SHOPPING CART

close

Tujuh Ekor Sapi Dari Dana Pokir Oknum Dewan Lombok Tengah Diduga Lari ke Kelompok Fiktif

Dana Pokir Dewan Lombok Tengah Diduga Bermasalah
Sekretaris Kelompok Tani Pade Geger Dua, Andre Wijaya bersama Bendahara Kelompok Tani Pade Geger Dua, M. Yusuf saat mendatangi Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah, NTB, Senin, (12/12/2022).

LOMBOK TENGAH | Sekretaris Kelompok Tani Pade Geger Dua, Desa Loang Make, Kecamatan Janapria, Andre Wijaya bersama Bendahara dan sejumlah Anggota Kelompok Tani Pade Geger Dua mendatangi Dinas Pertanian dan Peternakan, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin, (12/12/2022).

Kedatangan mereka untuk mempertanyakan terkait dengan bantuan Sapi yang bersumber dari dana Pokir Anggota DPRD Lombok Tengah, TGH Sunariawan.

Kepada suaralomboknews.com via WhatsApp (WA), Andre mengatakan, selaku Sekretaris Kelompok Tani Pade Geger Dua tidak pernah mengusulkan dan menandatangani proposal bantuan Sapi. Namun, setelah petugas PPL Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah turun ke Kelompok Tani Pade Geger Dua, anggota kelompok Tani Pade Geger Dua mengetahui bahwa ada program bantuan Sapi yang bersumber dari dana Pokir Anggota Dewan Lombok  Tengah TGH Sunariawan.

Anggota Kelompok Tani Pade Geger Dua pun kata Andre mempertanyakan keberadaan program bantuan sapi dari dana Pokir Anggota Dewan Lombok Tengah tersebut ke dirinya selaku Sekretaris. “ Saya tidak tahu kejelasan berapa ekor sapi yang dikeluarkan, intinya kemarin ada PPL datang ke anggota dan PPL membuka ke anggota kelompok terkait dengan keluarnya sapi itu dan PPL bertanya kepada Ketua Kelompok pak Haerudin sapi yang 7 itu dimana, sehingga anggota kelompok tahu keluarnya sapi yang 7 ekor itu. Dan sampai dengan detik ini saya selaku sekretaris Kelompok tidak pernah melihat sapi, banyak anggota yang mengadu, malah mau laporkan saya ke pihak berwajib, sedangkan saya sendiri tidak pernah tahu terkait dengan pembuatan proposal itu dan saya tidak pernah tanda tangan proposal, seolah olah saya yang diserang oleh anggota kelompok. Saya jadi bingung, kalau memang saya diinterogasi dan diminta penjelasan oleh pihak yang berwajib saya akan bilang tidak pernah membuat dan menandatangani proposal bantuan itu. Kalau anggota kelompok yang melapor ya saya tidak mau terlibat dalam persoalan ini, karena saya tidak tahu menahu masalah ini,” ucap Andre.

Andre menegaskan,  di Desa Loang Make selama ini tidak pernah ada terbentuk Kelompok Tani Ternak Pade Geger Dua yang diklaim sebagai penerima program bantuan Sapi dari Dana Pokir Anggota Dewan TGH Sunariawan. “ Kelompok Pade Geger Dua setahu saya bukan kelompok ternak melainkan kelompok tani dan di Dusun Pemantek itu tidak pernah ada kelompok ternak tetapi yang ada hanya kelompok tani, Cuma saya mau lihat proposal yang mereka buat. Kemarin kami sudah merekam pernyataan pak Haerudin terkait dengan keluarnya sapi 7 ekor itu, kami sudah mediasi beberapa kali dengan pak Haerudin dan mengakui sapi itu, kok sekarang berbelit – belit ini yang kami sangat sayangkan yang berbelit belit, padahal kemarin sudah jelas jelas sapi untuk Kelompok Tani Pade Geger Dua. Kalau dia (Haerudin) bahasakan ada kelompok ternak, saya tegaskan bahwa tidak pernah ada terbentuk kelompok ternak dan saya orang yang aktif di Desa, jadi kalau dia katakan ada kelompok ternak, tidak ada itu,” tegasnya

Andre mengaku, selaku Sekretaris Kelompok Tani Pade Geger Dua tidak mengetahui kapan proposal bantuan sapi diajukan dan dirinya tidak pernah dilibatkan mulai dari proses hingga pengusulan proposal bantuan. “Saya selaku sekretaris tidak memahami kapan dimasukkan proposal itu dan kami tidak pernah dilibatkan selaku sekretaris, kami dituntut oleh anggota – anggota. Dan saya selaku sekretaris tidak pernah melihat sapi itu dimana ditaruh dan kapan datangnya, kami dituntut anggota kelompok, kami mau klarifikasi sebaik – baik mungkin kalau ada bahasa pengalihan, saya mau lihat Kelompok Ternak pade Geger Dua seperti apa, saya tidak pernah melihat, saya aktif di Desa jadi sangat paham terkait hal – hal seperti itu, yang ada Kelompok Tani Pade Geger Dua dan pade geger satu dan tidak ada kelompok ternak,” sebutnya.

“Pembentukan Kelompok Tani Ternak Pade Geger Dua jug tidak pernah ada tembusan ke desa, mari tunjukan bentuk kelompok itu, kalau memang sudah buat tunjukkan buktinya,” ujar Andre.

Sementara itu, melalui panggilan WA, Ketua Kelompok Tani Pade Geger Dua, Haerudin mengatakan, terjadi salah tafsir terkait dengan pengusulan proposal bantuan program Sapi yang bersumber dari dana Pokir Anggota Dewan Lombok Tengah, TGH Sunariawan. “Terkait dengan pengajuan proposal bantuan itu hanya salah tafsir saja. Dan sedang saya klarifikasi masalah itu dengan anggota – anggota saya masalah persoalan sapi itu, sebenarnya yang dapat itu dari Kelompok Tani Ternak Pade Geger Dua, bukan Kelompok Tani Pade Geger Dua,” katanya

Haerudin juga menyebutkan, Kelompok Tani Pade Geger Dua tidak memiliki badan hukum dan tidak memiliki Akta Notaris. “Kalaupun pernah mengajukan proposal Kelompok Tani Pade Geger dua juga tidak punya badan hukum itu masalahnya, kita tidak punya badan hukum kita tidak pernah bikin akte notaris. Cuman yang dipersoalkan oleh anggota kami bahwa yang dapat pade geger dua, tetapi itu bukan kelompok tani. Dari kelompok kami pun jadi malu jadinya karena dari kelompok kami memang tidak pernah mengajukan proposal, karena kami tidak punya badan hukum dan sekretaris dan bendahara juga tidak pernah menandatangani proposal, Kelompok Tani Ternak Pade Geger Dua sudah ada dan pengelolaannya sudah lama,” sebutnya.

Melalui pesan WA, Haerudin juga menjelaskan terkait dengan program bantuan sapi yang bersumber dari dana Pokir Anggota Dewan Lombok Tengah, TGH Sunariawan tersebut. “ Masalah sapi yang diberikan pak dewan itu adalah aspirasi dewan yang diberikan kepada kelompok tani ternak pade geger II dan sudah diterima, bukan kelompok tani pade geger II, dan kelompok tani ini juga tidak pernah sekretaris, andre wijaya dan bendahara nya M. yusuf ngajuin proposal terus apa yang mau dituntut sampai melibatkan wartawan,” tuturnya

Ditanya suaralomboknews.com via pesan WA, terkait dengan bantuan Sapi untuk  kelompok tani dan Kelompok tani tidak pernah mengusulkan bantuan sapi, tetapi dapat bantuan sapi, namun sapi baru datang di kelompok tani langsung diambil orang lain dan bukan diambil oleh anggota kelompok tani,  Anggota DPRD Lombok Tengah, TGH Sunariawan mengatakan, bantuan Sapi masih utuh dan dipelihara dengan baik dan telah didistribusikan ke Kelompok yang diusulkan.”Sapi masih utuh sampai saat ini dan dipelihara dengan baik. Didistribusikan ke kelompok yang diusulkan kok,” katanya

TGH Sunariawan juga menegaskan, yang mendapatkan program bantuan sapi yakni Kelompok Tani Ternak Pade Geger Dua. “Kelompok tani ternak pade geger dua yang dapat,” ujarnya. [slnews – rul]

Tags:

0 thoughts on “Tujuh Ekor Sapi Dari Dana Pokir Oknum Dewan Lombok Tengah Diduga Lari ke Kelompok Fiktif

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

KATEGORI

Desember 2022
M S S R K J S
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031

STATISTIK