Hasil Buruan Nyale di Festival Pesona Bau Nyale 2019 Melimpah
SUARALOMBOKNews.com – Lombok Tengah |
Di setiap tanggal 20, bulan 10, penanggalan Suku Sasak, ribuan masyarakat di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) merayakan tradisi Bau Nyale yang dikemas dalam Festival Pesona Bau Nyale 2019.
Bau Nyale (menangkap cacing laut) merupakan tradisi turun temurun. Dalam tradisi ini, ribuan masyarakat dan wisatawan menangkapcacing laut di sepanjang pantai selatan Lombok Tengah.
Cacing-cacing laut ini dikenal dengan sebutan nyale, yang dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika. Mandalika dikenal sebagai putri cantik yang memilih menceburkan diri ke laut lepas, menghindari peperangan antar pangeran yang memperebutkan dirinya.
Legenda Putri Mandalika ini dikenal hampir di seluruh penjuru Pulau Lombok. Meskipun belum ada lontar Lombok yang ditemukan mengenai Mandalika yang melegenda tersebut.
Tradisi Bau Nyale tahun ini jatuh pada tanggal 24 – 25 Februari 2019. Itulah mengapa, dari awal Februari, di sepanjang pantai bagian selatan, tengah, hingga timur Lombok Tengah memperlihatkan keramaian. Mulai dari Kute, Pantai Seger, Pantai Dondon, Mawun, Mawi, Selong Belanak, dan Torok Aik Belek dipadati ribuan masyarakat dan wisatawan.
Seperti di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Kuta di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Senin (25/2/2019) dini hari, ribuan warga dan wisatawan sudah berkumpul. Mereka pun bersiap merayakan tradisi Bau Nyale atau menangkap cacing laut.
Lampu penerang sederhana telah dinyalakan. Jaring-jaring beragam bentuk dan ukuran telah diangkat dan siap bergerak mengikuti arah air laut yang tersapu ombak Pantai Seger, membawa cacing-cacing laut beragam warna. Ada merah, hijau, kuning dan coklat
Seolah ingin membuktikan janji Putri Mandalika, ribuan orang yang telah berkumpul, menyebar. Ada yang memilih tepi bebatuan pantai, menunggu nyale mengeliat mendekati kaki mereka. Ada juga yang menerjang ombak dan meraup ribuan cacing jelmaan sang putri cantik.“Ini tradisi turun temurun, setahun sekali kami temukan. Setahun sekali kami bertemu Putri Mandalika,” kata Hadijah warga Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah sambil memperbesar nyala lampu senter di kepalanya untuk menangkap sang putri nan menggoda kesabaran.
Hadijah mengingatkan, saat memburu nyale harus sabar dan tak mudah putus asa agar tangkapan Nyale banyak.
Mereka yang memburu cacing laut dari berbagai usia dan golongan. Mulai dari anak-anak hingga dewasa, laki-laki maupun perempuan, para pejabat maupun masyarakat biasa tidak ada batasan
Mereka memiliki hasrat yang sama, menemukan jelmaan Putri Mandalika itu. Kegiatan ini pun membuat warga larut dalam kegembiraan.
Nyale warna warni ini juga dikenal mengandung protein yang tinggi sehingga sangat nikmat dan layak dikosumsi, apalagi hanya bisa dinikmati setahun sekali. Nyale juga dipercaya menyuburkan tanaman terutama Padi.“Saya dapat nyale banyak, ini akan saya kosumsi bersama keluarga, setahun sekali, makan nyale saya akan pepes ini,” tutur Sapri sambil menunjukkan hasil tangkapannya yang mencapai satu ember.
Ketika fajar menyingsing, ribuan warga akan kembali, nyale yang telah ditangkap mereka bawa pulang.
Hasil tangkapan Nyale masyarakat termasuk wisatawan di Festival Pesona Bau Nyale 2019 ini melimpah.
Jelmaan Putri Mandalika telah diperebutkan oleh ribuan orang untuk dinikmati. Tradisi ini tetap tumbuh dan hadir di tengah perkembangan zaman.
Tradisi bau nyale adalah bagian dari tradisi masyarakat agraris masyarakat Pulau Lombok Tengah. Banyak tidaknya nyale yang muncul setiap tahun, diyakini sebagai pertanda akan banyak tidaknya hasil panen para petani.
Perayaan malam puncak Festival Pesona Bau Nyale 2019 yang telah ditetapkan menjadi event nasional Kementerian Pariwisata RI digelar pada 24-25 Februari 2019 di kawasan Pantai Seger.
Perayaan malam puncak Bau Nyale 2019 dibuka langsung oleh Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalillah, Wakil Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri, dan Staf Ahli Menpar RI Bidang Multikultural, Esthy Reko Astuti.
Perayaan malam puncak Festival Pesona Bau Nyale 2019 juga di hadiri Menteri Koperasi dan UKM RI Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, jajaran Forkompinda NTB dan Lombok Tengah, jajaran Direksi PT. ITDC, Sekda Lombok Tengah, HM. Nursiah, para Kepala OPD Pemprov NTB dan Pemkab Lombok Tengah serta sejumlah undangan dari dalam dan luar Negeri. [slNews.com – rul]
Tinggalkan Balasan