Viral Aksi Baku Hantam Siswi SD di Lombok Tengah, Pihak Sekolah Terancam Kena Sanksi

LOMBOK TENGAH | Sebuah video aksi baku hantam Siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) viral di sejumlah WhatsApp Group (WAG). 

Berdasarkan video yang tersebar di WA, lokasi baku hantam antar siswi SDN 4 Sengkol dengan SDN Semundal, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) terjadi di lapangan umum Mandalika di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.

Pada video, terlihat sejumlah Siswi dengan mengenakan seragam merah putih saling pukul, saling tendang dan saling jambak. Dan terlihat juga sejumlah siswi SDN yang menonton sebari meneriaki para siswi yang terlibat baku hantam.

Namun hingga kini belum diketahui identitas kedua siswi SD yang baku hantam tersebut. 

Informasi yang dihimpun suaralomboknews.com, peristiwa perkelahian antar siswi SD tersebut terjadi pada Senin, (20/5/2024) di lapangan umum Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.

Saat dikonfirmasi suaralomboknews.com via panggilan WA, Selasa, (21/5/2024), Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Tengah, Haji Jumadi membenarkan peristiwa perkelahian antar Siswi SD tersebut.” Informasi awal yang kami terima, katanya berawal dari saling ejek sesama siswi SD. Tapi kami belum menerima cerita detailnya seperti apa, terlebih lagi jarak antara SDN 4 Sengkol dengan SDN Semundal cukup jauh dan lokasi yang katanya tempat kejadiannya di lapangan baru juga cukup jauh. Untuk itu, kami ingin mendengarkan cerita lengkapnya dari Korwil (Koordinator) Kecamatan dan dari pihak Sekolah,” ucapnya.

Untuk mengetahui peristiwa perkelahian antar siswi SD tersebut, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Tengah akan memanggil Kepala Sekolah dan guru dari kedua SD, termasuk Korwil dan Pengawas di Kecamatan Pujut.”Besok (Rabu, 22/5), Kepala Sekolah, Guru, Korwil dan Pengawas akan kita panggil ke Dinas. Kita ingin tahu kok peristiwa itu bisa terjadi, kita akan cek pengawasan seperti apa kenapa bisa terjadi, terlebih lagi jarak antara kedua SD cukup jauh, kecuali ada acara antar siswi dari sekolah yang berbeda, kalau benar ada ada acara, kemana guru – gurunya, terlebih lagi para siswi itu masih mengenakan seragam,” sebut Jumadi.

Ditanya terkait dengan sanksi apa yang akan dijatuhkan kepada Kepala Sekolah, Guru, Korwil dan Pengawas, Jumadi menegaskan, akan menjatuhkan sanksi tegas, jika terbukti Kepala Sekolah, Guru, Korwil dan Pengawas lalai dalam melaksanakan tugas.”Setelah kita panggil, besok kita lihat dari Hukuman Disiplinnya, dan siapa yang memvideokan, apakah Guru atau sesama siswa, kami belum tahu, karena belum mendapat keterangan dari pihak sekolah, Korwil dan pengawas,”tugasnya

“Dinas sangat menyayangkan kejadian tersebut, terlebih lagi masih siswi SD, tetapi sudah seperti siswa SMA. Dan informasi yang kami terima, tadi (Senin, 21/5), sudah ada mediasi di SDN Semundal yang dihadiri oleh Kepala Desa, Wali Murid, Komite dan dari Polsek Pujut,” ujar Jumadi. [slnews – rul].