Aneh Tapi Nyata, Jadi Sumber Air Warga Sedau Malah Kehausan
SUARALOMBOKNEWS.COM – Lombok Barat | Wilayah Desa Sedau, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan sekitar terkenal sebgai daerah sumber mata air. Namun tak menjamin semua warga di daerah tersebut berkecukupan air bersih. Buktinya, warga di Desa Sedau yang letak di perbatasan Lombok Barat dengan Kabupaten Lombok Tengah, justru mengalami krisis air bersih dan itu terjadi hampir tiap tahun.
Meskipun jadi daerah Sumber Mata Air, namun ironisnya warga Desa Sedau luput dari perhatian pemerintah. Puluhan tahun warga setempat bergantung dari sumur sebagai sumber air bersih, lantaran bantuan dari pemerintah tidak pernah ada realisasi. Wargapun terpaska harus Mandi, Cuci Kakus (MCK) di selokan dan parit yang ada di sekitar yang airnya kotor. Untuk minum sehari-hari pun sangat susah akibat kondisi air sumur yang mengering.
Kepada SuaralombokNews.com, Minggu, (18/11/2018), Kadus Sedau Gondang, Sarmah bersama sejumlah warga setempat menuturkan krisis air bersih melanda empat dusun di Desa Sedau yang terjadi hampir tiap tahun. Kali ini krisis air bersih terjadi Pasca Gempa yang terjadi pada Bulan Juli – Agustus 2018 lalu. Krisis air ini diakibatkan air sumur warga mengering. Meskipun beberapa kali hujan melanda, debet air sumur warga juga masih kecil. Akibat kondisi ini, warga pun terpaksa harus mengambil air di Pancoran berjarak ratusan meter dari pemukiman warga.”krisis air bersih ini sudah berbulan-bulan. Sumur warga kering, kami pun ambil air di Pancoran, itupun harus antre. Untuk mandi, cuci dan Kakus (MCK),” tuturnya.
Sarmah menduga, salah satu penyebab mengeringnya sumur – sumur Tua, karena semakin banyaknya jumlah sumur Bor milik warga.”Kami terpaksa mandi di parit,untuk minum kami ambil di Pancoran,”keluhnya.
Warga Desa Sedau berarap ada bantuan dari Pemerintah untuk mengaasi persoalan krisis air bersih, seperti bantuan sumur bor, Pamsimas dan sambungan pemasangan Meter Air dari PDAM.
Empat Dusun di Desa Sedau yang mengalami krisis air bersih itu yakni Dusun Sedau Gondang, Eyat Bintang, Sedau Dese dan Poh Gading, dengan jumlah penduduk 2000 jiwa atau sekitar 800 Kepala Keluarga (KK) lebih atau sekitar 2000 jiwa.”Krisis air juga disebabkan suplai air dari pipa macet dan tidak mencukupi. Padahal dari induk Sumber air Debitnya begitu besar namun akibat pipa kurang memadai sehingga mengakibatkan suplai tersendat. Dan itu terjadi setiap tahun,” sambung Plt. Kepala Desa Sedau Ahmadi Arianto
Arianto mengungkapkan, pipa yang mengaliri air dari mata air ke rumah warga merupakan program bantuan dari pemerintah Jepang yang dibangun pada Tahun 1980.”Kondisinya sekarang, pipa itu sudah tidak bisa dialiri air,” ungkapnya.
Untuk mengatasi persoalan krisis air bersih itu, Pemdes Sedau, telah melayangkan surat ke Dinas PUPR Lombok Barat dan mengajukan bantuan ke BWS termasuk mengusulkan pemasangan jaringan pipa air bersih ke PDAM Lombok Barat.” Kami juga akan upayakan dari Dana Desa (DD),” ujar Arianto.
Terpisah, Kadis PUPR Lombok Barat, Made Artadana, membenarkan ada surat dari Pemdes Sedau terkait dengan persoalan Krisis Air Bersih.
Mades pun meminta kepada Pemdes Sedau memetakan sumber mata air yang nantinya akan dialiri ke pemukiman warga.”Sudah ada surat dari Sedau, nanti kami akan turun langsung cek lapangan,”ujarnya. [slNews.com – luu].
Tinggalkan Balasan