Ribuan Hektar Lahan Pertanian di Lombok Tengah Jadi Sasaran Gernas El Nino
LOMBOK TENGAH | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapat dua program bantuan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI), yakni Gerakan Nasional (Gernas) El Nino dan Program Gerakan Tanam Nasional Dampak El Nino, untuk mengantisipasi kekeringan. Gerakan ini menyasar ribuan hektar lahan sawah pertanian di lima kecamatan di Lombok Tengah, yakni Kecamatan Kopang, Batukliang, Batukliang Utara, Pringgarata dan Kecamatan Jonggat. “ Lokasi sasaran untuk program Gerakan Nasional El Nino ada di tiga wilayah kecamatan, Batukliang dengan luas lahan sawah pertanian 487 hektar, Pringgarata 644 hektar, Batukliang Utara BKU 350 hektar dan Kecamatan Jonggat 440 hektar, jadi totalnya 1.928 hektar. Sedangkan untuk program Gerakan Tanam Nasional Dampak El Nino di Kecamatan Kopang dengan luas lahan sawah pertanian 1 hektar,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Produksi Pertanian pada Dinas Pertanian Lombok Tengah, Zainal Arifin, Rabu, (6/9/2023).
Zainal mengatakan, Gernas El Nino ini memberikan berbagai bantuan kepada para petani berupa benih hingga pupuk. “ Batuan utama yang diberikan berupa benih dan saprodi lainnya seperti pupuk dan pestisida,” katanya
Saat ini lanjut Zainal, Kementan RI masih menunggu kesiapan Kabupaten Lombok Tengah menerima dua jenis Program dampak El Nino tersebut. “ Pusat (Kementan) masih menunggu kesiapan kita dan hari Jumat tanggal, 8 September, Tim Monev dari Kementan akan turun ke NTB dan kita akan dikumpulkan di Dinas Pertanian Provinsi NTB untuk ditanya kesiapan kita,” ucapnya
Zainal menegaskan, Pemkab Lombok Tengah sangat siap menerima dua program dampak El Nino tersebut. Bahkan Pemkab Lombok Tengah telah lebih dulu mengirim data luas lahan sawah pertanian termasuk data nama petani berdasarkan Kelompok Tani ke Kementan RI. “ Hasil teman-teman di lapangan, lokasi yang diusulkan sudah siap, jadi kita sangat siap menerima dan melaksanakan Gernas El Nino,” tegasnya
Zainal menyampaikan, fenomena El Nino ini dampaknya cukup signifikan terhadap lahan pertanian. “ Ini yang harus diwaspadai karena dengan tidak adanya hujan selama tiga bulan akan mengalami kekeringan. Seperti sekarang yang kita alami. Dan itulah alasan kami menjadikan Kecamatan Kopang, Batukliang, Batukliang Utara, Pringgarata dan Jonggat sebagai sasaran program, karena di wilayah kecamatan itu tersedia air untuk lahan sawah pertanian, sehingga petani bisa menanam padi untuk bulan September – Oktober,” ujarnya. [slnews – rul]
Tinggalkan Balasan