Menpar RI Arief Yahya Tunjuk PT. ITDC Jadi Bapak Angkat Pedagang Asongan
SUARALOMBOKNEWS.COM – LOMBOK TENGAH | 300 dari 500 Pedagang Asongan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Kuta, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapat perhatian khusus dari Pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI.
Tahun 2018 ini, Pemerintah Pusat membangun UKM Center yang lokasinya berdekatan dengan Masjid Nurul Bilad KEK Mandalika Kuta, berupa 300 unit Kios yang diperuntukkan kepada 300 Pedagang Asongan.”Akhir tahun 2017, kita mengadakan Rapat Terbatas di Istana Bogor, Instruksi Pak Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus dibangun UKM Center di KEK Mandalika. Bulan Desember 2017, saya langsung ke KEK Mandalika, untuk peletakan batu pertama pembangunan UKM Center, Lokasinya dekat Masjid Nurul Bilad dan tadi (Jumat) sudah saya kunjungi dan sudah siap untuk pembangunan 300 kios dan selesai dibangun akhir September 2018. Kios UKM yang kita sediakan itu untuk menampung saudara – saudara kita pedagang asongan,”ungkap Menteri Pariwisata RI Arief Yahya kepada www.suaralomboknews.com, saat menggelar kunjungan kerja di Pasar Pancingan, Dusun Tapon Timur, Desa Bilebante, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, Jumat (6/7/2018).
Selain membangun Kios, Kemenpar RI juga membantu para Pedagang Asongan untuk mendapatkan modal usaha melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Untuk mempermudah para Pedagang Asongan mendapatkan KUR dengan bunga 7 persen pertahun, Menpar RI Arief Yahya telah memerintahkan PT. ITDC untuk berkoordinasi dengan perbankkan penyalur KUR. Selain itu Menpar RI juga telah meminta PT. ITDC menjadi bapak angkat atau sebagai penjamin pedagang asongan di KEK Mandalika untuk mendapatkan Modal Usaha dari KUR. Ditargetkan bulan Desember 2018 mendatang KUR bisa terealisasi.”Permodalan itu paling susah, mereka (pedagang asongan) informal, tidak ada PT, tidak ada CV oleh karena itu dibawah Menko Perekonomian sedang mengusahakan KUR kepada mereka. Saya sudah minta kepada Kadispar NTB September sudah harus turun (modal KUR), sehingga masyarakat sejahtera. Saya sudah minta kepada ITDC untuk mengkoordinasikan, jadi nanti ITDC yang memberikan rekomendasi kepada bank penyalur KUR salah satunya BRI supaya 300 masyarakat kita yang menjadi pedagang asongan itu mendaparkan KUR. Termasuk yang di sini (Pasar Pancingan) saya akan berjuang agar teman teman disini (pedagang) mendapatkan KUR,”kata Arif Yahya.
Selain menjadi penjamin, PT. ITDC juga membantu para pedagang asongan yang mengajukan KUR membuat laporan keuangan, sehingga KUR bisa terealisasi dengan cepat.”Nanti ITDC yang seleksi, karena ITDC itu sebagai penjamin bagi pedagang asongan. Saya juga sudah minta kepada ITDC untuk membantu mereka membuat laporan keuangan karena masyarakat dibawah susah – susah, tidak bisa membuat laporan keuangan, jadi nanti ada laporan laba rugi ada neraca ada Kas jadi mereka ( pedagang asongan ) tidak usah mikir, tingggal diklick langsung selesai,”ucap Arief Yahya.
Besaran KUR yang diterima masing – masing Pedagang Asongan, lanjut Menpar RI Arief Yahya, mulai dari Rp. 50 – Rp. 500 juta.” Untuk plapon KUR, mikro Rp. 50 juta, kecil Rp. 100 juta dan menengah Rp. 500 juta, bunganya 7 persen pertahun, jadi sangat membantu masyarakat, sehingga masyarakat kita bisa lebih sejahtera,” ujar Menpar RI Arif Yahya.
Dalam kunjungan kerja ke KEK Mandalika Kuta dan Pasar Pancingan, Desa Bilebante, Menpar RI Arief Yahya didampingi, Staf Alih Menpar RI bidang Media, Asisten Menpar RI, GM. PT. Angkasa Pura Lombok Internasional Airport, PHRI, Kadispar NTB Lalu Muhamad Faozal, Asisten I Setda Lombok Tengah HL. Muh. Amin, dan Kadisbudpar Lombok Tengah HL. Muh. Putria. [slNews – rul].
Tinggalkan Balasan