bernama Inaq Dewi, warga Dusun Lancing, Desa Mekar Sari. Sedangkan oknum Kontraktor yang diduga mengancam akan menembak Inaq Dewi diketahui bernama Is Karyanto yang menjabat sebagai Direktur PT. Issindo karya Gemilang yang dipercayakan oleh PT Santria untuk mengerjakan proyek pemagaran lahan PT. Santria di Dusun Lancing, Desa Mekar Sari.

Peristiwa pengancaman yang videonya Viral di Medsos terjadi pada hari Sabtu, 1 Februari 2025 di lokasi Proyek Pemagaran lahan di Dusun  Lancing, Desa Mekar Sari.

Usai dimintai keterangan oleh Penyidik Unit Reskrim Polsek Praya Barat, Polres Lombok Tengah di rumahnya, Senin, (3/2/2025), kepada suaralomboknews.com, Inaq Dewi didampingi suaminya Amaq Inar menceritakan kronologis peristiwa pengancaman yang dialaminya saat berusaha mempertahankan tanahnya dari penguasaan PT. Santria.” Jangan kerjakan tanah ini, saya bilang begitu, tapi tidak ada orang yang keluar, setelah ada yang keluar, saya bilang kenapa kerjakan tanah saya lagi, apa sudah bicara, dijawab saya sudah damai dan saya bilang saya tidak berdamai, lalu ada yang marah karena dilarang dan saya pukul katonya (Alat berat), lalu sopir kato keluar dan baru pak Is ( Direktur PT Issindo Karya Gemilang Iskaryanto) itu datang, lalu saya bilang kenapa gali ini, tutup lagi tutup lagi kata saya, dan dia (Iskaryanto) marah sekali dan bilang mana surat sertifikat, mana pengacaranya dia bilang ke  saya lalu saya jawab saya tidak ada pengacara dan dia marah sekali dan saya bilang kenapa kerjakan tanah saya lebih baik saya mati kalau tanah saya dikerjakan itu saja yang saya bilang. Baru keluar suaranya duluan bilang mau ditembak tapi tidak di video sama anak saya karena sedang bicara sama sopir kato dan lagi bilang mau ditembak, saya jawab oh tembak – tembak dan lalu dia pergi diajak sama teman – temannya dan saya juga pergi,” cerita Inaq Dewi.

Inaq Dewi membantah terkait dengan informasi bahwa dirinya menebas tangan  Is Karyanto dengan parang saat keributan antara dirinya dengan Is Karyanto terjadi di lokasi Proyek PT. Santria yang dikerjakan oleh Perusahaan yang dipimpin Is Karyanto.” Tidak pernah saya tebas, mana buktinya, ada banyak saksi disana. Kalau saya tebas pasti terluka. Yang ada hanya bersentuhan dengan punggung Parang yang saya bawa. Lihat saja Videonya ada Kalimat dia bilang kamu itu yang dimaksud saya sudah jelas dalam video itu,” ungkapnya.

Inaq Dewi mengaku tidak melihat Is Karyanto mengeluarkan benda apapun saat dirinya diancam akan ditembak.”Tidak mengeluarkan apa apa, saat pegang pinggang tidak saya lihat karena bajunya besar,” tuturnya

Tanah lokasi peristiwa pengancaman tersebut merupakan milik dari saudara dari Inaq Dewi bernama Amaq Ilam asal Desa Rembitan Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Dan Inaq Dewi bersama suaminya memiliki kewajiban untuk menjaga dan merawat tanah seluas 8 are tersebut.” Waktu itu, tanah 8 are  ini ditukar dengan Motor Tiger, ada bukti surat penyerahan tanah, dan dari dulu sampai dengan sekarang tanah milik Ipar saya ini tidak pernah dibayar baik oleh pihak Tampah Hil maupun oleh PT. Santria,” sambung Amaq Inar, suami dari Inaq Dewi.

Amaq Inar mengungkapkan, setiap pergi Ngaret (menggembala Kerbau-Sapi), Istrinya selalu membawa parang, dan membawa parang saat pergi ke ladang, kebun dan ke  sawah sudah menjadi tradisi masyarakat setempat.” Namanya saja pergi Ngaret (Menggembala) setiap hari bawa Batek (parang), lihat saja itu, kemana – mana bawa Batek,” ujarnya sembari menunjuk ada salah seorang warga yang sedang lewat yang membawa Parang.

Dihubungi suaralomboknews.com melalui panggilan WhatsApp (WA), Senin, (3/2/2025), Is Karyanto membantah mengancam akan menembak seorang perempuan yang videonya viral di Media Sosial.

Pria yang akrab disapa Is itu mengaku, saat keributan terjadi, dirinya berusaha membela diri, karena mendapat tindakan kekerasan dari perempuan yang ada di dalam video tersebut.”Jadi begini, karena itu kan ada dalam video itu saya datangin Ibu itu. Saya tanya kenapa ini, langsung dia parangin (tebas) tangan saya sebelah kiri, ada videonya,” ucapnya

Is membantah tuduhan yang mengatakan dirinya mengancam menembak perempuan yang Videonya Viral di Medsos tersebut.”Tidak ada saya bilang akan tembak, yang sayang bilang itu sekalian pakai senjata, tembak aja Bu, kok pakai parang, gitu  bahasanya,” tegasnya.

Is juga membantah terkait dengan gerakan tangannya yang seolah olah akan mengambil senjata dari pinggangnya.”Jadi saya tarik celana saya itu, kebetulan kepala saya maju ke depan dengan bahasa kenapa harus pakai parang Bu, tembak saja sekalian,” ujarnya.

Selain menebas tangannya, lanjut Is, perempuan yang ada dalam Video tersebut juga menebas alat berat yang digunakan perusahaan untuk bekerja. 

Menurut Is, perempuan tersebut mengeklaim lahan miliknya belum dibayar oleh perusahaan. [SLNews – rul]

Tags:

0 thoughts on “Ibu Pemilik Tanah di Lancing Lombok Tengah Ngaku Diancam Akan Ditembak Oleh Kontraktor

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

KATEGORI

Februari 2025
M S S R K J S
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
232425262728  

STATISTIK