Lulus di Unram, Calon Dokter Jalur Tahfidz Tandatangani Perjanjian, Jika Melanggar Wajib Kembalikan Biaya
LOMBOK TENGAH | Harapan para Tahfidz menjadi Calon Dokter kini terwujud.
Lima dari 19 orang Tahfidz dinyatakan lulus menjadi mahasiswa fakultas Kedokteran oleh Universitas Mataram (Unram).
Setelah dinyatakan lulus, kelima mahasiswa itu harus menandatangani perjanjian kuliah dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), melalui Yayasan Peduli Yatim Tersenyum.
Salah satu butir perjanjian tersebut adalah dilarang menikah saat menjalani kuliah atau sebelum selesai kuliah. Jika melanggar maka orang tua yang bersangkutan maupun mahasiswa itu wajib mengembalikan seluruh biaya yang sudah dikeluarkan oleh Yayasan.
Penandatanganan perjanjian oleh mahasiswa kedokteran jalur Tahfidz dilakukan disela sela acara Rahman Rahim Day yang digelar Pemkab Lombok Tengah, di halaman Kantor Bupati Lombok Tengah, pada, Jumat, (29/7/2023).
Penandatanganan perjanjian tersebut disaksikan Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri, S.Ip, Wakil Bupati Lombok Tengah, Dr. HM. Nursiah, Sekda Lombok Tengah, H. Lalu Firman Wijaya, Forkopimda, seluruh kepala OPD, Ketua MUI, Komisioner BAZNAS dan seluruh Camat di Lombok Tengah serta orang tua dari masing-masing Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unram.
Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri mengatakan, para Tahfidz yang tidak lulus di Fakultas Kedokteran Unram, diharapkan bisa lulus dan diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al Azhar (Unizar) Mataram.”Saat ini ada 5 Tahfidz dinyatakan lulus seleksi kedokteran di Unram. Masih ada sisa yang belum dan diharapkan nanti dapat lulus di Unizar,” katanya.
5 Tahfidz yang dinyatakan lulus seleksi kedokteran di Unram yakni, Maratun Sulha asal Gerantung Kecamatan Praya Tengah. Esa Hawayani asal Kelurahan Praya. Baiq Nur Latifa Zahrah Desa Pengembur Kecamatan Pujut, Fatmah asal Desa Banyu Urip Kecamatan Praya Barat dan Lalu Andika Fathul Mubarok asal Desa Batu Tulis Kecamatan Jonggat.
Kegiatan Rahman Rahim Day, lanjut Lalu Pathul, merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Pemkab Lombok Tengah sebagai bentuk silaturahmi antara anak anak yatim-piatu dengan pemerintah daerah dan jajarannya.
Disamping itu, kata Lalu Pathul, di hari Asyura ini diharapkan kegiatan ini mendapat barokah dari Allah SWT, sebab doa doa anak yatim-piatu sangat diijabah oleh Allah SWT. ”Barangsiapa yang membelai kan tangannya pada rambut (kepala) anak yatim di hari ‘asyura, maka Allah SWT akan mengangkat derajat orang tersebut, untuk satu helai rambut satu derajat. dan barangsiapa memberikan (makan dan minum) untuk berbuka bagi orang mukmin pada malam ‘asyura, maka orang tersebut seperti memberikan makanan kepada seluruh umat muhammad SAW dalam keadaan kenyang semuanya. Belaian rambut pada hadits tersebut merupakan kata majas atau kata kiasan, yang merupakan kasih sayang. kasih sayang yang bukan hanya diwujudkan dengan belaian rambut belaka, tapi bagaimana mengurus anak yatim dengan baik yang diikuti dengan pemberian santunan untuk pendidikan, sandang, pangan dan lain sebagainya,” ujar H. Lalu Pathul Bahri. [slnews – rul].
Tinggalkan Balasan