Perguruan MK Bantah Akhiri Amalan dan Zikir Dengan Main Gitar
Ketua MUI Lombok Tengah, bersama Bakesbangpoldagri Lombok Tengah dan Toga, Toma, mendatangi rumah LP (tanda panah merah) pengurus Perguruan Mahesa Kurung (MK) Al Mukarramah, di RT 05 Lingkungan Perumnas Tampar ampar, senin (15/1/2018)
SUARALOMBOKNEWS.com – Lombok Tengah | Dipenghujung Tahun 2017 lalu, warga Lingkungan Perumnas Tampar – ampar, Kelurahan Jontlak, Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah, dibuat Gempar, oleh aktivitas Perguruan Mahesa Kurung (MK) Al Mukarramah yang dipusatkan di salah satu rumah warga berinisial LP di RT. 05 Perumnas Tampar Ampar.
Atas dasar laporan Warga terkait dengan aktivitas Perguruan MK Al Mukarramah yang diduga mengakhiri Amalan dan Zikir dengan bermain alat Musik Gitar, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lombok Tengah H. Mingra Hami, Kepala Badan Kesbangpoldagri Drs. Masnun, Lurah Jontlak, Kepala Lingkungan Perumnas Tampar ampar Lalu Ishak, dan sejumlah aparat Kepolisian dari Polres Lombok Tengah, Senin, (15/1/2018) mendatangi kediaman LP selaku pengurus MK Al Mukarramah yang beralamat di RT. 05 Perumnas Tampar – ampar.
Dalam pertemuan itu, Kaling Perumnas Tampar – ampar Lalu Ishak menceritakan kronologis aktivitas MK Al Mukarramah yang dianggap sesat dan mengganggu warga.”Pada tanggal, 22, saya ditelpon oleh warga dari Desa Truai, katanya mau minta izin masuk ke Lingkungan Perumnas, kata mereka (warga) ada anaknya yang masuk perguruan di Perumnas. Lalu saya jawab, kalau masyarakat yang datang saya tidak terima, tetapi kalau aparat (Polisi) yang datang saya terima,” ceritanya.
Setelah menerima telpon dari warga Desa Truai, Kecamatan Pujut, bersama sejumlah warga dan aparat Kepolisian, Kaling Perumnas Tampar – ampar mengintip aktivitas MK Al Mukarramah yang dilaksanakan dari Pukul 02.00 Wita sampai dengan Sholat Subuh.” Dari jam 12 malam kita tunggu, karena kegiatannya mulai jam 2 malam. Yang kami dapatkan malam itu, ada pembacaan Surat Yasin, setelah itu ada suara Gitar. Informasi dari warga Desa Truai, ada anaknya yang belajar disini, setelah belajar, kalau di marahi sama orang tuanya, anak itu mengatakan ayo coba tebas saya, artinya ada yang Janggal,” kata Lalu Ishak.
Menurut Lalu Ishak, aktivitas MK Al Mukarramah tidak cocok dilaksanakan di Lingkungan Perumnas Tampar – ampar, terlebih lagi kegiatan MK Al Mukarramah itu dilaksanakan tengah malam.
Untuk itu mewakili Warga lingkungan Perumnas Tampar – ampar Lalu Ishak meminta kepada LP selaku pengurus MK Al Mukarramah untuk menghentikan aktivitas Perguruan yang diajarkannya tersebut. Dan menyerahkan persoalan Perguruan MK Al Mukarramah kepada pihak berwenang.” Tidak layak Perumnas ada aktivitas Perguruan seperti itu, kalau diluar Perumnas silakan saja. Yang jadi kekawatiran kami warga tambah resah, untuk itu masalah baik dan buruknya perguruan ini kami serahkan kepada aparat,” ucapnya.
Dihadapan Ketua MUI, Bakesbangpoldagri, dan sejumlah Toga – Toma, LP membantah ada permainan alat musik Gitar dalam setiap pelaksanaan kegiatan Perguruan MK Al Mukarramah.” Itu sama sekali tidak benar, kalau pun itu ada hannya kebetulan saja, dan tidak ada kaitannya dengan Amalan Perguruan,” bantanya.
LP juga mengungkapkan, persoalan ada warga Desa Truai yang mau datang ke Lingkungan Perumnas Tampar – ampar itu, bukan terkait dengan Perguruan MK Al Mukarramah, melainkan untuk mencari anaknya yang tidak pernah pulang kerumah.” Masalah warga Desa Truai itu tidak ada kaitannya dengan Perguruan. Waktu itu libur sekolah, tetapi dia (anak) tidak langsung pulang kerumahnya, melainkan nginap dirumah temannya. Dan anak itu sudah saya berhentikan termasuk anak yang main Gitar itu,” ucapnya.
Menurut LP, selama melaksanakan amalan dan zikir MK Al Mukarramah tidak ada persoalan dengan warga sekitar termasuk dengan tenaga. Dirinya pun mempersialan warga datang kerumahnya setiap malam Sabtu untuk melihat dan mengengarkan langsung Amalan dan Zikir MK Al Mukarramah.” Selama ini tidak ada masalah dengan warga. Kegiatan kami ini satu kali seminggu, silakan datang Malam Sabtu , biar bisa lihat dan mendengarkan langsung. Selama ini saya juga tidak pernah mengajak orang, yang datang kesini, mereka tahu dari cerita – kecerita, dan kalau mau ikut amalan dan zikir silakan datang saja, tanpa dipungut biaya apapun,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Kepala Bakesbangpoldagri Lombok Tengah Drs. Masnu, memberikan sejumlah opsi kepada LP, salah satunya adalah meminta LP untuk menghentikan aktivitas perguruan MK Al Mukarramah, untuk meredam kekawatiran warga.” Kalau bisa untuk sementara dihentikan saja aktivitasnya, tetapi apapun keputusannya kami serahkan kepada Kepala Lingkungan. Kami datang ke sini tidak lain untuk menindaklanjuti laporan warga terkait dengan aktivitas Perguruan ini,” kata Drs. Masnun.
Untuk itu Drs. Masnun meminta kepada LP selaku pengurus MK Al Mukarramah untuk menyerahkan dokumen – dokumen yang berkaitan dengan struktur oraganisasi MK Al Mukarramah.” Ini (MK), bukan aliran atau ajaran, melainkan Perguruan, sama dengan Organisasi Masyarakat (Ormas) yang dibuktikan dengan tanda terdaftar dan struktur organisasinya. Ada Pengurus Pusat di Bogor, Cabang di Kuta Raja Lombok Timur, dan Perum ini mungkin Rantingya. Secara Hukum MK ini Legal, cuman ada persoalan Sosialnya, untuk itu kami sudah minta untuk menyerahkan Dokumen yang berkaitan dengan MK untuk kita diskusikan,” pintanya.
Sampai dengan berakhirnya pertemuan yang berlangsung di rumah LP itu, belum ditemukan kata sefakat, apakah LP masih diperbolehkan menjalankan aktivitas Perguruan MK Al Mukarramah atau tidak.” Belum diputusan, nanti akan kita musyawarahkan dulu dengan warga,” ujar Kaling Perumnas Tampar – ampar Lalu Ishak.
Ditempat yang sama Ketua MUI Lombok Tengah H. Mingra Hami menjelaskan Perguruan MK Al Mukarramah, bukan aliran melainkan merupakan Perguruan Silat atau ilmu bela diri secara lahir dan batin dengan berpahamkan Ahlus Sunnah Wal Jamaah ( Mazhab Imam Syafei). Dan bukanlah suatu aliran Keagamaan yang tidak jelas.” MK Al Mukarramah tidak masuk kedalam 10 keteria aliran sesat. Karena MK bukan aliran keagamaan melainkan Perguruan Silat. Amalan dan Zikir yang dilaksanakan juga baik semua, ada 12 Amalan dan Zikir yang dibaca diantaranya Surat Yasin, Surat Al Mulk, Istigfar, Syahadat, dan Ayat Kursi,” ujarnya. (slNews.com – rul).
Tinggalkan Balasan