Dinas Sosial Bantah Sunat Data KK Miskin

Lombok Tengah, SuaraLombokNEWS.com | Dinas Sosial Lombok Tengah (Loteng) membantah tudingan Forum Kepala Desa (FKD) Loteng terkait dengan berkurangnya jumlah Kepala Keluarga (KK) Miskin penerima Beras untuk masyarakat miskin atau Raskin di sejumlah Desa di Loteng.” Bukan berkurang, malah kita bertambah,” bantah Plt.  Kepala Dinas Sosial Loteng Baiq Sri Astuti Handayani, Jum’at, (28/4/2017).

Menurut Baiq Sri, data jumlah KK Miskin penerima Raskin dimasing – masing Desa/Kelurahan se –Loteng itu bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Dan oleh BPS data KK Miskin penemrima Raskin itu di serahkan kepada  Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), selanjutnya oleh TNP2K di olah menjadi  Basis Data Terpadu.” BPS menyerahkan ke TNP2K, selanjutnya di olah menjadi Basis Data Terpadu,” ucapnya.

Baiq Sri menjelaskan, sebelum menjadi Basis Data Terpadu, data KK Miskin tersebut diolah, dan ditetapkan menjadi data Miskin melalui proses perangkingan data. Contohnya, jika ada dua data KK Miskin, satu KK Miskin memiliki tanggungan lima orang , dan satu KK Miskin lainnya memiliki tanggungan sebanyak 8 orang,maka  KK Miskin yang masuk ke dalam Basis Data Terpadu adalah KK Miskin yang memiliki tanggungan 8 orang terebut.” Ada prosesnya melalui Perangkingan, contoh satu orang miskin memiliki tangulan 5 orang, dan satunya lagi memiliki 8 orang tanggungan, hasilnya yang masuk data KK Miskin adalah yang memiliki 8 orang tanggungan ,” jelasnya.

Baiq Sri mengaku,tidak semua desa di Loteng mengalami pengurangan Data KK Miskin, dirinya pun siap menghadapi aksi Hering yang akan di gelar FKD Loteng di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Loteng.” Tidak semua desa dikurangi, malah ada Desa yang jumlah KK Miskinnya bertambah. Silakan saja Hering, kami sangat siap, karena tugas kami dengan teman – teman Kepala Desa (Kades) sama – sama menyalurkan dan menyampaikan data kepada Masyarakat,” ujarnya.

Sebelumnya FKD Loteng kecewa dan geram terhadap pengurangan jumlah data KK Miskin penerima Raskin tahun 2017.

Dari data jumlah KK Miskin penerima Raskin yang di kirim Dinas Sosial Loteng ke masing – masing Desa, penurunan atau pengurangan jumlah KK Miskin turun drastis

Contohnya di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Loteng, dari 1000 lebih KK Miskin, di tahun 2017 ini berkurang menjadi 883 KK Miskin.

Akibat pengurangan jumlah KK Miskin itu,  berdampak pada pengurangan jumlah Raskin, dari 17  ribu ton lebih, di tahun 2017 berkurang menjadi 13 ribu ton Raskin.” Itu baru di satu Desa saja, semua Desa juga mengalami pengurangan jumlah KK Miskin, termasuk di Desa Nyerot. Jumlah pengurangan data KK Miskin itu sangat tidak masuk akal sehat,” kesal Ketua FKD Loteng Sahim.

Atas dasar pengurangan jumlah KK Miskin itu, FKD Loteng mempertanyakan sikap dan kinerja Pemerintah, khususnya Dinas Sosial Loteng selaku pihak yang melakukan pendataan jumlah KK Miskin di Loteng.” Itu data Siluman, kok bisa jumlah KK Miskin berkurang seperti itu. Rumus pendataannya perlu dipertanyakan, atau jangan – jangan mereka tidak pernah mendata, melainkan hannya sekedar menebak – nebak dari jauh. Kalau sampai itu yang mereka lakukan, berarti mereka mekan gaji buta, atau jangan – jangan ada permainan di balik pengurangan data jumlah KK Miskin ini,” geram Sahim.

Pria yang menjabat Kepala Desa (Kades) Nyerot Kecamatan Jonggat Loteng itu mengancam dalam waktu dekat ini akan melaporkan kinerja petugas yang melakukan pendataan jumlah KK Miskin tersebut. Dan dalam waktu dekat ini juga FKD Loteng akan mendatangi Anggota Dewan Loteng, guna meminta pertanggungjawaban Anggota Dewan selaku wakil rakyat Bumi Tatas Tuhu Trasna.” Kami tidak terima. Jangan zolimi masyarakat dengan cara seperti ini, untuk itu persoalan ini akan kami laporkan, kami akan bersurat ke Dewan, untuk meminta penjelasan Anggota Dewan, selaku wakil Rakyat,” ujar Sahim. (slNEWS.com – rul)