200 KK di Desa Penujak Terima Bantuan MCK
SUARALOMBOKNEWS.COM – Lombok Tengah | Sebanyak 200 kepala keluarga (KK) di Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah menerima bantuan dari PT. Angkasa Pura Lombok Internasional Airport (LIA), berupa fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK), yang bersumber dananya dari corporate social responsibility (CSR) PT. Angkasa Pura II LIA.
Bantuan yang diberikan kepada 200 KK itu berupa matrial bangunan, seperti pasir, semen dan kloset jongkok senilai Rp 600 ribu untuk masing-masing KK. Sedangkan biaya pembuatanya dibebankan kepada penerima bantuan.
Kepada SuaraLombokNews.com, Minggu (8/10/2017) Fasilitaor Program Bantuan MCK Kamarudin, mengapresiasi bantuan tersebut.
Menurut Kamarudin, sarana MCK memang sangat dibutuhkan warga. Sebab jika berbicara masalah sarana kesehatan di Desa Penujak, masih sangat minim. Lantaran tidak adanya sarana MCK, masih banyak warga yang buang air di sungai maupun parit. Jika terus dibiarkan, akan mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan warga. “Kami sangat bersyukur PT. Angkasa Pura II memahami kebutuhan kami di Desa Penujak,” ucap Kamarudin.
Pria yang akrab disapa Amaq Jaidil itu mengatakan, bantuan tersebut tidak lepas dari keberhasilan pemerintah desa dalam melakukan kemitraan dengan PT. Angkasa Pura.
Ia berharap, melalui kemitraan yang telah terjalin dengan baik selama ini, segala kebutuhan dasar warga bisa difasilitasi oleh PT.Angkasa Pura II. Begitu juga dengan pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait lainnya, diharapkan lebih peduli terhadap kebutuhan warga.
Selain MCK, kebutuhan warga yang saat ini perlu segera mendapat perhatian adalah sarana kebersihan berupa bak sampah. Dalam hal ini, pihaknya berharap kepada Dinas Lingkungan Hidup (LH) bisa memberikan bantuan bak sampah kepada Masyarakat Desa Penujak. “Masih banyak lingkungan yamg kumuh karena tidak adanya sarana kebersihan. Jadi kami sangat berharap hal ini diprioritaskan, ” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lombok Tengah, Lalu Rahadian, ST, mengaku bahwa ketersediaan sarana kebersihan di Lombok Tengah masih sangat minim, terutama bak sampah di rumah warga.
Tapi menurutnya, masalah kebersihan sebenarnya tidak hanya sebatas membangun fisik saja. Yang lebih penting adalah bagaimana menanamkan kesadaran kepada masyarakat tentang keberaihan.” Kami sudah siapkan penampungan sampah di masing-masing desa, tapi masih saja ada warga yang membuang sampah sembarangan,” jelasnya.
Namun demikian, semua usulan bantuan sarana keberaihan yng diterima Dinas LH, akan tetap diperhatikan. (slNews.com – wis)
Tinggalkan Balasan