Ini Pesan Dandim 1620/Loteng Kepada Napi Rutan Kelas IIB Praya
Lombok Tengah, SuaraLombokNews,-Dalam Rangka menyambut Hut Dharma Karya Dhika Kementerian Hukum dan HAM RI Ke 71 Tahun 2016, Komandan Kodim (Dandim) 1620/Loteng Letkol.Inf. Is Abul Rasi, SE, dan jajaran Rutan Kelas IIB Praya Loteng, menggelar pertemuan bersama seluruh Nara Pidana (Napi) Rutan Kelas IIB Praya Loteng, Minggu, (9/10/2016).
Pertemuan yang berlangsung di Aula Rutan Kelas IIB Praya Loteng itu merupakan kegiatan kunjungan ke Rutan/Lapas seluruh Indonesia, dengan tema “Sehari Bersama Mereka”.
Dalam pertemuan bersama seluruh Napi dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas II B Praya Loteng, Dandim 1620/Loteng Letkol. Inf. Is Abul Rasi memberikan arahan, tentang sejarah besar dan kajayaan bangsa Indonesia dari Zaman Kerajaan hingga saat ini, menjelaskan tentang sejarah pemberontakan yang pernah terjadi di Indonesia, prestasi yang telah di peroleh putra-putri anak bangsa, Tanda-tanda hancurnya sebuah negara yang diawali dari perilaku generasi penerus yang cenderung negatif dan ikut budaya luar.
Tidak itu saya, Anggota TNI dari Korps Kopasus itu juga memaparkan tentang semakin tinggingnya angka kriminalitas di Loteng khususnya, dan di NTB pada umumya. Dan memberikan gambaran serta informasi kepada Napi/WBP Rutan Kelas IIB Praya Loteng tentang potensi Pariwisata yang saat ini tengah dijalankan pemerintah pusat, Provinsi dan Kabupaten yang tujuanya untuk membuka lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”Pemerintah Pusat telah menetapkan kawasan pariwisata kuta menjadi Kawasan Ekonomi Khusus(KEK) Mandalika Risort. kita sebagai warga Lombok Tengah harus menyiapkan diri, sebab ketika daerah kita sudah mulai maju dan berkembang tentunya lahan pekerjaan akan mulai terbuka dan tentunya kita warga Loteng yang akan mengisinya lowongan pekerjaan itu,” kata Letkol. Inf. Is Abul Rasi.
Letkol. Inf. Is, juga memaparkan sejumlah tokoh nasional yang bisa menjadi tauladan dan inspirasi para Napi/WBP Rutan Kelas IIB Praya Loteng, seperti Nelson Mandela dipenjara selama 27 tahun sejak tahun 1918-2003, Buya Hamka, dan Bung Karno presiden pertama Republik Indonesia.” Kita hidup tidak boleh larut dalam penyesalan tapi berupayalah bangkit untuk menjadi yang terbaik dan yang lebih baik, ibarat seperti sebuah nasi bisa diolah menjadi berbagai macam bubur yang enak, menjadi bubur ayam dan lainnya, ini artinya kita hidup tidah usah larut dalam penyesalan dan mari bangkit jangan sampai nasi yang sudah jadi bubur ayam menjadi basi. Selamat berjuang saudaraku untuk meraih mimpi yang besar dan cemerlang dan saya yakin anda (Napi) pasti bias,” ujarnya. |rul
Tinggalkan Balasan