Hari ke 19 Kematian Karyawati SPA di KEK The Mandalika Masih Tanda Tanya, Polisi Bantah Terbitkan SP3
LOMBOK TENGAH | Kasus meninggalnya salah seorang Karyawati SPA di salah satu Resort yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) The Mandalika di Desa Kute, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Heni Sukmawati, 25 tahun, warga Dusun Sangkong, Desa Bangket Parak, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah memasuki hari ke 19. Namun, sampai dengan saat ini, kasus kematian Heni masih menjadi tanda tanya, apakah Heni menjadi korban bunuh diri atau korban pembunuhan.
Pada Senin, 8 April 2024, sejumlah keluarga Korban mendatangi Unit Tindak Pidana Umum (Pidum) Sat Reskrim Polres Lombok Tengah untuk mempertanyakan sampai sejauh mana penanganan penyelidikan kasus kematian Heni yang jasadnya ditemukan di dalam kamar kosnya di Dusun Baturiti, Desa Kute, Kecamatan Pujut pada hari Kamis, 21 Maret 2024 lalu. “ Kami datang untuk bertanya sampai sejauh mana penanganan Kematian Almarhumah. Dan dia (Heni) tidak bunuh diri, tetapi dibunuh, emas dan uangnya yang ditaruh di kamar kos juga hilang,” ucap Amaq Daud yang merupakan Paman Almarhumah Heni Sukmawati di depan ruang Unit Pidum Sat Reskrim Polres Lombok Tengah, Senin, (8/4/2024).
Ditempat yang sama, Sumiati yang merupakan kakak kandung Almarhumah Heni Sukmawati menceritakan, dirinya ikut langsung memandikan korban, dan melihat kondisi jasad korban di bagian wajah mengalami luka lebam, pendarahan di kepala bagian belakang dan patah tulang dibagian tangan sebelah kanan.” Saya ikut memandikan Almarhumah, ada luka lebam membiru di bagian wajah, tangan kanan patah, bibir miring ke kanan dan darah terus mengalir di kepala bagian belakang,” ceritanya
Sebagai kakak dari korban, Sumiati mengaku sangat dekat dengan korban, bahkan dua hari sebelum jasad korban ditemukan di dalam kamar kos, dirinya sempat berkomunikasi via Handphone dan diajak korban membeli perhiasan emas ke Mujur.” Apapun masalahnya Almarhumah selalu cerita ke saya, kecuali kalau masalah pacar Almarhumah agak tertutup. Dua hari sebelum meninggal, Almarhumah sempat mengajak saya untuk diantar beli emas ke Mujur, tetapi saat itu saya tidak bisa ikut, karena anak saya sedang sakit. Setelah di toko emas Almarhumah sempat bertanya dan mengirim gambar Gelang Emas ke saya, gelang emas mana yang paling bagus. Sekarang gelang emas yang dibeli itu hilang. Untuk itu, kami memohon kepada Polisi untuk secepatnya membongkar kematian Adik saya dan segera menangkap Pelaku, karena adik saya bukan bunuh diri, tapi dibunuh,”pintanya.
Ditempat yang sama Kepala Unit (Kanit) Pidum Sat Reskrim Polres Lombok Tengah, Ipda Ramdan membantah tudingan sejumlah pihak yang mengatakan Polisi telah menghentikan kasus penyelidikan kematian Heni Sukmawati.” Jadi tidak benar sudah di SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan. Penyidikan masih terus berjalan dan belum kami rampungkan, sehingga kami belum memberikan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) ke pihak keluarga korban. Dan kami masih mengumpulkan alat bukti termasuk keterangan dari sejumlah saksi – saksi, jadi perkara jalan terus,” tegasnya.
Selama proses penyelidikan, kata Ipda Ramdan, penyidik telah memeriksa 6 orang saksi, mulai dari pemilik kos hingga teman kerja korban.” Ada 6 orang yang sudah kita minta keterangan, RT, orang yang pertama kali membuka kamar kos, pemilik Kos dan teman kerja korban,” katanya
Terkait dengan luka jasad korban yang ditemukan oleh pihak keluarga saat memandikan jenazah Korban, Ipda Ramdan menjelaskan, luka lebam di wajah korban merupakan luka yang dihasilkan setelah pembusukan mayat.” Luka yang dimaksud keluarga korban itu, merupakan luka yang dihasilkan setelah pembusukan Mayat dan itu berdasarkan hasil pemeriksaan dan keterangan dari dokter Forensik dan sudah dituangkan dalam berita acara hasil otopsi. Dan saat ditemukan, leher korban terlilit kabel cok roll sebanyak tiga kali lilitan,” jelasnya.
Ipda Ramdan meminta keluarga untuk tenang dan tidak khawatir, sebab pihaknya saat ini masih bekerja.” Kita tetap melaksanakan penyelidikan sampai ada titik terangan, apakah arahnya pembunuhan atau bunuh diri, kita akan sampaikan apa adanya. Untuk itu jangan khawatir perkara tetap jalan,” ujarnya. [slnews – rul]
Tinggalkan Balasan