Lomba Balita Sehat di HUT Lombok Barat ke – 60 Berlangsung Meriah
SUARALOMBOKNEWS.COM – LOMBOK BARAT | Lomba Balita Sehat yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Lombok Barat, dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Lombok Barat ke – 60 Tahun, yang digelar di Kantor Bupati Lombok Barat, Kamis (22/3/2018) berlangsung sukses dan meriah.
Lomba Balita Sehat itu diikuti 36 Balita yang dibagi dalam dua kelompok umur yakni kelompok umur 6-23 bulan dan kelompok umur 24-59 bulan, di mana masing-masing Puskesmas di setiap kecamatan mengirimkan dua orang peserta untuk dua kategori tersebut.
Selain untuk memeriahkan HUT Kabupaten Lombok Barat ke-60 yang jatuh pada Bulan April mendatang, Lomba balita sehat ini juga bertujuan untuk membentuk generasi yang berkualitas, tangguh dan handal. Di samping juga untuk memicu orang tua agar lebih meningkatkan gizi dan kesehatan balitanya.“Lomba ini juga sebagai langkah untuk mengatasi isu nasional masalah kesehatan yakni isu stanting. Angka stanting hasil pemantauan status gizi balita tahun 2017 untuk nasional sebesar 29.6%, untuk NTB sebesar 37.2% dan untuk Lombok Barat sendiri sebesar 36.1%. Pemerintah menargetkan pada tahun 2019 angka penurunan stanting pada balita bisa mencapai 28%,” jelas Kepala Dikes Lombok Barat, H. Rachman Sahnan Putra.
Stanting merupakan masalah gizi kronis yang terlihat dari tinggi badan yang tidak sesuai umur (anak pendek). Akibatnya, dapat menurunkan kecerdasan dan kemampuan berpikir.“Maka intervensi untuk menurunkan stanting dilakukan pada 1000 hari pertama kehidupan dengan pemberian nutrisi pada ibu hamil, asi eksklusif, pemberian makanan bergizi seimbang serta pemantauan pertumbuhan dengan cara penimbangan setiap bulan,” tambah Rachman.
Sementara itu, Pjs Bupati Lombok Barat H. L. Saswadi mengatakan bahwa masa balita merupakan masa yang memerlukan perhatian khusus oleh pemerintah dan keluarga. Begitu juga dengan keturunan yang sangat tergantung dari perilaku orang tua mulai dari remaja, menikah dan proses kehamilan serta kelahiran.“Pola asuh, asupan gizi dan asupan suara pada saat ibu hamil sangat mempengaruhi bayi yang ada dalam kandungan,” katanya.
Menanggapi kasus stanting, Lalu Saswadi berharap agar masalah stanting di Lombok Barat penanganannya dapat lebih dimaksimalkan lagi. Kabupaten Lombok Barat sendiri telah ditetapkan secara nasional sebagai salah satu daerah percontohan penanganan kasus stanting karena capaiannya yang dinilai memuaskan.
Lomba balita sehat sendiri dinilai oleh tujuh orang juri yang terdiri dari Dokter Umum, Dokter Gigi, Psikologi, perwakilan PKK, perwakilan ahli gizi, dan unsur Dinas Kesehatan Lombok Barat.
Dijelaskan oleh Sekretaris Dikes Lombok Barat, Ahmad Zaini, yang menjadi unsur penilaian lomba di antaranya mengenai kesehatan gigi, masalah gizi terutama tinggi dan berat badan menurut umur, riwayat tentang asuhan seperti pemberian ASI eksklusif, rutin tidaknya menimbang di posyandu. “Riwayat KB dari orang tua dan anak yang ikut lomba ini anak yang keberapa. Lalu usia ibu hamil pada kategori aman atau tidak dan status imunisasi serta perkembangan motoriknya,” tambah Zaini.
Keluar sebagai juara untuk kategori umur 6-23 bulan yakni, juara I diperoleh Cinta Rizka dari Puskesmas Sigerongan, kemudian juara II M. Riziq Azizi dari Puskesmas Narmada, lalu juara III o M. Yusuf dari Puskesmas Gerung. Sedangkan untuk kategori umur 24-59 bulan, juara I diperoleh Lucia Fransisca dari Puskesmas Meninting, juara II Khaerul Nizam dari Puskesmas Gunungsari dan juara III h Baiq Kayla Adelia dari Puskesmas Penimbung. Masing-masing pemenang mendapatkan hadiah berupa uang tunai dan bingkisan dari Dikes Lombok Barat. (slNews – miq).
Tinggalkan Balasan