Resahkan Warga, Kontes Waria Dibubarkan Aparat
Lombok Tengah, SuaraLombokNews,- Acara Fashion Show Waria yang diselipkan dalam kegiatan penyuluhan dan edukasi pencegahan peneluran HIV/AIDS dengan tema “Community Gathering Bersama Membangun Komunitas Sehat dan Berdaya “No Ims, Stop HIV” yang dilaksanakan oleh Komisi Penanggulangan HIV Kabupaten Lombok Tengah di Aula Eks Kantor Camat Praya Kecamatan Praya Lombok Tengah, dibubarkan secara paksa oleh aparat Sat Pol PP dan Kepolisian Polres Lombok Tengah, Rabu, (12/10/2016) sekitar Pukul 21.00 Wita.
Pasalnya, acara Talk Show, Kabaret Show dan Fashion Show yang diikuti puluhan Waria itu tidak mengantongi izin resmi dari Kepolisian Polres Lombok Tengah maupun dari Pemkab.Lombok Tengah.
Selain itu acara Fashion Show atau Kontes Waria itu juga telah meresahkan warga sekitar, karena dianggap tidak sesuai dengan ajaran agama Islam, adat istiadat dan budaya.” Ini acara yang Memalukan, masyarakat tidak terima dan menolak acara ini, karena tidak sesuai dengan ajaran agama Islam, adat istiadat dan Budaya, terlebih lagi malam ini masyarakat tengah menyambut dan merayakan 10 Muharram di Masjid Agung Lombok Tengah, untuk itu cara ini harus dibubarkan sebelum terjadi hal – hal yang tidak diinginkan, karena acara ini sangat meresahkan masyarakat,” tegas Johan Hadi warga Lingkungan Tengari Kelurahan Praya Kecamatan Praya Lombok Tengah.
Sebelum aparat tiba di lokasi acara, Fashion Show Waria berlangsung meriah, dan tidak lama kemudian, acara Fashion Show Waria itu terhenti, setelah anggota Sat Pol PP bersama anggota Kepolisian Polres Lombok Tengah,meminta panitia acara Fashion Show untuk mengentikan acara Fashion Show Waria tersbut.” Tidak ada koordinasi dan acara ini tidak mengantongi izin dari Kepolisian termasuk izin dari Pemda. Dan pelaksanaan acara ini kurang tepat karena saat ini masyarakat sedang merayakan 10 Muharram, selain itu acara semacam ini angat asing ditengah – tengah masyarakat dan sangat meresahkan masyarakat. Untuk itu kami minta acara ini dihentikan, sebelum hal – hal yang tidak kita inginkan terjadi,” kata Kabid KUKM pada Sat Pol PP Lombok Tengah Lalu Marwan.
Dihadapan jajaran panitia acara Fashion Show, Lalu Marwan menyayangkan sikap Panitia acara yang tidak berkoordinasi dan tidak meminta izin sebelum acara dilaksanaan.” Kenapa tidak berkoodinasi, dan kenapa tidak meminta izin. Kalau sudah seperti ini Sat Pol PP dan Polisi yang dirong – rong warga, seolah – olah ada unsur kesengajaan membiarkan acara semacam ini. Untuk itu kami minta acara ini dihentikn dan dibubarkan,” tegas Lalu Marwan.
Atas keteledorannya, penanggungjawab kegiatan yang juga merupakan Sekretaris KPA Kabupaten Lombok Tengah HL.Sabit meminta maaf kepada aparat dan warga sekitar.
Dan dirinya selaku penanggungjawab kegiatan tidak ada niat, dan maksud apapun selain untuk memberikan edukasi dan pembekalan kepada para Waria terkait dengan penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS.
Pasalnya, para Waria berpotensi tertular dan menularkan HIV/AIDS.” Saya sudah minta maaf. Ini hannya mis komunikasi saja, saya kira acara semacam ini tidak perlu memakai izin. Alasan kami mengadakan acara seperti ini untuk menarik minat para waria datang ke acara, karena kalau tidak ada acara semacam ini (Fashion Show) mereka (Waria) pasti tidak mau datang. Dan mereka kita jadikan peserta karena mereka memiliki potensi terjangkit dan menularkan HIV/AIDS.untuk itu sekali lagi saya minta maaf,” ucap HL. Sabit.
Karena acara dihentikan di tengah jalan, KPA Kabupaten Lombok Tengah, hannya bisa mengambil sempel darah 28 Waria dari puluhan Waria yang ikut dalam acara tersebut.” Baru 28 orang saja yang sudah diambil sempel darahnya. Kalau tidak ada acara seperti ini mereka tidak akan mau diambil sempel darahnya. Inllah salah satu tujuan dari acara ini. Tetapi karena terjadi Mis Komunikasi, sekali lagi saya minta maaf,” pinta HL. Sabit.
Setelah acara dihentikan aparat, tanpa berkata apapun, puluhan Waria membubarkan diri dan meninggalkan lokasi acara Fashion Show Waria tersebut. | rul.
Tinggalkan Balasan