Pejabat Dinas Pertanian Lombok Tengah Sebut Anggota KT Yang Mengungkap Dugaan Permainan dan Rekayasa Pengadaan Bantuan Hewan Ternak Orang Sakit Jiwa
SUARALOMBOKNEWS | Pejabat eselon III pada Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), yakni Kepala Bidang (Kabid) Produksi Peternakan, Pajarudin, menyebut Jeni yang merupakan anggota Kelompok Tani penerima bantuan Hewan Ternak jenis Kambing di Desa Lelong, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang mengeluhkan kondisi kesehatan dan kualitas Kambing yang disalurkan oleh Dinas Pertanian Lombok Tengah kepada para Kelompok Tani (KT) penerima bantuan Hewan Ternak dan yang mengungkap ada dugaan permainan dan rekayasa dalam pengadaan bantuan Hewan Ternak yang sumber anggarannya dari dana Pokir sejumah Anggota DPRD Lombok Tengah Periode 2019 – 2024, mengalami Sakit Jiwa.
Pernyataan Kabid Produksi Peternakan itu disampaikan melalui pesan WhatsApp (WA) saat ditanya suaralomboknews.com via pesan WA, Sabtu, (14/9/2024), terkait dengan jumlah anggaran pengadaan bantuan hewan ternak, jumlah Anggota dewan yang mengalokasikan dana Pokir, jumlah bantuan hewan ternak sapi dan kambing, jumlah Kelompok Tani penerima bantuan, dan terkait dengan dugaan bagi – bagi dalam Tender. Dan adanya pengadaan bantuan hewan ternak yang di PL (penunjukan langsung), dan terkait dengan Anggota DPRD Lombok Tengah yang tidak terpilih kembali pada Pileg 2024, dana Pokir untuk pengadaan bantuan hewan ternak masuk ke dalam sistem Tender.
Dan terkait dengan banyak bantuan Hewan Ternak yang sakit, kurus dan tidak sama besar atau kondisinya. Dan saat diminta tanggapannya terkait dengan akan dilaporkannya sistem pengadaan bantuan Hewan ternak tersebut ke APH (aparat penegak hukum).” Masalahnya side (anda/wartawan suaralomboknews), itu dengar kata orang sakit jiwa. Mohon maaf saja…kalau mau kita bangun kerjasama spt (seperti) kami dg (dengan) Kejaksaan dan kepolisian..sdh (sudah) sangat terbuka kami lakukan. Kami mau bangun masyarakat Lombok Tengah bukan mau jadi maling,”tulis Pajarudin.
Ditanya apakah punya bukti bahwa narasumber yang ada dalam berita terkait dengan dugaan permainan dan rekayasa dalam pengadaan bantuan hewan ternak, Pajarudin mengaku kenal dengan narasumber dan mengaku bahwa Narasumber itu yang menunjukkan kelompok tani.”Kan amaq bayu (Jeni) itu nama aslinya beliau..kami kenal dan beliau (amaq bayu) yg (yang) tunjukan klp (kelompok) itu. Kalau sy (saya) cerita pa jang (panjang) salah nanti saya. Anda kan wartawan..setiap kalimat kami anda beritakan. Tolong hargai kerja kami,” sebut Pajarudin
Pajar meminta kepada media untuk menyaring informasi, karena pihaknya butuh istirahat dan menyiapkan data terkait dengan pengadaan bantuan Hewan ternak tersebut.”Tolong hargai kami juga, kalau ada informasi seperti itu disaringlah. Kami ada pimpinan yg (yang) akan memberikan penjelasan. Kami butuh istirahat dan kami siapkan data – datanya. Kalau mil (melalui) WA takut sy (saya) salah lagi,” ujarnya. [slNEWS – rul].
Tinggalkan Balasan