SHOPPING CART

close

Minim Siswa, SMP Negeri di Lombok Tengah Disulap Jadi Tempat Sekolah dan Asrama Anak Yatim

Bupati Lombok Tengah Tinjau Kondisi Gedung SMPN 6 Jonggat
Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri (kanan), saat turun meninjau kondisi gedung SMPN 6 Jonggat di Desa Labulie, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, NTB, pada Rabu, (5/7/2023).

LOMBOK TENGAH | Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri, S.Ip memutuskan dan menetapkan Gedung SMP Negeri 6 Jonggat di Desa Labulie, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang berdiri diatas lahan seluas 2 hektar menjadi tempat sekolah dan Asrama para anak yatim – piatu termasuk para calon dokter jalur Tahfidz.

Dengan dijadikan tempat sekolah dan asrama anak yatim – piatu, SMPN 6 Jonggat itu pun berganti nama menjadi SMP Plus.

SMPN 6 Jonggat dialihfungsikan menjadi SMP Plus, karena minim peserta didik, yakni dari kelas VII sampai dengan kelas IX hanya memiliki 16 orang siswa/siswi. “ Sayang bangunan ini tidak dimanfaatkan secara maksimal. Maka kita alihkan jadi pusat pendidikan khusus anak yatim-piatu dan pembinaan Tahfiz khususnya Calon Dokter jalur Tahfidz,” kata Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri saat meninjau langsung kondisi bangunan gedung SMPN 6 Jonggat, didampingi Camat Jonggat, Kadis Ketahanan Pangan, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, H. Lalu Idham Khalid, Kepala Desa Labulia, Kepala SMP, Pengawas Sekolah se kecamatan Jonggat dan Pengurus MKKS Kabupaten Lombok Tengah dan sejumlah Tokoh Masyarakat serta Tokoh Agama, pada Rabu, (5/7/2023).

Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi NTB itu mengatakan, anak yatim-piatu butuh perhatian semua semua. Seperti yang termuat dalam UUD 45, bahwa anak terlantar, tidak mampu dipelihara oleh Negara, oleh karena itu dirinya sangat terobsesi memiliki bangunan sekolah khusus untuk anak Yatim-piatu dan kaum Duafa. “Saya berharap bangunan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan anak anak kita,” harap Lalu Pathul.

Ketua PCNU Kabupaten Lombok Tengah itu juga berharap, berharap nanti para Qori dan Qoriah bisa mengajarkan anak yatim-piatu yang tengah menimba ilmu di SMP Plus. “Nanti pak H Sabarudin Pengasuh Ponpes Nurul Yaqin Mertak Tombok yang merupakan Qori Internasional datang ke sini (SMP Plus) mengajar,” ucap Lalu Pathul.

Lalu Pathul, memerintahkan kepada Kepala Dinas terkait untuk segera melengkapi fasilitas bangunan SMP Plus, seperti Sumur Bor, Tempat Tidur, Dapur, Laundry dan fasilitas lainnya.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Tengah H. Lalu Idham Halid mengatakan, pihaknya telah melengkapi fasilitas pendukung SMP Plus. “Fasilitas sudah kita siapkan termasuk Laundry dan juga fasilitas Asrama,” katanya

Keputusan Bupati Lombok Tengah yang menjadikan SMPN 6 Jonggat menjadi SMP Plus disambut baik oleh Kepala SMPN 6 Jonggat, M.Zaki Nurzam. 

Menurut Zaki, apa yang diharapkan oleh Bupati sangat baik dan perlu didukung semua pihak. Dengan adanya perubahan sekolah SMPN 6 Jonggat menjadi SMP Plus, kata Zaki, jumlah siswa dari anak anak Yatim-piatu yang masuk ke SMP Plus sebanyak 27 orang dari berbagai Kecamatan. “Alhamdulillah sejak diwacanakan, Murid sudah mulai bertambah bahkan beberapa kecamatan sudah mengirim anak murid khusus Yatim, mudahan kedepan sekolah ini menjadi maju,” harapnya. [slnews –  rul].

Tags:

0 thoughts on “Minim Siswa, SMP Negeri di Lombok Tengah Disulap Jadi Tempat Sekolah dan Asrama Anak Yatim

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

KATEGORI

Juli 2023
M S S R K J S
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031  

STATISTIK