Diduga Pejabat Kecamatan di Lombok Tengah Jual Bantuan Beras CPP

LOMBOK TENGAH | Pada tanggal, 20 September 2023 lalu, Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri melaunching Bantuan Beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) tahap II Tahun 2023 di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

4.277,16 Ton Bantuan Beras CPP tahap II ini diberikan kepada masyarakat Lombok Tengah di 12 Kecamatan untuk bulan September, Oktober dan November  dengan jumlah penerima bantuan beras CPP tahap II Tahun 2023 sebanyak 142.572 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dan jumlah yang diterima setiap bulan sebanyak 10 Kg per KPM.

Untuk Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah, jumlah KPM yang menerima Bantuan Beras CPP sebanyak 12.376 KPM.

Namun, dari informasi yang berhasil dihimpun suaralomboknews.com dari sejumlah sumber, tidak semua KPM di Kecamatan Praya Tengah menerima Bantuan Beras CPP tersebut, karena diduga dibeli oleh Kepala Seksi Kesejahteraan Masyarakat (Kasi Kesra) Kecamatan Praya Tengah, Muhajar, dan dijual ke lingkungan tempat tinggalnya yang ada di wilayah Kelurahan Praya, Kecamatan Praya, Lombok Tengah dengan harga Rp. 104 ribu per 10 Kg.

Dihubungi suaralomboknews.com via WhatsApp (WA), Jumat, (6/10/2023), Kasi Kesra Kecamatan Praya Tengah, Muhajar mengaku, dirinya membeli bantuan beras CPP saat operasi pasar atas dasar ada tawaran dari petugas. “ Sampai jam 1 operasi pasar beras masih, terus petugas bilang ayok pak siapa yang mau, dan saya ada inisiatif ambil atau beli 10 paket dan tiang (saya) kasih warga kebetulan tiang (saya)  juga jadi RT di Kampung Mekarsari Lingkungan Ketejer,” ujarnya.

Bantuan Beras CPP dikeluarkan oleh Badan Pangan Nasional berdasarkan instruksi Presiden RI, Joko Widodo, melalui Perum Bulog. 

Di Kabupaten Lombok Tengah sendiri dikeluarkan melalui Perum Bulog Provinsi NTB. Untuk kelancaran penyaluran bantuan beras CPP, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Tengah melakukan monitoring di 12 kecamatan tempat penyaluran dilakukan. Pemerintah berharap bantuan beras CPP ini dapat meringankan beban masyarakat di tengah kenaikan harga yang semakin tinggi. [slnews – rul].