SALAM Dorong Mataram Green City dengan Gerakan Apotik Hidup
SUARALOMBOKNEWS.com – MATARAM | Green City dengan konsep back to nature banyak dikembangkan di sejumlah kota besar dan maju. Gaya hidup green life atau kembali ke konsumsi yang alami juga menjadi bagian tak terpisah dalam konsep perkotaan ramah lingkungan.
Toh, tanpa kesadaran bersama dan partisipasi masyarakat secara luas, konsep green city hanya akan menjadi konsep yang dibicarakan. Bakal sulit menjelma menjadi kenyataan yang bisa dirasakan, termasuk di Kota Mataram.
Untuk mendorong semangat bersama dan partisipasi masyarakat, pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Mataram Nomor Urut 2 , Hj Putu Selly Andayani dan TGH Abdul Manan (SALAM) menggagas Gerakan Apotik Hidup.
Dimulai dengan menanam tumbuhan berkhasiat obat-obatan di pekarangan/ halaman rumah, aktivitas Apotik Hidup juga memberi income bagi menyokong ketahanan ekonomi dan kesehatan keluarga maupun masyarakat setempat.
Calon Walikota Mataram yang familiar dengan sebutan Jilbab Hijau ini mengatakan, Apotik Hidup bisa menjadi wahana kegiatan produktif terutama bagi ibu-ibu di Kota Mataram untuk mengurangi pengeluaran domestik rumah tangga, khususnya terkait permasalahan kesehatan keluarga.”Selain memberi kesan “hijau dan asri”, apotik hidup di pekarangan rumah juga punya nilai ekonomis, dan bisa dimanfaatkan fungsi herbalnya untuk kesehatan. Aktivitas berkebun ini juga baik untuk olahraga ringan,” kata Hj Putu Selly Andayani, Minggu (25/10/2020).
Gerakan partisipasi Apotik Hidup pernah menjadi gerakan nasional melalui perkumpulan PKK di era 1980-1990an silam. Apotik hidup adalah kegiatan memanfaatkan sebagian tanah untuk ditanami tanaman obat-obatan untuk keperluan sehari-hari maupun tindakan darurat untuk mengatasi sakit ringan.
Umum diketahui, bahwa banyak obat-obatan tradisional yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Obat tradisional umumnya lebih aman karena bersifat alami dan memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan obat-obat kimia buatan pabrik.
Apotik Hidup dan Gaya Hidup Green Life
Saat ini gaya hidup green life kembali menjadi trend kekinian. Banyak orang di perkotaan lebih senang mengkonsumsi obat-obat tradisional dan herbal. Karena diyakini tanaman obat herbal secara jangka panjang tidak memilki effect samping bagi kesehatan tubuh. Harganya pun seringkali lebih mahal ketimbang obat kimia atau non herbal.
Hj. Selly mengatakan, gerakan partisipasi Apotik Hidup digagas SALAM untuk meningkatkan awarness masyarakat Mataram tentang pentingnya green city. Konsep ini sudah dilakukan SALAM di beberapa kelompok di sejumlah lingkungan di Kota Mataram.”Kita ajak ibu-ibu rumah tangga untuk beraktivitas positif dengan apotik hijau ini. Ada kegiatan yang menyenangkan tentu membuat pikiran juga refresh, daripada menghabiskan waktu hanya untuk gadget dan medsos,” tandas Hj Selly yang halaman rumahnya ditanamin aneka jenis tanaman obat.
Menurut Jilbab Hijau, musim pancaroba pergantian kemarau ke penghujan saat ini banyak berpengaruh pada kesehatan dan imunitas tubuh masyarakat. Rentan masuk angin dan cepat lelah menjadi banyak keluhan, termasuk anak-anak yang rewel dan kurang enak badan. Jika saja ada apotik hidup di rumah sendiri, tentu masalah kesehatan ringan seperti itu dapat diatasi sendiri.”Misalnya kita butuh wedang jahe untuk penghangat, tinggal ambil di pekarangan,” kata Hj. seraya mengatakan dalam masa pandemi Covid-19 saat ini, manfaat empon-empon dan herbal dari tanaman apotik hidup juga bisa bermanfaat untuk menjaga imunitas tubuh.
Dari sisi ekonomis, rumah tangga dengan apotik hidup juga bisa menghasilkan. Karena hasil tanaman apotik hidup bisa juga dipasarkan di skala lingkungan sekitar.
Hj Selly mengungkapkan, sejumlah jenis tanaman herbal yang bisa ditanam untuk apotik hidup. Antara lain Lidah Buaya atau aloevera yang sudah lama dikenal sebagai tanaman penyubur rambut. Manfaat lainnya adalah dapat meredakan batuk.
Kemudian Lengkuas. Selain sebagai bumbu dapur, lengkuas dapat menyembuhkan panu pada kulit. Temulawak yang bermanfaat mengatasi penyakit kuning. Jinten, yang daunnya bisa digunakan penurun panas dan melancarkan ASI bagi ibu yang sedang menyusui.”Jahe, dapat digunakan untuk menyembuhkan batuk dan rematik karena menghasilkan rasa hangat. Kumis kucing dapat digunakan untuk meredakan sakit pinggang. Demikian juga manfaat seledri yang tak kalah pentingnya buat kesehatan. Dan masih banyak lagi,” ulas Jilbab Hijau
Lebih jauh Mantan Kadis Perdagangan NTB ini menuturkan, pemanfaatkan lahan sempit untuk Apotik Hidup agar tumbuh tanaman-tanaman berkhasiat obat-obatan mudah dan praktis. Cukup ditata dengan tanaman menggunakan polybag dan pot tanah liat.”Apalagi jika susunan dan penataan tanaman apotik hidup tersebut dikombinasikan ddengan tanaman hias akan menambah keindahan pekarangan,” ujar Hj. Selly
Peran Apotik Hidup dalam ketahanan Pangan dan Kesehatan Keluarga
Hj. Selly mengatakan, SALAM akan senantiasa memikirkan pembangunan Kota Mataram dari hal yang terkecil sekali pun. Termasuk soal memotivasi masyarakat untuk mulai memanfaatkan pekarangan untuk apotik hidup.”Saya rasa gerakan apotik hidup ini masih konstektual dalam memotivasi masyarakat untuk kembali memanfaatkan herbal,” imbuhnya.
Hj. Selly menambahkan, kaum ibu di Kota Mataram jangan sia-siakan lahan atau pekarangan tidak terpakai. Harus dimanfaatkan agar produktif untuk menambah income. Tidak hanya dengan berbagai tanamanan hias atau berbagai jenis bunga dan pohon buah, tetapi juga dapat membuat taman menjadi apotek hidup yang akan berguna untuk ketahanan pangan maupun kesehatan seluruh keluarga.”Bayangkan, bila di dalam pekarangan tersedia tanaman obat yang dapat digunakan apabila salah satu anggota keluarga sedang sakit. Tentu hal menyenangkan. Kita tinggal mengambilnya kapan saja, bahkan malam hari sekalipun. Tidak perlu mengeluarkan uang dan terjamin kesegarannya karena langsung dipetik dari tanamannya,” tandasnya.
Tanaman obat tidak kalah cantiknya dengan tanaman hias. Dapat pula menanamnya diantara tanaman hias atau bunga-bunga yang ada. Selain itu tanaman obat umumnya lebih kuat menghadapi berbagai penyakit tanaman karena memiliki kandungan zat alami untuk mengatasinya, sehingga tidak perlu memberikan pestisida.
Yang terpenting, tambah Hj Selly, dengan memanfaatkan pekarangan sebagai apotik hidup masyarakat bisa turut berpartisipasi untuk ikut menghijaukan Kota Mataram dari rumah sendiri.”Goal besarnya tentu pola hidup sehat, gaya hidup green life yang akhirnya mendukung konsep green city di Kota Mataram yang berkah dan cemerlang ke depan,”pungkasnya. [slNews – rul]
Tinggalkan Balasan