Pedagang Takjil Dadakan Dapat Berkah di Bulan Ramadhan
SUARALOMBOKNEWS.COM – LOMBOK TENGAH |Bulan suci Ramadhan menjadi bulan berkah dan selalu ditunggu-tunggu kedatangannya oleh para pelaku usaha makanan dan minuman buka puasa atau Takjil dadakan.
Lazim pada bulan Ramadhan, di pinggir-pinggir jalan, baik perumahan, pusat pemerintahan, kawasan Masjid hingga pasar tradisional, penuh berjejer penjual makanan dan minuman untuk berbuka puasa.
Ibu Edy (45) salah satu penjual makanan Takjil di pinggir jalan dikawasan Masjid Agung, Lombok Tengah mengatakan, dirinya selalu berjualan sejak hari pertama bulan Puasa hingga menjelang Lebaran.”Saya jualan menu Takjil setiap puasa, soalnya lumayan mengisi waktu luang sebagai ibu rumah tangga, jualan sampai hari terakhir puasa,” ujar Ibu Edy kepada SuaraLombokNews.com, Rabu (23/5/2018).
Ibu Edy yang juga sehari – hari menjual Makanan di Lapak PKL sebelah utara Kantor Sat Pol PP Lombok Tengah itu menjual berbagai makanan untuk berbuka puasa seperti, Es Cendol, Es Campur aneka buah, aneka gorengan, lemper, Kolak, hingga lontong.”Ini makanannya ada yang bikin sendiri ada yang titipan tetangga, buka setiap jam tiga sore, sampai abis buka, lumayan sehari Takjil bisa laku terjual, ” tambahnya.
Ibu Edy menambahkan, ia bisa mendapatkan omzet Rp 300 ribu hingga Rp 600 ribu per hari.”Omzet per hari bisa Rp 300 ribu, kalau ramai bisa Rp 600 ribu belanja keperluan kira-kira Rp. 150 – Rp. 200 ribu tergantung kita mau buat berapa banyak macam makanannya,” ujarnya.
Sahram, pedagang makanan di sekitar Alun – alun Tastura, Praya, Lombok Tengah mengatakan, berjualan saat bulan Ramadhan sengaja dilakukan untuk mengisi waktu luang.”Kalau bulan puasa berkahnya banyak, kita dagang apa aja pasti ada yang beli, Alhamdulillah, ini isi waktu luang aja, kalau kerja kan pulang cepat, nah abis pulang langsung dagang,” jelas Sahram.
Menurut Sahram, para penjual makanan menu buka puasa bisa mengumpulkan uang untuk kebutuhan lebaran nanti, seperti membeli baju lebaran dan belanja keperluan keluarga.”Banyak pedagang dadakan yang raup untung buat keperluan lebaran, bisa buat beli baju lebaran dan belanja kebutuhan, jadi seperti buat tambahan. Saya per hari ya rata-rata Rp 250 sampai Rp 400 ribu keuntungannya,” katanya.
Kendati demikian, tetap ada kendala yang dihadapi penjual menu takjil dadakan. “Terkadang kurang pembeli sehingga ada sisa makanan yang tidak laku. Jadi sisanya dibawa pulang dimakan sama keluarga, Alhamdulillah masih berkah pokoknya,” pungkas Sahram. [slNews – rul].
Tinggalkan Balasan