Lalu Pathul Irup Upacara HUT Tagana Ke 14
SUARALOMBOKNEWS.COM – LOMBOK TENGAH | Plt. Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri, S.Ip menjadi Irup Upacara HUT Tagana ke – 14 Tahun 2018, yang di gelar di Kawasan Hortipark, Dusun Selojan, Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, Provinsi NTB, Kamis (26/4/2018) pagi.
Dalam amanatnya, Plt. Bupati Lombok Tengah membacakan sambutan Menteri Sosial RI Idrus Marham, yang meminta kepada Tagana menjadi “Front Liner” dalam penanggulanganan Bencana di Indonesia.”Negara harus memastikan seluruh korban bencana tertangani dengan baik, maka Tagana Indonesia harus terus menjaga semangat dan terus berkarya sesuai dengan tema peringatan HUT Tagana tahun ini “14 Tahun Mengabdi Momentum Untuk Meningkatkan Karya Nyata Bagi Negeri”,” kata Lalu Pathul.
Tagana merupakan potensi yang sangat berharga bagi Kementerian Sosial RI terutama dalam menerapkan pratek penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Terlebih lagi Indonesia memiliki potensi bencana alam yang sangat tinggi di Asia Tenggara. Untuk itu, diperlukan kesiapsiagaan semua unsur masyarakat agar bisa mengurangi dampak bancana dan korban jiwa.
Dalam kesempatan tersebut Lalu Pathul Bahri juga memaparkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dari awal tahun 2017 sampai dengan 4 Desember 2017, terdapat 2.175 Bencana di Indonesia dengan jumlah korban meninggal mencapai 335 orang, korban luka-luka sebanyak 969 orang, dan korban mengungsi dan menderita sebanyak 3,22 juta orang.
Sementara itu berdasarkan Data Markas Komando Tagana Training Centre Sentul Bogor Jawa Barat, sepanjang Januari dan Februari 2018 telah terjadi sebanyak 224 Bencana alam di Indonesia, jumlah ini meningkat dibanding periode yang sama tahun 2017 sebanyak 115 bencana alam. “Dari total 224 bencana alam tersebut, terbagi menjadi 36 bencana gempa bumi, 59 bencana banjir, 34 bencana tanah longsor, 68 bencana puting beliung, 26 bencana kebakaran, dan satu bencana erupsi Gunung Sinabung,”ungkap Lalu Pathul.
Lebih lanjut Lalu Pathul memaparkan, bencana alam sepanjang Januari – Februari 2018 merenggut nyawa 29 orang meninggal dunia, 33 orang luka berat, 39 orang luka ringan, 1.829 orang mengungsi. Bencana juga menyebabkan 1.662 unit rumah rusak berat, 3.583 rumah rusak sedang, dan 6.459 rumah rusak ringan, dan korban terdampak sebanyak 146.794 Kepala Keluarga (KK).”Tagana merupakan relawan sosial atau Tenaga Kesejahteraan Sosial berasal dari masyarakat yang memiliki kepedulian dan aktif dalam penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial. Tagana pertama kali dikukuhkan pada 24 Maret 2004,”ucapnya.
Dalam melaksanakan tugasnya, lanjut Lalu Pathul, Tagana harus berada di lokasi bencana. Hal ini telah menjadi komitmen seluruh personil Tagana dan telah dibuktikan dengan kiprahnya dalam penanganan berbagai bencana di Indonesia. Seperti yang terjadi pada Januari-Februari 2018 di antaranya KLB Campak dan Gizi Buruk di Kabupaten Asmat, Gempa Bumi di Banten, Tanah Longsor di Bogor, Erupsi Gunung Sinabung, Banjir di Cirebon, Tanah Longsor dan Banjir di Brebes, serta tanah longsor dan banjir di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat.” Sampai dengan Maret 2018, jumlah personil Tagana sebanyak 37.817 orang yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia,”tuturnya.
Lalu Pathul berpesan, agar Tagana senantiasa menjadi garda terdepan dalam memberikan layanan bagi masyarakat terdampak bencana. ”Pastikan satu jam setelah bencana, Tagana telah hadir di lokasi dan memberi pertolongan kepada korban bencana. Dirgahayu Tagana Indonesia, semoga Allah SWT memberikan keberkahan dalam perjuangan kita,” ujarnya.
Pada HUT Tagana ke – 14 Tahun 2018 ini, Kementerian Sosial RI mengukuhkan
Ketua DPR RI, Panglima TNI, Kapolri, Kepala BIN, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), menjadi Pembina Kehormatan Tagana. (slNews – rul).
Tinggalkan Balasan